Tuesday, February 25, 2014

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI




I.             PENDAHULUAN
Peristiwa komunikasi pasti dilaksanakan oleh manusia karena manusia merupakan makhluk sosial yang selalu ditandai dengan pergaulan antar manusia, misalnya pergaulan dalam keluarga, lingkungan tetangga, sekolah, tempat bekerja, organisasi sosial, dan lain-lain.
Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi untuk kontak sosial. Melalui komunikasi seseorang tumbuh dan belajar, menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, bermusuhan, mencintai atau mengasihi orang lain, membenci orang lain dan sebagainya.
 
II.          RUMUSAN MASALAH
A.    Apakah pengertian komunikasi antar pribadi?
B.     Apa saja unsur-unsur komunikasi antar pribadi?
C.     Bagaimana konsep komunikasi antar pribadi?
D.    Bagaimana model proses komunikasi antar pribadi?
E.     Bagaimana efektivitas komunikasi antar pribadi?

III.       PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi tidak lain merupakan interaksi simbolik. Manusia dalam berkomunikasi lebih pada memanipulasi lambang-lambang dari berbagai benda. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia semakin maju orientasi masyarakatnya terhadap lambang-lambang.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal), yaitu komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Bentuk khusus dari komunikasi antar pribadi adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang saja.
Sedangkan menurut De Vito (1976) bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung. Sementara itu Dean C. Barmlund (1968) mengemukakan, komunikasi antarpribadi selalu dihubungkan dengan pertemuan antara dua, tiga, atauu mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur.[1]
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun.
B.     Unsur-unsur Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur[2] yaitu:
1.      Pengirim pesan (komunikator).
2.      Penerima pesan (komunikan).
3.      Pesan itu sendiri.
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
1.      Satu orang.
2.      Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.
3.      Massa
http://www.lusa.web.id/wp-content/uploads/2009/04/unsur-komunikasi-komunikator.jpg
Bagan komunikator
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan. 
Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:
1.      Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).
2.      Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
1.      Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang kerahasiaan)
http://www.lusa.web.id/wp-content/uploads/2009/04/unsur-komunikasi-pesan.jpg
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.Terdapat dua cara:
1.      Non mediated communication (face to face), secara langsung.
2.      Dengan media.



http://www.lusa.web.id/wp-content/uploads/2009/04/unsur-komunikasi-saluran-komunikasi.jpg
Bagan. Unsur komunikasi saluran komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:
1.      Kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu).
2.      Afektif (sikap seseorang terbentuk).
3.      Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran.
http://www.lusa.web.id/wp-content/uploads/2009/04/unsur-komunikasi-umpan-balik.jpg

C.    Konsep Komunikasi Antar Pribadi
Sebagaimana dikemukakan John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi yakni komunikasi  sebagai tindakan satu-arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.[3]
Komunikasi sebagai tindakan satu-arah
Suatu pemahaman popular mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (atau sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media seperti surat, surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon disebut “definisi berorientasi-sumber” (source-oriented definition).[4] Definisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Pendek kata konseptualisasi komunikasi sebagai tindakan satu-arah meyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat instrumental dan persuasif.
Komunikasi sebagai interaksi
Konseptualiasi kedua yang sering diterapkan adalah komunikasi sebagai interaksi. Dalam arti sempit interaksi berarti saling mempengaruhi (mutual influence). Pandangan komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Salah satu unsur yang dapat ditambahkan dalam konseptualisasi kedua ini adalah umpan balik (feed back), yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang ia sampaikan sebelumnya, sehingga berdasarkan umpan balik itu, sumber dapat mengubah pesan selanjutnya agar sesuai dengan tujuannya.
Komunikasi sebagai transaksi
Dalam konteks ini komunikasi adalah proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang disengaja atau respons yang dapat diamati. Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal ataupun perilaku non-verbalnya.
      
D.    Model Proses Komunikasi Antar Pribadi
Model komunikasi dapat diartikan dengan penggambaran teori komunikasi secara sederhana, dan model proses komunikasi menggambarkan suatu rancangan dari alur gerak kaitan unsur-unsur komunikasi yang satu dengan yang lainnya yang terus menerus, berubah, berganti, bergerak, dinamis.[5]
Rounded Rectangle:     SALURANPentagon: Pesan tidak beraturanPentagon: Pesan beraturan  

Text Box:            PENGIRIM
Text Box:             PENERIMAPentagon: Pesan beraturan,Pentagon: Pesan tidak beraturan 










BAGAN MODEL PROSES  KOMUNIKASI
PENGIRIM
Pengirim juga disebut sebagai komunikator yang dapat dianggap sebagai pencipta pesan, titik mulai atau starting point, penginisiatif suatu proses kegiatan komunikasi.
LATAR BELAKANG
Baik pengirim ataupun penerima adalah manusia yang hidup dalam suatu relasi dengan keluarga dan masyarakat disekitarnya. Masing-masing mempunyai ciri khas sendiri, sifat-sifat, pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang membedakannya dengan orang lain. Dalam proses komunikasi antar pribadi, latar belakang telah dianggap sebagai suatu penopang, penyangga komunikasi secara utuh. Ada dua faktor utama yang menjadi indikator utama penentu keragaman latar belakang pengirim (komunikator) dan penerima ( komunikan). Menurut Gamble (1986), pertama field of experience (bidang pengalaman) dan frame of reference (kerangka rujukan).[6]
PESAN
Pesan dalam hal ini juga disebut stimulus atau rangsangan. Rangsangan komunikasi adalah tanda-tanda dan tanda-tanda itu bisa berupa bahasa, kode, atau system tanda yang nalar sehingga bisa bermakna untuk membina hubungan sosial. Ada dua jenis stimulus dalam proses komunikasi, yaitu yang beraturan dan yang tidak beraturan. (Cassagrande, 1986).
Stimulus beraturan merupakan stimulus atau pesan yang tersusun secara baik, lengkap, dapat dihitung, dapat dikenal, dapat dipahami sebagai suatu pesan yang dapat diuraikan dan dimengerti.
Stimulus yang tidak beraturan adalah stimulus yang sembarang, tidak tersusun, tidak berstruktur, tumpang tindih.
SALURAN
Menurut Wilson (1989) saluran adalah jalan dimana suatu pesan dilewatkan. Dalam komunikasi antar pribadi tatap muka kita dapat menggunakan perasaan, penglihatan, suara, dan peradaban sebagai saluran untuk mengkomunikasikan pesan.
PENERIMA
Penerima atau disebut juga komunikan adalah seseorang yang menerima, menerjemahkan, mengerti pesan yang dikomunikasikan dengan pengaruh latar belakang yang dimilikinya.
UMPAN BALIK
Dalam setiap proses komujikasi terdapat unsure tetap yaittu umpan balik. Fungsi umpan balik antara lain adalah mengontrol keefektivan pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Umpan balik merupakan reaksi terhadap pesan bahwa penerima sudah menerima pesan dan memahaminya.
E.     Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi
Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi.
Setelah kita memahami pengertian komunikasi antarpribadi, dalam perjalanannya antara komunikasi antarpribadi kepada sebuah konsep diri sebaiknya kita memberikan sedikit pemarapan tentang ciri komunikasi antarpribadi yang efektif menurut de Vito dan Kumar[7]  :
1.      Keterbukaan (Opennes). Sikap keterbukaan paling tidak menunjuk pada dua aspek dalam komunikasi antarpribadi. Pertama, kita harus terbuka pada orang lain yang berinteraksi dengan kita, yang penting adalah adanya kemauan untuk membuka diri pada masalah-masalah yang umum, agar orang lain mampu mengetahui pendapat, gagasan, atau pikiran kita sehingga komunikasi akan mudah dilakukan. Kedua, dari keterbukaan menunjuk pada kemauan kita untuk memberikan tanggapan terhadap orang lain secara jujur dan terus terang terhadap segala sesuatu yang dikatakannya.
2.      Positif (Positiveness). Memiliki perilaku positif yakni berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
3.      Kesamaan (Equality). Keefektifan komunikasi antarpribadi juga ditentukan oleh kesamaan-kesamaan yang dimiliki pelakunya. Seperti nilai, sikap, watak, perilaku, kebiasaan, pengalaman, dan sebagainya.
4.      Empati (Empathy) adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi atau peranan orang lain. dalam arti bahwa seseorang secara emosional maupun intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain.
5.      Dukungan (Supportiveness). Komunikasi antarpribadi akan efektif bila dalam diri seseorang ada perilaku supportif. Maksudnya satu dengan yang lainnya saling memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan.

IV.       PENUTUP
Komunikasi adalah suatu hal yang sering kita lakukan untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Komunikasi antarpribadi (interpersonal), yaitu komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Bentuk khusus dari komunikasi antar pribadi adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang saja.
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu:
1.      Pengirim pesan (komunikator)
2.      Penerima pesan (komunikan)
3.      Pesan
Sedangkan konsep yang berlaku dalam komunikasi antar pribadi adalah komunikasi sebagai tindakan satu-arah, sebagai interaksi, dan sebagai transaksi. Model proses komunikasi adalah suatu proses komunikasi yang melibatkan segala unsur-unsur komunikasi yang terus menerus, berubah, berganti, bergerak, dinamis. Dan keefektifan komunikasi terjadi apabila dipengaruhi oleh keterbukaan (opennes), positif (positiviness), kesamaan (equality), empati (empathy), dan dukungan (supportiveness).




DAFTAR PUSTAKA

Cassagrande, O. Diane, 1986, Oral Communication (In Technical Proffesions And Businesess), California: Wadsworth.
Gamble, W. Michael, 1986, Introducting Mass Communicationi, New York: Mc. Graw Hill.
Liliweri, Alo, DR., 1997, Komunikasi Antar Pribadi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Mulyana, Deddy, Prof., 2007,  Ilmu Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rakhmat, Jalaludin, 1988, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya.
Wilson, Stan Le Roy, 1989, Mass Communication and Mass Culture, New York: Random House.
Wiryanto, DR., 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cet. Ketiga, Jakarta: PT Grasindo



[1] DR. Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1997, hlm. 11.
[2] Ibid. hlm. 20.
[3] Prof. Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, hlm. 67.
[4] Ibid., hlm.68.
[5] DR. Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi,…, hlm. 143.
[6] Ibid, hlm. 147.
[7] DR. Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo, 2006, hlm.36.

1 comment:

  1. Ayo bosku Semuanya,
    Yuk iseng bermain game untuk mendapatkan uang tambahan setiap harinya Hanya di arena-domino.vip
    Modal Kecil Dapat Puluhan Juta ^^
    Bareng saya dan teman-temanku yang cantik-cantik loh !
    Info Situs www.arena-domino.vip
    yukk di add WA : +855964967353

    ReplyDelete

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...