PELAYANAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM PADA PASIEN USIA REMAJA (SLTP)
A.
Usia Remaja
Masa remaja yang berlangsung dari sa’at individu menjadi matang
secara seksual sampai usia delapan belas
tahun, usia kematangan yang resmi dibagi kedalam awal masa remaja yang berlangsung
sampai usia tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja yang berlangsung sampai
usia kematangan yang resmi. Ini merupakan masa yang penting dalam rentang
kehidupan, suatu periode peralihan, perubahan, usia bermasalah, saat dimana
individu mencari identitas, usia yang menakutkan, masa tidak relistik dan
ambang dewasa.
B.
Tahap – tahap pelayanan
1.
Tahap Pra Interaksi
a.
Pengumpulan data
Nama : Luna Maya
Usia : 14 th
Tempat Lahir : Tegal
Tanggal Lahir : 13-Feb-1998
Setatus : Pelajar
Wali :
Pekerja’an : Petani
Jenis penyakit : Pendarahan
b.
2.
Tahap Orientasi dan Perkenalan
Tugas
Keperawatan pada fase ini
a.
Menetapkan alasan klien untuk mencari bantuan
b.
Membina rasa saling percaya, penerima’an dan rasa saling terbuka
c.
Menggali pikiran, perasa’an, dan tindakan klien
d.
Mendefinisikan tujuan dengan klien
e.
Merumuskan bersama kontrak termasuk nama, peran, tanggung jawab,
harapan, tujuan, tempat pertemuan, waktu pertemuan, kondisi untuk terminasi,
kerahasiaan
PRAKTIK
Bim Roh : Assalamualaikum, selamat pagi, dengan dek
luna ya (tersenyum sembari membuka pintu kamar)
Klien : (tersenyum dan menganggukan kepala)
Bim Roh : Kami dari petugas bimbingan rohani islam,
bertugas untuk memberikan Pelayanan Prima jika dek mengizinkan, gimana dek boleh saya
masuk.. ?? (tersenyum ramah sambil mengacungkan jempolnya ke dalam ruangan)
Klien : Iya boleh
Bim Roh : Keliatannya tampak cerah udara di pagihari
ini (Sambil membuka tirai jendela kamar) sudahkah mandi hari ini adek ?
Klien : Belum (sambil mengeleng2kan kepala)
Bim Roh : Ups,, ya sudah taka pa walaupun begitu saya
akan duduk disamping adek sebentar,
Klien : (menggeserkan posisi tidurnya dan
mengangkat sedikit badannya)
Bim Roh : Bagaimana, keada’annya..?? keliatannya
tampak segar hari ini
Klien : Biasa saja sih, Bosen di kamar terus
Bim Roh : lho, kenapa bisa? Dek luna pengen
jalan-jalan keluar?
Klien : pengenya si gitu, tapi mana di bolehin
sama ibuk
Bim Roh : makanya dek luna segeralah sembuh
Klien :sembuh ngak sembuh, malu mbak kalo
keluar
Bim Roh :kenapa malu
Klien :ya malu, sudah terlanjur terluka
3.
Tahap Kerja
Pada fase
kerja, keperawatan bertugas
a.
Menggali stressor yang berhubungan
b.
Meninggkatkan pengembangan penghayatan klien dan menggunakan
mekanisme koping yang kontrukstif
c.
Membahas dan mengatasi perilaku resisten
PRAKTIK :
Bim Roh : terluka apanya tuh,
Klien : jiwa dan raga
Bim Roh : Hal ini tampaknya penting, mari kita
bicarakan lagi, sambil memegang tangan pasien
Klien : saya tidak yakin saya bias mengikuti
apa yang anda katakan
Bim Roh : yakinlah, semua permasalahan pasti bias
diatasi
Klien : hhhhhhhhhhhhhh, males banget, boddo
amat, hahahaha
Bim Roh : yasudah, jika adek merasa tidak tenang
dengan saran-saran saya untuk membicarakan hal ini secara mendalam, baiklah,
saya tidak memaksa ( sambil tersenyum simpul, dan berdiri dari ranjang
pasien)
Klien : hahah, bagus itu mbak, males tau
dinasehati kanan kiri, bias-bisa budek kuping ku mbak.
Bim Roh : ohhh, ya ya yaa (sambil mengangukkan
kepala)
Klien : ya maka dari itu, aku males banget
denger nasihat-nasihat bapak dan ibu, dari dulu sampai sekarang sama aja yang
di larang, ini lah…, itu lah.. selalu salah,
Bim Roh : heheh lucu bangt adek ini, ya namanya juga
orang tua, pengen yang terbaik buat anaknya, dan semua nasikhatnya pasti baik
untuk adek kerjakan.
Klien : bleghhhh, nasikhat si nasikhat mbak,
tapi kalo terus-terusan ya BT banget, apa lagi tu dirumah, nenek ku cerewetnya
minta ampun, udah pikun, cerewet, dikit-dikit ngomel-ngomel, ngal betah banget
pokoknya mbak, berhadapan sama orang jompo-jompo dirumah, mbak si belum
ngerasain cerewetnya nenek ku, hhhh
Bim Roh : hehehhe, biasa adek, semua orang sepuh emang
sering kaya gitu, yang terpenting adek selalu menghormatinya, orang sepuh itu
ibarat Al-Qur’an yang sudah rusak, jadinya mau dibaca sulit, mau dibuang
berdosa, jadi sebisa mungkin, dan dalam keada’an apapun, orang tua wajib kita hormati.
Klien : ceramahh ni ceritanya, yyayyayaa saya
mengerti (menampakkan wajah ketus)
Bim Roh : hehhe, nampaknya adek sudah bosan
diceramahin, yasudah mari kita berdo’a untuk kesembuhan adek, semga lekas
diberi kesembuhan, di baguskan semua perbuatanya, perkata’annya, dan semoga
selalu terjaga ahlaknya, Alfatikhah………. (berdo’a sambil mengangkat kedua
tangan)
Klien : (terlihat mengamini doa petugas rohani,
dan kemudian menyapukan tangan ke muka) amieeen…
4.
Tahap Terminasi
a.
Membina kenyataan tentang perpisahan
b.
Meninjau kemajuan terapi dan pencapaian tujuan
c.
Menggali bersama perasaan ditolak, kehilangan, kesedihan, dan
kemarahan serta prilaku yang terkait lainnya
PRAKTIK :
Bim Roh : Trimakasih adek, semoga doa yang
barusan kita panjatkan di kabulkan oleh Allah SWT.
Klien : Iya
Bim Roh : yasudah kalau begitu, mbak mohon ma’af
jika kedatangan mbk menganggu, jangan lupa ya obatnya diminum tepat waktu, dan
selalu jaga kesehatan
Klien : iyaa tau mbak, udah mbak ah,
sudah bosen dengan nasihat-nasihat embak, sama kaya bapak dan ibu.
Bim Roh : hehhhe, yasudah assalamu’alaikum, mbak
permisi dulu ya dek
Klien : iya, trimakasih juga waalaikum
salam.
Bim Roh :
Klien :
Bim Roh :
Klien :
Bim Roh :
Klien :
Bim Roh :
Klien :
Bim Roh :
Klien :
d.
No comments:
Post a Comment