Tuesday, February 25, 2014

PANDUAN INTERAKSI UNTUK MASA REMAJA (SLTA)



PANDUAN INTERAKSI UNTUK MASA REMAJA (SLTA)

PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah. Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.
Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bisa dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi. Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti.
Dalam perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi-dimensi tersebut

A.    TAHAP PRA INTERAKSI
o   Data Tentang Pasien
Nama Pasien         : Dani Hendrawan
Jenis Kelamin        : Laki-laki
Usia                       : 17 Tahun
Alamat                  : Ringinsari , Semarang
Agama                   : ISLAM
Jenis Penyakit       : Tulang retak
Lama Inap             : 3 Hari
Tentang Pasien      : Pasien ini mengalami tulang retak karena kecelakaan yang disebabkan aksi kebut-kebutannya di jalan.
o   Eksplorasi Perasaan Pasien
Pasien ini merasa minder terhadap teman-temannya, sehingga ia melampiaskannya dengan aksi kebut-kebutan di jalan agar diakui hebat oleh teman-temannya.
o   Rencana Pertemuan Dengan Pasien
Pertemuan antara petugas Rohis dengan pasien adalah saat waktu berkunjung petugas Rohis dengan pasien pasien di Rumah Sakit.
B.     TAHAP ORIENTASI
·         Hari Pertama
PELAKU
VERBAL
NON VERBAL
ROHIS
Assalamu’alaikum Dani.
Ramah, Masuk dalam ruangan dan berjalan mendekati pasien yang posisinya sedang berbaring miring
PASIEN
Wa’alaikumussalam
Tanpa Ekspresi dan tanpa merubah posisi tidurnya.
ROHIS
Dani, saya Siska. Petugas Rohis di Rumah Sakit ini. Kedatangan saya ingin membantu Dani dan pasien yang lain. Tugas saya juga mendoakan orang yang sedang sakit serta membantu Dani dan pasien lainnya dalam bidang spiritual.
Sedikit merunduk ke arah pasien.
PASIEN

Masih tanpa ekspresi dan tidak menjawab
ROHIS
Apakah Dani berkenan saya membantu Dani agar cepat sembuh sekarang?
Masih ramah dan santun
PASIEN
…(diam, menoleh ke petugas rohis)  ya..
Dengan berusaha untuk tersenyum
ROHIS
Apa yang sedang Dani rasakan sekarang?

PASIEN
Sakit
Menghadap  kepada petugas rohis
ROHIS
Ooh. Kalau boleh saya tahu, sakitnya di bagian mana,Dani ?
Sedikit mendekati pasien.
PASIEN
Seluruh tubuh, tapi yang paling sakit itu bagian kaki.
Masih menggerak-gerakkan kakinya menggambarkan bahwa kakinya sakit.

·         TAHAP KERJA
PELAKU
VERBAL
NON VERBAL
ROHIS
Ini sakitnya Cuma sebentar Dan, gak akan lama. Obatnya diminum terus kan Dan?

PASIEN

Mengangguk
ROHIS
Bagus itu Dan. Jangan sampai telat ya Dan. Kalau Dani rajin minum obat, nanti sakitnya pasti akan cepat sembuh. Nah, Dani juga harus yakin pasti sembuh. Berdoa sama Allah. Allah pasti akan bantu Dani.
Memotivasi pasien, sambil mendekat ke pasien dan sedikit mencodongkan badannya
PASIEN
Iya mbak.
Mengangguk
ROHIS
Ini kakinya sudah boleh sedikit digerakkan belum?
Bertanya, ramah
PASIEN
Kata dokter belum boleh mbak, takut nanti  retaknya tambah parah
Mulai membuka diri
ROHIS
Ya sudah tidak apa-apa, kalau begitu kalau sekarang sambil saya doakan bagaimana?

PASIEN
Iya mbak.

ROHIS
Kita doa bersama-sama ya..

PASIEN
Ya, mbak,tapi doanya jangan cepat-cepat ya mbak..
Agak terbata.
ROHIS
Iya Dani, kita doanya pelan-pelan saja sebisa Dani, lagipula kita kan bukan mau balapan jadi tidak perlu cepat-cepat..(tersenyum) , sekarang coba baca أسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ, cukup itu saja Dan, Insya Allah sakitnya cepat hilang.
Membantu pasien membaca doa
PASIEN
Aaass ttaaagfiruu llah…
Sambil terbata-bata
ROHIS
Saya bantu ya Dani, أسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ

PASIEN
أسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ
Sambil terbata-bata
ROHIS
Sekarang kita baca sama-sama ya Dan, أسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ
Membaca bersama pasien
PASIEN
أسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ
Mulai lancar
ROHIS
Nah, sekarang Dani sambil membaca istighfar, saya akan membacakan doa untuk Dani agar cepat sembuh.
Kemudian Rohis membacakan surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas, dan Al Faatihah Kemudian ditiupkan ke telapak tangan dan diusapkan ke kaki pasien.
PASIEN
أسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ

ROHIS
Sudah Dani, nanti jangan lupa kalau sudah tidak terlalu sakit digerakkan kakinya, obatnya diminum terus ya Dan, istighfarnya juga sering dibaca.
Mengelus bahu pasien
PASIEN
Iya mbak, makasih ya mbak


·         TAHAP TERMINASI

ROHIS
Sama-sama Dani, nah sekarang gimana perasaan Dani setelah kunjungan saya?
Bertanya ramah
PASIEN
Ya, syukur mbak, sudah agak tenang perasaan saya, makasih ya mbak..
Tersenyum
ROHIS
Kalau begitu saya pamit dulu ya Dani, Assalamu’alaikum

PASIEN
Iya, mbak, wa’alaikum salam


·         Hari Kedua
·         TAHAP INTERAKSI
PELAKU
VERBAL
NON VERBAL
ROHIS
Assalamu’alaikum, Dani. Bagaimana kabarmu hari ini ?
Ramah, Masuk dalam ruangan dan berjalan mendekati pasien yang posisinya sedang berbaring.
PASIEN
Ya, beginilah, Mbak,  
Masih terbaring, menjawab lesu
ROHIS
Gimana kakinya, masih sakit?
Ramah, senyum, mengakrabkan
PASIEN
Masihlah, kalau udah nggak sakit, ya dah pulang tho ya mbak, ah mbak ini bercanda terus..
Mulai tersenyum
ROHIS
Iya, juga, tapi sepertinya muka Dani tidak mengatakan baik-baik saja, apa Dani sedang ada masalah? Mau cerita sama mbak?
Mencoba mengajak berbicara, konseling teraupetik
PASIEN
Tidak kok mbak, tidak ada masalah apa-apa, oya mbak, aku diajarin berdoa kayak kemarin lagi ya..
Mencoba mengalihkan pembicaraan
ROHIS
..(terdiam sesaat) ya sudah sekarang kita belajar berdoa lagi ya…
Memahami keinginan pasien


·         TAHAP KERJA

ROHIS
Tapi tadi obatnya sudah diminum kan?
Bertanya ramah
PASIEN
Sudah dong mbak,
Mulai akrab
ROHIS
Lha doa yang sudah mbak ajarkan kemarin, sudah diamalkan belum?

PASIEN
Ya, paling saya baca kalau kaki saya kerasa sakit mbak, tapi kenapa kok masih terasa ya mbak sakitnya?

ROHIS
Itu mungkin karena Dani baru membacanya setelah saya ajarin kemarin, tapi kalau sdah dibaca setiap hari pasti sakit kaki Dani akan berkurang, nah sekarang kita belajar berdoa lagi ya..

PASIEN
Iya, mbak..

ROHIS
Karena doa yang ini agak panjang jadi kita belajar pelan-pelan ya

PASIEN
…(mengangguk)

ROHIS
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ, أَسْئَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ أَنْ يّشْفِيَنِي شِفَاءًلَايُغَادِرُسَقَمًا

PASIEN
Kok panjang banget mbak? Saya nggak hapal kalau gitu

ROHIS
(tersenyum) oya, maaf, ini mbak bawa catatannya jadi Dani bisa baca dulu

PASIEN
Memangnya boleh mbak kita berdoa sambil membaca?

ROHIS
Tentu saja boleh, yang penting kita terus berdoa, Allah kan Maha Mengetahui dan Maha Penyayang, jadi Dia pasti akan memahami keadaan Dani sekarang
Memberi pengarahan cara berdoa
PASIEN
O, begitu…

ROHIS
Nah, mari sekarang kita baca doanya bersama-sama ya..
Mengajak pasien berdoa bersama
PASIEN DAN ROHIS
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ أَسْئَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ أَنْ يَّشْفِيَنِي شِفَاءً لَايُغَادِرُ سَقَمًا
Berdoa bersama dengan pelan-pelan
ROHIS
Nah, Dani bisa membaca doa ini setiap selesai salat,, dan buat tambahan doa untuk dzikir Dani sehari-hari, kemarin mbak sudah mengajarkan bacaan “astagfirullah al’adzim” nah, sekarang mbak akan mengajari Dani untuk membaca doa, “"لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ, ayo coba Dani baca..

PASIEN
La haula… apa mbak tadi?

ROHIS
لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

PASIEN
لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

ROHIS
Doa ini bisa Dani baca dengan bacaan doa أسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ kemarin,

PASIEN
Iya, mbak


·         TAHAP TERMINASI
           
PELAKU
VERBAL
NON VERBAL
ROHIS
Sekarang kan Dani sudah bisa berdoa sendiri, bagaimana perasaan Dani?
Mengeksplor perasaan pasien
PASIEN
Ya, Alhamdulillah mbak, sudah mendingan pikiran saya sudah agak terang, tidak begitu tertekan lagi…
Menjawab dengan tenang
ROHIS
Baguslah kalau begitu, jadi karena waktu kunjungan mbak sudah habis, mbak pamit dulu ya..

PASIEN
Ya, mbak.. terima kasih ya

ROHIS
Sama-sama Dani, cepat sembuh ya , jangan lupa obatnya diminum, kalau begitu mbak pamit, assalamu’alaikum…

PASIEN
Wa’alaikumsalam



PENUTUP

Dalam menghadapi pasien remaja, seorang petugas rohis harus bisa mengetahui bagaimana perkembangan kejiwaan pada masa remaja, sehingga program penyuluhan bisa berjalan dengan sukses. Program penyuluhan atau program konseling bagi remaja, orang-tua dan keluarga, penting agar mereka menyadari bahwa remaja dalam perkembangan nya membutuhkan dukungan. Orang-tua dapat berfungsi sebagai penyangga disaat remaja mengalami krisis, baik dari dalam dirinya, ataupun karena faktor luar. Salah satu cara adalah penekanan tentang pentingnya komunikasi dua arah yang “ terbuka “ dan mengubah interaksi sehingga keluarga dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih sehat. Konseling bagi remaja diperlukan agar mereka mampu mengembangkan identitas diri dan menyesuaikan dengan lingkungan secara sehat,
Petugas rohis dalam melakukan konseling memerlukan keterampilan melakukan komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal. Kemampuan berempati ( menghayati kondisi dan situasi orang lain ) juga menjadi persyaratan lainnya. Keluasan wawasan dan keluwesan sikap serta keterbukaan terhadap pendapat orang lain diharapkan dapat dipenuhi sebagai persyaratan menjadi konselor. Kemampuan tersebut diperlukan agar konselor dapat membantu mencarikan alternative pemecahan masalah dan membantu proses pengambilan keputusan, keterampilan memecahkan konflik juga diperlukan untuk dapat menjadi konselor. Gambar percakapan konseling dengan remaja diketemukan Rabichow & Sklansky ( 1980 ) , yang menyarankan tahap percakapan konseling untuk remaja sebagai berikut :
1.      Pertemuan pertama hendaknya memberi kesan yang menyenangkan bagi klien remaja, antara lain melalui sikap konselor yang menunjukkan kesediaannya untuk membantu.
2.      Selanjutnya konselor berusaha menunjukkan sikap bersahabat, terutama untuk menghilangkan kesenjangan berkomunikasi seperti yang biasa dijumpai dalam hubungan antara remaja dengan orang dewasa. Percakapan dalam tahapan ini diharapkan dapat membuat remaja menaruh kepercayaan terhadap konselor. Caranya , antara lain dengan menunjukkan perhatian penuh, mendengar dengan baik dan aktif, memberikan respon yang mencerminkan adanya empati, pemahaman konselor terhadap kondisi dansituasi yang dihadapi klien dan membuat klien merasa dirinya dimengerti dan dihargai.
3.      Pada tahap berikut konselor menyampaikan harapan nya bahwa klien akan dapat memperoleh manfaat dari konseling yang dilakukannya.
4.      Dalam upaya mengerti kondisi dan situasi klien, konselor perlu mengajukan pertanyaan untuk menggali lebih dalam maupun memperkirakan alternatif pemecahan masalahnya, Dalam hal ini diharapkan konselor bisa bersikap bijaksana , tidak bersikap interogatif seperti yang biasa dilakukan dalam penyidikan kasus pelanggaran hukum. Kalau perlu, konselor dapat menjelaskan maksud pertanyaannya agar klien dapat memahami tujuan dan bersikap kooperatif dengan memberikan jawaban yang jujur dan terbuka,
5.      Pada percakapan konseling mungkin saja klien mengemukakan harapannya . Konselor diharapkan menanggapi harapan tersebut secara proporsional dan membahasnya bersama klien sampai klien bisa memutuskan, apakah ia akan terus berharap seperti itu atau lebih baik meninggalkan harapannya karena tidak realistis.
6.      Ketika memberikan penjelasan, konselor diharapkan tidak bersikap menasihati karena bisa memunculkan kesenjangan komunikasi.
7.      Upaya membantu klien dalam membangun konsep diri hendaknya menjadi perhatian utama konselor.
8.      Perbedaan pendapat patut disikapi secara bijaksana, dalam memberikan komentar sebaiknya dihindarkan kemungkinan munculnya situasi yang membuat klien merasa kehilangan muka, sehingga dia merasa malu, kesal, atau marah.


1 comment:

  1. Ayo bosku Semuanya,
    Yuk iseng bermain game untuk mendapatkan uang tambahan setiap harinya Hanya di arena-domino.vip
    Modal Kecil Dapat Puluhan Juta ^^
    Bareng saya dan teman-temanku yang cantik-cantik loh !
    Info Situs www.arena-domino.vip
    yukk di add WA : +855964967353

    ReplyDelete

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...