Tuesday, February 25, 2014

PELAYANAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM PADA PASIEN USIA REMAJA (SLTP)



PELAYANAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM PADA PASIEN USIA REMAJA (SLTP)
A.    Usia Remaja
Masa remaja yang berlangsung dari sa’at individu menjadi matang secara seksual sampai usia delapan belas  tahun, usia kematangan yang resmi dibagi kedalam awal masa remaja yang berlangsung sampai usia tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja yang berlangsung sampai usia kematangan yang resmi. Ini merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan, suatu periode peralihan, perubahan, usia bermasalah, saat dimana individu mencari identitas, usia yang menakutkan, masa tidak relistik dan ambang dewasa.

B.     Tahap – tahap pelayanan
1.      Tahap Pra Interaksi
a.       Pengumpulan data
Nama                    : Luna Maya
Usia                      : 14 th
Tempat Lahir        : Tegal
Tanggal Lahir       : 13-Feb-1998
Setatus                 : Pelajar

Wali                      :
Pekerja’an            : Petani

Jenis penyakit       : Pendarahan
b.       


2.      Tahap Orientasi dan Perkenalan
Tugas Keperawatan pada fase ini
a.       Menetapkan alasan klien untuk mencari bantuan
b.      Membina rasa saling percaya, penerima’an dan rasa saling terbuka
c.       Menggali pikiran, perasa’an, dan tindakan klien
d.      Mendefinisikan tujuan dengan klien
e.       Merumuskan bersama kontrak termasuk nama, peran, tanggung jawab, harapan, tujuan, tempat pertemuan, waktu pertemuan, kondisi untuk terminasi, kerahasiaan

PRAKTIK
Bim Roh   : Assalamualaikum, selamat pagi, dengan dek luna ya (tersenyum sembari membuka pintu kamar)
Klien        : (tersenyum dan menganggukan kepala)
Bim Roh   : Kami dari petugas bimbingan rohani islam, bertugas untuk memberikan Pelayanan Prima jika dek mengizinkan, gimana dek boleh saya masuk.. ?? (tersenyum ramah sambil mengacungkan jempolnya ke dalam ruangan)
Klien        : Iya boleh
Bim Roh   : Keliatannya tampak cerah udara di pagihari ini (Sambil membuka tirai jendela kamar) sudahkah mandi hari ini adek ?
Klien        : Belum (sambil mengeleng2kan kepala)
Bim Roh   : Ups,, ya sudah taka pa walaupun begitu saya akan duduk disamping adek sebentar,
Klien        : (menggeserkan posisi tidurnya dan mengangkat sedikit badannya)
Bim Roh   : Bagaimana, keada’annya..?? keliatannya tampak segar hari ini
Klien        : Biasa saja sih, Bosen di kamar terus
Bim Roh   : lho, kenapa bisa? Dek luna pengen jalan-jalan keluar?
Klien        : pengenya si gitu, tapi mana di bolehin sama ibuk
Bim Roh   : makanya dek luna segeralah sembuh
Klien        :sembuh ngak sembuh, malu mbak kalo keluar
Bim Roh   :kenapa malu
Klien        :ya malu, sudah terlanjur terluka





3.      Tahap Kerja
Pada fase kerja, keperawatan bertugas
a.       Menggali stressor yang berhubungan
b.      Meninggkatkan pengembangan penghayatan klien dan menggunakan mekanisme koping yang kontrukstif
c.       Membahas dan mengatasi perilaku resisten

PRAKTIK :
Bim Roh   : terluka apanya tuh,
Klien         : jiwa dan raga
Bim Roh   : Hal ini tampaknya penting, mari kita bicarakan lagi, sambil memegang tangan pasien
Klien         : saya tidak yakin saya bias mengikuti apa yang anda katakan
Bim Roh   : yakinlah, semua permasalahan pasti bias diatasi
Klien         : hhhhhhhhhhhhhh, males banget, boddo amat, hahahaha
Bim Roh   : yasudah, jika adek merasa tidak tenang dengan saran-saran saya untuk membicarakan hal ini secara mendalam, baiklah, saya tidak memaksa ( sambil tersenyum simpul, dan berdiri dari ranjang pasien)
Klien         : hahah, bagus itu mbak, males tau dinasehati kanan kiri, bias-bisa budek kuping ku mbak.
Bim Roh   : ohhh, ya ya yaa (sambil mengangukkan kepala)
Klien         : ya maka dari itu, aku males banget denger nasihat-nasihat bapak dan ibu, dari dulu sampai sekarang sama aja yang di larang, ini lah…, itu lah.. selalu salah,
Bim Roh   : heheh lucu bangt adek ini, ya namanya juga orang tua, pengen yang terbaik buat anaknya, dan semua nasikhatnya pasti baik untuk adek kerjakan.
Klien         : bleghhhh, nasikhat si nasikhat mbak, tapi kalo terus-terusan ya BT banget, apa lagi tu dirumah, nenek ku cerewetnya minta ampun, udah pikun, cerewet, dikit-dikit ngomel-ngomel, ngal betah banget pokoknya mbak, berhadapan sama orang jompo-jompo dirumah, mbak si belum ngerasain cerewetnya nenek ku, hhhh
Bim Roh   : hehehhe, biasa adek, semua orang sepuh emang sering kaya gitu, yang terpenting adek selalu menghormatinya, orang sepuh itu ibarat Al-Qur’an yang sudah rusak, jadinya mau dibaca sulit, mau dibuang berdosa, jadi sebisa mungkin, dan dalam keada’an apapun, orang tua  wajib kita hormati.
Klien         : ceramahh ni ceritanya, yyayyayaa saya mengerti (menampakkan wajah ketus)
Bim Roh   : hehhe, nampaknya adek sudah bosan diceramahin, yasudah mari kita berdo’a untuk kesembuhan adek, semga lekas diberi kesembuhan, di baguskan semua perbuatanya, perkata’annya, dan semoga selalu terjaga ahlaknya, Alfatikhah………. (berdo’a sambil mengangkat kedua tangan)
Klien         : (terlihat mengamini doa petugas rohani, dan kemudian menyapukan tangan ke muka) amieeen…






4.      Tahap Terminasi
a.       Membina kenyataan tentang perpisahan
b.      Meninjau kemajuan terapi dan pencapaian tujuan
c.       Menggali bersama perasaan ditolak, kehilangan, kesedihan, dan kemarahan serta prilaku yang terkait lainnya
PRAKTIK :
Bim Roh         : Trimakasih adek, semoga doa yang barusan kita panjatkan di kabulkan oleh Allah SWT.
Klien              : Iya
Bim Roh         : yasudah kalau begitu, mbak mohon ma’af jika kedatangan mbk menganggu, jangan lupa ya obatnya diminum tepat waktu, dan selalu jaga kesehatan
Klien              : iyaa tau mbak, udah mbak ah, sudah bosen dengan nasihat-nasihat embak, sama kaya bapak dan ibu.
Bim Roh         : hehhhe, yasudah assalamu’alaikum, mbak permisi dulu ya dek
Klien              : iya, trimakasih juga waalaikum salam.
Bim Roh         :
Klien              :
Bim Roh         :
Klien              :
Bim Roh         :
Klien              :
Bim Roh         :
Klien              :
Bim Roh         :
Klien              :

d.       

No comments:

Post a Comment

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...