Monday, February 24, 2014

Ilmu Dakwah



ILMU DAKWAH
A.    PENGERTIAN PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

1.      Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan alih bahasa dari knowledge. Pengetahuan yang didapat dari pengalaman disebut “pengetahuan pengalaman” atau ringkasnya “pengetahuan”, pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut “ilmu”. Pengetahuan bukan saja ilmu, tetapi pengetahuan jangan ditimbang ringan. Tiap-tiap ilmu mesti bersendi akan pengetahuan. Pengetahuan adalah tangga pertama bagi ilmu untuk mencari keterangan lebih lanjut.
Prof. Ir. Pudjawijatna mengatakan “pengetahuan yang tidak sadar pun pengetahuan, tentang hal-hal yang berlaku umum dan tetap serta pasti dan yang terutama digunakan untuk keperluan sehari-hari itulah yang kami namai pengetahuan biasa atau dengan singkat pengetahuan”.
Di dalam ensiklopedi Indonesia kita mendapatkan perumusan tentang pengetahuan antara lain : “...... menurut epistimologi setiap pengetahuan manusia itu adalah hasil dari berkontaknya dua macam besaran, yaitu :
  1. Benda atau hal yang diperiksa, diselidiki dan akhirnya diketahui (obyek)
  2. Manusia yang melakukan pelbagai pemeriksaan dan penyelidikan dan akhirnya mengetahui (mengenal) benda atau hal tadi.
Mengetahui “pengetahuan” Endang Saifuddin Anshari membedakannya sebagai berikut :
  1. Pengetahuan biasa yaitu pengetahuan tentang hal-hal yang biasa, yang sehari-hari yang selanjutnya kita sebut pengetahuan.
  2. Pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang mempunyai sistematika dan metode tertentu dan selanjutnya kita sebut ilmu pengetahuan.
  3. Pengetahuan filosofis yaitu semacam ilmu yang istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak terjawab oleh ilmu-ilmu biasa yang selanjutnya kita sebut filsafat.
  4. Pengetahuan theologis yaitu pengetahuan keagamaan, pengetahuan tentang agama, pengetahuan tentang pemberitahuan dari Tuhan.
Selanjutnya mengenai pengetahuan theologis (pengetahuan agama) dikemukakan sebagai berikut :
  1. Pengetahuan theologis (pengetahuan agama) bukanlah agama itu sendiri melainkan pengetahuan tentang agama.
  2. Agama (yakni agama wahyu) bukanlah pengetahuan melainkan pemberitahuan, yakni pemberitahuan dari Tuhan kepada manusia.
  3. Pengetahuan agama tidaklah lain ialah pengetahuan 5 Prof. Dr. H. M. Rasyidi, Filsafat Agama, Bina Ilmu Surabaya, 1979-tentang pemberitahuan dari Tuhan (dalam hal ini pemberitahuan Tuhan atau agama, wahyu adalah obyekyang diketahui oleh manusia sebagai subyek yang mengetahui) dengan perkataan lain pengetahuan agama ialah faham subyek mengenai obyek yang dalam hal ini ialah agama.
Manusia dapat mengembangkan pengetahuan karena 2 hal utama, yaitu :
1)      Manusia mempunyai bahasa manusia yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut.
2)      Manusia mampu mengembangkan pengetahuan dengan cepat dan mantap adalah kemampuannya untuk berfikir menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu.
Secara garis besar cara berfikir seperti ini disebut penalaran. Manusia adalah makhluk yang berfikir, merasa dan mengindera. Dan totalitas pengetahuannya berasal dari ketiga sumber tersebut, disamping wahyu yang merupakan komunikasi Sang Pencipta dengan makhluknya. Dengan demikian, proses mendapatkan pengetahuan bagi manusia itu melalui suatu proses berfikir yang logis dan analitis, disamping itu juga wahyu dan intuisi.
  1. Pengertian Ilmu Pengetahuan / Ilmu
Ilmu pengetahuan / ilmu adalah salah satu corak pengetahuan yang ilmiah yang dimana ilmu ini merupakan alih bahasa dari istilah science ( Inggris dan Prancis ), wissenschaft (Jerman), dan watenschap (Belanda). Ilmu pengetahuan / ilmu adalah pengetahuan yang dimiliki ciri, tanda dan syarat yang khas. Beberapa ahli memberikan batasan definisi ilmu pengetahuan, antara lain :
  • Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran.
  • Menurut Saedjono D, SH, ilmu pengetahuan adalah karya manusia yang berusaha mencari kebenaran tentang pengertian berdasarkan kenyataan dengan susunan yang sistematis, logis dan metodis.
  • Menurut Dr. Moh. Hatta, ilmu pengetahuan adalah pekerjaan hukum kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya baik dari kedudukan tampak dari luar maupun dalam.
  • Menurut Prof. Dr. Ashley, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil observasi dan pengalaman untuk menentukan hakekat dan prinsip tentang hal yang sedang di studi.
  • Dalam buku IA filsafat ilmu, ilmu pengetahuan membatasi lingkup penjelajahan pada pengalaman batas manusia karena metode yang digunakan dalam penyusunannya.
  • Menurut Prof. Drs. Prasojo, ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematikan dalam suatu pendekatan maupun metodenya terhadap seluruh dunia yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu.
  • Dalam ensiklopedi Indonesia, ilmu pengetahuan adalah suatu system dari berbagai pengetahuan yang mengenai suatu lapangan tertentu yang disusun sedemikian rupa.
Dari beberapa batasan definisi ilmu pengetahuan / ilmu dapat disimpulkan sebagai produk daripada proses berfikir menurut langkah tertentu (berfikir ilmiah). Dalam berfikir ilmiah harus memenuhi persyaratan tertentu menyangkut 2 kriteria utama, yaitu :
1)      Mempunyai alur jalan pikiran yang logis
2)      Pernyataan yang logis didukung oleh fakta yang empiris
Kebenaran ilmiah itu bersifat relatif, oleh karena itu berfikir ilmiah memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
1)      Ilmu mempercayai rasio
2)      Alur jalan pikiran yang logis dan konsisten
3)      Pengujian secara empiris
4)      Mekanisme yang terbuka terhadap koreksi
Ilmu pengetahuan pun memiliki beberapa kriteria, diantaranya :
1)      Objek ontologis
2)      Landasan epistimologis
3)      Landasan axiologis
Dengan demikian setiap bentuk ilmu pengetahuan itu ditandai adanya :
1)      Objek ontologis, pengalaman manusia yang berupa segenap wujud yng dijangkau melalui panca indera.
2)      Landasan epistimologis, metode deducto – hypotetico – verivikatif
3)      Landasan axiologis, kemaslahatan manusia

  1. OBJEK DAN METODE ILMU PENGETAHUAN
  1. Objek Ilmu Pengetahuan
IR. Putjawijatna membagi objek menjadi 2 macam, yaitu :
1)      Objek materia, seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan objek penyelidikan suatu ilmu.
2)      Objek forma, objek materia yang disoroti suatu ilmu (manusia) sehingga membedakan ilmu yang satu dengan yang lain, jika berobjek materia yang sama.
Pada garis besarnya, objek ilmu pengetahuan itu adalah alam dan manusia. Ada beberapa cabang yang berobjek materia sama manusia, seperti : tingkah laku manusia. Untuk memahami tingkah laku manusia dibutuhkan pendekatan psikologi, sosiologi, dan antropologi.
Menurut Prof. Harsojo, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam kelompok, sedangkan antropologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai makhluk bio-sosial.
  1. Metode Ilmu Pengetahuan
Metode ilmu adalah suatu skema, satu rancangan bekerja untuk menyusun masalah yang satu macam itu menjadi satu sistem pengetahuan. Secara singkat metode ilmiah dapat dideskripsikan dalam langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Penemuan atau penentuan masalah, dimana kita menetapkan masalah yang akan kita telaah dengan ruang lingkup dan batasannya.
  2. Perumusan kerangka masalah, usaha mendeskripsikan masalah dengan lebih jelas.
  3. Pengajuan hipotesis, usaha memberikan penjelasan sementara mengenai hubungan sebab akibat dari faktor-aktor pembentuk kerangka karangan di atas.
  4. Deduksi / hipotesis, langkah perantara untuk menguji hipotesis yang diajukan.
  5. Pembuktian hipotesis, pengumpulan fakta-fakta untuk menguji / membuktikan kebenaran hipotesis sesuai fakta yang ada.
  6. Penerimaan hipotesis menjadi teori ilmiah, hipotesis yang telah terbuti kebenarannya dianggap merupakan pengetahuan baru dan diterima sebagai bagian dari ilmu.
Secara singkat, metode dibagi menjadi beberapa, diantaranya :
  1. Metode komparative (komparasi) adalah sutu cara pendekatan dengan memperbandingkan sebanyak mungkin gejala yang diterima untuk menetapkan suatu ketentuan / hukum.
  2. Metode eksperimen adalah melakukan percobaan untuk mencari hubungan, perbedaan, persamaan, kemudian menentukan hukum suatu yang diselidiki dengan ciri-ciri yang khas.
  3. Metode abstraksi yaitu dengan cara memperhatikan / dengan keinsafan bisa dilakukan dengan metode deduktif dan induktif.
  4. Metode historis yaitu untuk menerangkan keadaan / fakta yang terjadi sekali atau yang timbul berulang-ulang.
  5. Metode sosiologis adalah metode yang mencari hukum kemajuan dalam masyarakat dan ini merupakan gabungan dari metode abstraksi dan metode historis.

  1. PENGETAHUAN DAN FUNGSI ILMU PENGETAHUAN
  1. Pengelompokan ilmu pengetahuan
Ada beberapa pengelompokan menurut para ahli antara lain Dr. Muhammad Hatta dalam bukunya “Pengantar Ke Jalan Ilmu dan Pengetahuan” membagi golongan ilmu pengetahuan kepada : ilmu alam (teoretika dan praktika), ilmu sosial (teoretika dan praktika), dan ilmu kebudayaan.
Didalam undang-undang pokok tentang perguruan tinggi no 22 tahun1961. Di Indonesia, ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
a.       Ilmu agama / kerohanian
b.      Ilmu kebudayaan
c.       Ilmu sosial
d.      Ilmu eksakta dan tehnik
Sedangkan Endang Saefudain Ashari mengelompokkan ilmu kepada tiga besar, yaitu :
  1. Ilmu pengetahuan alam (natural sciences)
  2. Ilmu kemasyrakatan (social sciences)
  3. Humaniora (humanitas studies)
Penggolongan ilmu pengetahuan pada ilmu gama belum terperinci seperti cabang yang lain, khususnya ilmu yang berhubungan dengan agama islam. Al-Faabi menggolongkan ilmu kepada : ilmu bahasa, ilmu matematika, ilmu logika, ilmu alam, ilmu ketuhanan, termasuk ilmu politik, fiqih dan kalam.
Berdasarkan menteri agama RI  no. 110 tahun 1982 tentang pembidangan ilmu agam islam, dalam lingkungan perguruan tinggi islam, membagi pembidangan tersebut kepada: bidang disiplin dan sub disiplin sebagai berikut ;
  1. Al-Qur’an dan Hadits :
o   Ulumul qur’an
o   Ulumul hadits, hadits diroyah, hadits riwayah, tarikhul hadits wal muhaditsin.
  1. Pemikiran dalam islam
o   Ilmu kalam / tauhid
o   Falsafah
o   Tasawuf
  1. Fiqh (hukum islam) dan pranata sosial
o   Fiqh islam
o   Ushul fiqh
o   Pranata sosial
  1. Bahasa
o   Bahasa arab
o   Sastra arab
  1. At-tarbiyah Al-islamiyah (pendidikan islam)
o   At-tarbiyah wa ta’lim, asas-asas pendidikan islam, dsb.
o   Ilmu nafsil islami : ilmu jiwa pendidikan, kesehatan mental, ilmu perkembangan.
  1. Dakwah islamiyah
o   Dakwah : ilmu dakwah, sejarah penyiaran dan pengembangan islam, falsafah dakwah, bimbingan sosial keagamaan, psikologi dakwah.
o   Perbandingan agama : sejarah agama, falsafah agama, sosiologi agama, ilmu jiwa agama.
  1. Pemikiran modern di dunia islam
o   Politik nasionalisme dan pan islamisme
o   Hukum
o   Ekonomi
o   Budaya
Setelah Keputusan Menteri Agama RI no 110 tahun 1982 tentang pembidangan ilmu agama islam, maka decade tahun 1982 hingga tahun 2007 telan dirumuskan pembidangan ilmu-ilmu keislaman sebagai berikut :
o   Bidang Ulumul Qur’an
o   Bidang Ulumul Hadits
o   Bidang Ilmu Aqidah
o   Bidang Ilmu Dakwah
o   Bidang Ilmu Tarbiyah
o   Bidang Ilmu Syari’ah
o   Bidang Ekonomi Islam
o   Bidang Filsafat
o   Bidang Ilmu Tasawuf
o   Bidang Ilmu Sejarah
o   Bidang Sosial Keislaman
o   Bidang Bahasa Dan Sastra
o   Bidng Sains Islam
o   Disiplin Kedokteran
Pengelompokan dan pembidangan ilmu serta pengembangan ilmu di atas adalah sesuai dengan sifat ilmu itu sendiri yang tidak statis, akan tetapi bersifat dinamis yang memungkinkan untuk menerima koreksi dan berubah sesuai perkembangan zaman.
  1. Fungsi Ilmu Pengetahuan
a)      Fungsi deskriptif : menggambarkan, melukiskan dan memaparkan suatu obyek / masalah sehingga mudah dipelajari oleh peneliti,
b)      Fungsi pengembangan : melanjutkan hasil penemuan yang lalu dan menemukan hasil hasil ilmu pengetahuan yang baru.
c)      Fungsi prediksi : meramalkan kejadian-kejadian yang benar kemungkinan terjadi sehingga manusia dapat menggambil tindakan, tindakan yang perlu dalam usaha menghadapinya.
d)     Fungsi kontrol : berusaha mengendalikan peristiwa yang tidak dikehendaki.

  1. ILMU DAKWAH SEBAGAI ILMU
a)      Pengertian Dan Sejarah Ilmu Dakwah
Para ahli yang telah merumuskan pengertian ilmu dakwah antara lain Prof. HM. Toha, Yahya Omar, MA, dalam bukunya ilmu dakwah merumuskan : “ilmu dakwah ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan-tuntunan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi pendapat pekerjaan yang tertentu”.
Dalam pertemuan pimpinan fakultas dakwah dan jurusan dakwa IAIN se-jawa telah merumuskan batasan pengertian ilmu dakwah sebagai berikut : “ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari proses penyampaian ajaran islam kepada umat manusia”.
Oleh sebab itu pengertian tentang ilmu dakwah ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia untuk menyeru atau mengajak manusia lain dengan ajaran islam supaya menerima dan meyakini serta mengamalkan islam.
b)      Sejarah perkembangan ilmu dakwah
Ilmu dakwah sebagaimana ilmu-ilmu pengetahuan yang lain dalam perkembangannya mengalami tahapan-tahapan sejak tahap yang paling sederhana sampai tahapan perkembangan mutakhir saat sekarang. Perkembangan ilmu dakwah tidak dapat dilepaskan oleh para ulama’ dan para cendekiawan.


No comments:

Post a Comment

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...