I.
PENDAHULUAN
Peristiwa komunikasi pasti
dilaksanakan oleh manusia karena manusia merupakan makhluk sosial yang selalu
ditandai dengan pergaulan antar manusia, misalnya pergaulan dalam keluarga,
lingkungan tetangga, sekolah, tempat bekerja, organisasi sosial, dan lain-lain.
Komunikasi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi
merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi untuk
kontak sosial. Melalui komunikasi seseorang tumbuh dan belajar, menemukan
pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, bermusuhan, mencintai
atau mengasihi orang lain, membenci orang lain dan sebagainya.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apakah pengertian
komunikasi antar pribadi?
B.
Apa saja unsur-unsur
komunikasi antar pribadi?
C.
Bagaimana konsep
komunikasi antar pribadi?
D.
Bagaimana model
proses komunikasi antar pribadi?
E.
Bagaimana efektivitas
komunikasi antar pribadi?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi
tidak lain merupakan interaksi simbolik. Manusia dalam berkomunikasi lebih pada
memanipulasi lambang-lambang dari berbagai benda. Semakin tinggi tingkat
peradaban manusia semakin maju orientasi masyarakatnya terhadap lambang-lambang.
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal), yaitu komunikasi antara orang-orang secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Bentuk khusus dari komunikasi
antar pribadi adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang saja.
Sedangkan menurut De Vito (1976) bahwa
komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima
oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung. Sementara itu Dean
C. Barmlund (1968) mengemukakan, komunikasi antarpribadi selalu dihubungkan
dengan pertemuan antara dua, tiga, atauu mungkin empat orang yang terjadi
secara spontan dan tidak berstruktur.[1]
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk
menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk
orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk
mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita.
Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi
antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai
emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih
akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti
surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun.
B.
Unsur-unsur Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur[2] yaitu:
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
1. Satu orang.
3. Massa
Bagan
komunikator
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.Terdapat dua cara:
Efek Komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:
1. Kognitif (seseorang
menjadi tahu sesuatu).
2. Afektif (sikap
seseorang terbentuk).
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran.
C.
Konsep Komunikasi Antar Pribadi
Sebagaimana dikemukakan John R.
Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken,
setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi yakni
komunikasi sebagai tindakan satu-arah,
komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.[3]
Komunikasi sebagai tindakan satu-arah
Suatu pemahaman popular mengenai komunikasi
manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari
seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (atau sekelompok orang)
lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media seperti surat,
surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon
disebut “definisi berorientasi-sumber” (source-oriented definition).[4]
Definisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara
sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan
respons orang lain. Pendek kata konseptualisasi komunikasi sebagai tindakan
satu-arah meyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua
kegiatan komunikasi bersifat instrumental dan persuasif.
Komunikasi sebagai interaksi
Konseptualiasi kedua yang sering
diterapkan adalah komunikasi sebagai interaksi. Dalam arti sempit interaksi
berarti saling mempengaruhi (mutual influence). Pandangan komunikasi
dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Salah
satu unsur yang dapat ditambahkan dalam konseptualisasi kedua ini adalah umpan
balik (feed back), yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada
sumber pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai
efektivitas pesan yang ia sampaikan sebelumnya, sehingga berdasarkan umpan
balik itu, sumber dapat mengubah pesan selanjutnya agar sesuai dengan
tujuannya.
Komunikasi sebagai transaksi
Dalam konteks ini komunikasi adalah
proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya
bersifat pribadi. Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah
bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang disengaja
atau respons yang dapat diamati. Dalam komunikasi transaksional, komunikasi
dianggap telah berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang
lain, baik perilaku verbal ataupun perilaku non-verbalnya.
D.
Model Proses Komunikasi Antar Pribadi
Model komunikasi dapat diartikan
dengan penggambaran teori komunikasi secara sederhana, dan model proses komunikasi
menggambarkan suatu rancangan dari alur gerak kaitan unsur-unsur komunikasi yang
satu dengan yang lainnya yang terus menerus, berubah, berganti, bergerak,
dinamis.[5]
BAGAN MODEL
PROSES KOMUNIKASI
PENGIRIM
Pengirim juga disebut sebagai
komunikator yang dapat dianggap sebagai pencipta pesan, titik mulai atau starting
point, penginisiatif suatu proses kegiatan komunikasi.
LATAR BELAKANG
Baik pengirim ataupun penerima
adalah manusia yang hidup dalam suatu relasi dengan keluarga dan masyarakat
disekitarnya. Masing-masing mempunyai ciri khas sendiri, sifat-sifat, pikiran,
perasaan, dan tingkah laku yang membedakannya dengan orang lain. Dalam proses
komunikasi antar pribadi, latar belakang telah dianggap sebagai suatu penopang,
penyangga komunikasi secara utuh. Ada dua faktor utama yang menjadi indikator
utama penentu keragaman latar belakang pengirim (komunikator) dan penerima (
komunikan). Menurut Gamble (1986), pertama field of experience (bidang
pengalaman) dan frame of reference (kerangka rujukan).[6]
PESAN
Pesan dalam hal ini juga disebut
stimulus atau rangsangan. Rangsangan komunikasi adalah tanda-tanda dan
tanda-tanda itu bisa berupa bahasa, kode, atau system tanda yang nalar sehingga
bisa bermakna untuk membina hubungan sosial. Ada dua jenis stimulus dalam
proses komunikasi, yaitu yang beraturan dan yang tidak beraturan. (Cassagrande,
1986).
Stimulus beraturan merupakan stimulus atau pesan yang tersusun secara baik, lengkap,
dapat dihitung, dapat dikenal, dapat dipahami sebagai suatu pesan yang dapat
diuraikan dan dimengerti.
Stimulus yang tidak beraturan adalah stimulus yang sembarang, tidak tersusun, tidak berstruktur,
tumpang tindih.
SALURAN
Menurut Wilson (1989) saluran adalah
jalan dimana suatu pesan dilewatkan. Dalam komunikasi antar pribadi tatap muka
kita dapat menggunakan perasaan, penglihatan, suara, dan peradaban sebagai
saluran untuk mengkomunikasikan pesan.
PENERIMA
Penerima atau disebut juga komunikan
adalah seseorang yang menerima, menerjemahkan, mengerti pesan yang
dikomunikasikan dengan pengaruh latar belakang yang dimilikinya.
UMPAN BALIK
Dalam setiap proses komujikasi
terdapat unsure tetap yaittu umpan balik. Fungsi umpan balik antara lain adalah
mengontrol keefektivan pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima.
Umpan balik merupakan reaksi terhadap pesan bahwa penerima sudah menerima pesan
dan memahaminya.
E.
Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi
Efektivitas komunikasi. Komunikasi
antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang
menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang
memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul
dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan
tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi.
Setelah kita memahami pengertian komunikasi antarpribadi, dalam
perjalanannya antara komunikasi antarpribadi kepada sebuah konsep diri
sebaiknya kita memberikan sedikit pemarapan tentang ciri komunikasi
antarpribadi yang efektif menurut de Vito dan Kumar[7] :
1. Keterbukaan (Opennes). Sikap keterbukaan paling tidak menunjuk pada
dua aspek dalam komunikasi antarpribadi. Pertama, kita harus terbuka pada orang
lain yang berinteraksi dengan kita, yang penting adalah adanya kemauan untuk
membuka diri pada masalah-masalah yang umum, agar orang lain mampu mengetahui
pendapat, gagasan, atau pikiran kita sehingga komunikasi akan mudah dilakukan. Kedua, dari keterbukaan menunjuk pada kemauan
kita untuk memberikan tanggapan terhadap orang lain secara jujur dan terus
terang terhadap segala sesuatu yang dikatakannya.
2.
Positif (Positiveness). Memiliki perilaku positif yakni berpikir
positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
3.
Kesamaan (Equality). Keefektifan komunikasi antarpribadi juga
ditentukan oleh kesamaan-kesamaan yang dimiliki pelakunya. Seperti nilai,
sikap, watak, perilaku, kebiasaan, pengalaman, dan sebagainya.
4.
Empati (Empathy)
adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi atau peranan
orang lain. dalam arti bahwa seseorang secara emosional maupun intelektual
mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain.
5.
Dukungan (Supportiveness). Komunikasi antarpribadi akan efektif bila dalam
diri seseorang ada perilaku supportif. Maksudnya satu dengan yang lainnya
saling memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan.
IV.
PENUTUP
Komunikasi adalah suatu hal yang sering kita lakukan untuk
menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan
orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa,
berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Komunikasi
antarpribadi (interpersonal), yaitu komunikasi antara orang-orang secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Bentuk khusus dari komunikasi
antar pribadi adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang saja.
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu:
1. Pengirim pesan (komunikator)
2. Penerima pesan
(komunikan)
3. Pesan
Sedangkan konsep yang berlaku dalam komunikasi antar pribadi adalah
komunikasi sebagai tindakan satu-arah, sebagai interaksi, dan sebagai
transaksi. Model proses komunikasi adalah suatu proses komunikasi yang melibatkan
segala unsur-unsur komunikasi yang
terus menerus, berubah, berganti, bergerak, dinamis. Dan keefektifan komunikasi
terjadi apabila dipengaruhi oleh keterbukaan (opennes), positif (positiviness),
kesamaan (equality), empati (empathy), dan dukungan (supportiveness).
DAFTAR PUSTAKA
Cassagrande, O.
Diane, 1986, Oral Communication (In Technical Proffesions And Businesess),
California: Wadsworth.
Gamble, W. Michael, 1986, Introducting Mass Communicationi, New
York: Mc. Graw Hill.
Liliweri, Alo, DR., 1997, Komunikasi Antar
Pribadi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Mulyana, Deddy, Prof., 2007, Ilmu Komunikasi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Rakhmat, Jalaludin, 1988, Psikologi
Komunikasi, Bandung: Remaja Karya.
Wilson, Stan Le Roy, 1989, Mass Communication and Mass Culture,
New York: Random House.
Wiryanto, DR., 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cet. Ketiga,
Jakarta: PT Grasindo
Ayo bosku Semuanya,
ReplyDeleteYuk iseng bermain game untuk mendapatkan uang tambahan setiap harinya Hanya di arena-domino.vip
Modal Kecil Dapat Puluhan Juta ^^
Bareng saya dan teman-temanku yang cantik-cantik loh !
Info Situs www.arena-domino.vip
yukk di add WA : +855964967353