SEJARAH PENGANGKATAN NABI MUHAMMAD
SEBAGAI RASULULLAH SAW
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sirah
Nabawiyah
Dosen Pengampu : Dra. Wafiyah
Disusun oleh:
Ayuk Safitri (1401016110)
Siti Mahsunah (1401016129)
Umi Nur Iswatin (1401016102)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
Nabi Muhammad adalah pembawa cahaya kebenaran untuk seluruh umat
manusia, penyempurna ajaran-ajaran Nabi terdahulu,penutup para Nabi dan tidak ada
Nabi atau wahyu apapun yang diturunkan Allah setelah wafatnya baginda Muhammad
SAW. Rasulullah SAW adalah utusan termulia yang diturunkan oleh Allah sebagai
pembawa rahmat bagi seluruh semesta alam. Dalam diri beliau tercakup semua
kebaikan ciptaan Allah. Dalam mengemban risalah dakwah beliau dibantu oleh para
sahabatnya.
Nabi Muhammad saw adalah simbol manusia
sempurna, lewat keindahan akhlaqnya, lurus perilakunya, kebersihan fitrahnya,
keluasan pengalaman hidupnya, mulai berdagang ketika masih kecil, berangkat ke
Syam untuk berdagang dalam perjalanan musim dingin, yang dengan safar dan
dagang itu memberinya pengalaman tentang manusia, berperan serta bersama mereka
dalam kehidupan nyata, memperluas wawasan.
Rasulullah adalah sosok manusia yang terbukti sukses. Beliau sukses sekaligus bahagia dan bahagia sekaligus sukses. Maka sudah sewajarnya kita selalu mengingat semua hal tentang nabi Muhammad SAW dan menjadikanya suri tauladan kita.
Rasulullah adalah sosok manusia yang terbukti sukses. Beliau sukses sekaligus bahagia dan bahagia sekaligus sukses. Maka sudah sewajarnya kita selalu mengingat semua hal tentang nabi Muhammad SAW dan menjadikanya suri tauladan kita.
I.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Pengangkatan
Muhammad SAW sebagai Rasul
B.
Peran
Khotijah pengangkatan menjadi Rasul
C.
Kondisi
psikis Nabi SAW saat menunggu tugas
II.
PEMBAHASAN
A.
Pengangkatan
Muhammad sebagai Rasul
Nabi Muhammad saw adalah simbol manusia
sempurna, lewat keindahan akhlaqnya, lurus perilakunya, kebersihan fitrahnya,
keluasan pengalaman hidupnya, mulai berdagang ketika masih kecil, berangkat ke
Syam untuk berdagang dalam perjalanan musim dingin, yang dengan safar dan
dagang itu memberinya pengalaman tentang manusia, berperan serta bersama mereka
dalam kehidupan nyata, memperluas wawasan.
Orang yang senang berfikir tentang alam semesta, langit dan bumi, dan yang ada di antara keduanya. Mencari rahasia alam semesta ini, Penciptanya, tujuan keberadaan alam semesta dan manusia. Dari itulah ia hidup sejak mudanya dengan perjalanan hidup yang bersih, catatan kenangan yang indah. Tidak ada seorang pun yang dapat mencela akhlaqnya atau popularitasnya. Nabi Muhammad saw tidak pernah terlibat dalam penyembahan berhala bersama dengan kaumnya, tidak pernah sekalipnun bersujud pada berhala. Setelah nabi muhammad dan bergaul dengan masyarakatnya tampaklah pada beliau banyak sifat-sifatnya yang istimewa dan kelakuannya yang terpuji sehingga masyarakat mendapat gelar Al-amin(dapat di percaya) karna sifatnya yang amanat,hatinya yang bersih dan akhlaknya yang baik.
Orang yang senang berfikir tentang alam semesta, langit dan bumi, dan yang ada di antara keduanya. Mencari rahasia alam semesta ini, Penciptanya, tujuan keberadaan alam semesta dan manusia. Dari itulah ia hidup sejak mudanya dengan perjalanan hidup yang bersih, catatan kenangan yang indah. Tidak ada seorang pun yang dapat mencela akhlaqnya atau popularitasnya. Nabi Muhammad saw tidak pernah terlibat dalam penyembahan berhala bersama dengan kaumnya, tidak pernah sekalipnun bersujud pada berhala. Setelah nabi muhammad dan bergaul dengan masyarakatnya tampaklah pada beliau banyak sifat-sifatnya yang istimewa dan kelakuannya yang terpuji sehingga masyarakat mendapat gelar Al-amin(dapat di percaya) karna sifatnya yang amanat,hatinya yang bersih dan akhlaknya yang baik.
Ketika
Nabi Muhammad telah berusia empat puluh tahun, ia mulai mengalami kejadian yang
merubah total hidupnya, sebagaimana perubahan sejarah menusia keseluruhanya. Nabi Muhammad menyaksikan dalam jaganya
apa yang ia lihat dalam mimpinya dengan riil dan nyata. Ummul Mukminin Aisyah
ra berkata : Mula-mula yang Rasulullah saw alami adalah mimpi yang baik ketika
tidur, lalu tidak ada yang terlihat dalam mimpinya itu kecuali datang seperti cahaya pagi. (HR Al Bukhari danMuslim)
Kemudian Rasulullah saw senang berkhalwah, menyendiri dan menjauhi khalayak ramai, berdzikir mengingat Allah swt, merenungkan ayat-ayat dalam ciptaan-Nya. Maka ia jadikan bulan Ramadhan sebelum masa kenabian sebagai waktu khusus untuk beribadah, ia tahannuts beberapa malam di gua Hira, sebuah gua di sekitar Makkah di atas bukit yang tinggi. Di sinilah diam panjang berlangsung, hati dibersihkan dari seluruh kesibukan duniawi. Untuk khalwah ruhiyah ini Rasulullah berbekal makanan dan air, berdiam di gua untuk berdzikir dan berfikir. Fikirannya disibukkan oleh alam semesta yang demikian agung, berisi ayat-ayat nyata. Dalam khalwah itulah Nabi Muhammad menemukan kejernihan jiwanya, ketenangan hatinya, dan kebahagiaan ruhnya.
Kemudian Rasulullah saw senang berkhalwah, menyendiri dan menjauhi khalayak ramai, berdzikir mengingat Allah swt, merenungkan ayat-ayat dalam ciptaan-Nya. Maka ia jadikan bulan Ramadhan sebelum masa kenabian sebagai waktu khusus untuk beribadah, ia tahannuts beberapa malam di gua Hira, sebuah gua di sekitar Makkah di atas bukit yang tinggi. Di sinilah diam panjang berlangsung, hati dibersihkan dari seluruh kesibukan duniawi. Untuk khalwah ruhiyah ini Rasulullah berbekal makanan dan air, berdiam di gua untuk berdzikir dan berfikir. Fikirannya disibukkan oleh alam semesta yang demikian agung, berisi ayat-ayat nyata. Dalam khalwah itulah Nabi Muhammad menemukan kejernihan jiwanya, ketenangan hatinya, dan kebahagiaan ruhnya.
Pada
satu malam di malam-malam Ramadhan tepatnya tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus M ketika
Rasulullah berada di gua Hira, melakukan seperti yang dilakukan setiap tahun,
keika itu Jibril alaihissalam datang, dan membacakan surah prtama dari Qur’an
yang disampaikan kepada Muhammad, yaitu surah Al-Alaq 1-5 :
1.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan,
2.
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.
3.
Bacalah,dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4.
Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam ,(Maksudnya: Allah mengajar manusia
dengan perantaraan tulis baca.)
5.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Inilah ayat pertama yang turun di hati nabi
Muhammad, turun pada bulan ramadhan yaitu pada malam lailatul qodar pertama
yang Allah terngkan kedudukanya
1. Sesungguhnya kami Telah
menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Dengan tuunya wahyu yang pertama itu, berarti
Muhammad telah dipilih Allah sebagai nabi. Dalam wahyu yang pertama ini, dia
belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama.[1] Al
Qur’an mulai turun pertama kali pada malam lailatul qadar. Jibril turun pada
malam penuh berkah itu malam yang terbebaskan dari seluruh kejahatan dan setan.
Malam yang paling mulia bagi manusia. Karena kejadian besar, yang menandai era
baru dan mulai terpilihnya Muhammad saw sebagai Nabi.
Setelah
kejadian di Gua Hira tersebut, Muhammad kembali kerumahnya, kemudian ia
merasakan panas dingin secara bergantian akibat peristiwa yang baru saja dia
alami dan dia meminta istrinya untuk menyelimutinya. Untuk lebi menenangkan
hati suaminya, Khatijah mengajak Muhammad menemui saudara sepupunya Waraqah bin
Naufal. Waraqah banyak mengetahui tentang nabi terakhir dari kitab-kitab suci
kristen dan yahudi. Mendengar cerita Muhammad, Waraqah mengatakan bahwa
Muhammad telah dipilih tuhanya menjadi nabi.
Muhammad menerima ayat-ayat Qur’an
secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-ayat tersebut
diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampirr
setiap ayat al-qur’qn yng turu di sertai oleh asbabun nuzul ( sebab/ kejadian
yang mendasari penurunan ayat). Ayat-ayat yang turun sejauh ini dikumpulkan
sebagai komplikasi bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Qur’an .
B.
Peranan
Khotijah dalam pengangkatan Muhammad menjadi Rasul
Karna
nabi muhammad dikenal sebagai orang yang lurus,benar,dan jujur maka Khadijah binti khuwailid memilih beliau
untuk memilih urusan dagang ke negeri Syam. Khadijah seorang kaya dan tinggi
kedudukan di tengah-tengah masyarakat makkah dan keluarga yang terpandang. Setelah
mendapat persetujuan, berangkatlah Muhammad ke negri Syam bersama seorang
pembantu Khotijah yang bernama Maysaroh. Dengan takdir Allah perjalanan mereka
selamat sampai tujuan dan mendapatkan untung. Tak lama pun kembali mereka ke
Arab.
Setelah
sampai di mekkah Maysaroh menceritakan segala kejadian dan keadaaan dalam
kepada Maysaroh. Setelah Khadijah mendengar seperti amanat dan kemuliaan,beliau
berhasrat untuk meminta Nabi Muhammad menjadi suaminya. Pekawinan yang
berbarokah ini terjadi pada waktu Muhammad berumur 25 tahun dan Khadijah
berumur 40 tahun. Dalam perkembangan selanjutnya, Khadijah adalah wanita
pertama yang masuk islam dan banyak membantu nabi dalam perjuangan menyebarkan
islam. Masa muda beliau dilalui bersama istrinya yang telah banyak berkorban
dengan sepenuhnya bagi misi beliau. Nabi Muhammad selama beristri dengan
Khadijah tidak mempunyai istri lain, padahal Khadijah lebih tua 15 tahun dari
beliau. Ketika Nabi berumur 50 tahun, Khadijah telah mengorbankan kekayaannya
bagi kepentingan perjuangan besar dalam menyampaikan “Risalah Ilahi”. Kemudian
Khadijah meninggal pada usia 65 tahun dan Muhammad berusia 50 tahun.[2]
C.
Kondisi
Psikis Nabi SAW Saat Menunggu Tugas
Firman Allah yang
pertama kali turun kepada manusia adalah tentang pengetahuan, sebab islam
secara esensial merupakan agama yang di dasarkan atas pengetahuan. Pengalaman
pertama turunnya wahyu itu sangatlah mendebarkan dan sepenuhnya mencekam dalam
diri Nabi, baik secara fisik maupun psikologis, disertai kepastian bahwa
instrumen turunnya wahyu adalah seorang malaikat dari langit dan bukan suatu
kekuatan psikis atau jin yang sering kali memberi ilham kepada penyair dan
peramal Bahasa Arab.
Dalam ajaran islam bahwa Nabi adalah seorang ummi(tidak bisa
membaca dan menulis) penting untuk dijelaskan. Bagaimana seorang yang mampu
mengucapkan kalimat dalam Bahasa Arab secara demikian fasih. Sifat ummi yang
dimiliki Nabi berarti bahwa sebelum risalah Allah dapat diterimakaan, maka
wadah penerima yang ada pada manusia itu sendiri harus terlebih dahulu
disucikan dan dibersihkan. Allah mensyaratkan kesucian hati, jiwa dan pikiran,
tak ternoda oleh pengetahuan manusia, agar dapat berperan sebagai wadah
diturukannya firman Allah SWT. Semoga shalawat, kedamaian, salam, rahmat dan
berkahNya terlimpah kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga dan para
sahabatnya sehingga siapa saja orang yang mengikuti ajarannya, Amin.[3]
III.
KESIMPULAN
Pegangkatan Muhammad
sebagai Rasululla terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, 13 tahun
sebelum hijriah tatkala beliau sedang bertahanus di Gua Hira. Waktu itu beliau
genap berusia 40 tahun. Datanglah malaikat jibril dan membacakan surah petama
dari Qur’an yang disampaikan kepada Muhammad yaitu surah al-Alaq 1-5.
Siti Kotijah adalah seorang
wanita bangsawan dan hartawan. Beliau merupakan istri yang sangat setia, dia
mengorbankan semua kekayaanya kepada rasul untuk perjuangan besar dalam risalah illahi.
Pengalaman pertama turunnya wahyu
itu sangatlah mendebarkan dan sepenuhnya mencekam dalam diri Nabi, baik secara
fisik maupun psikologis, disertai kepastian bahwa instrumen turunnya wahyu
adalah seorang malaikat dari langit dan bukan suatu kekuatan psikis atau jin
yang sering kali memberi ilham kepada penyair dan peramal Bahasa Arab.
IV.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami sampaikan, kritik dan saran yang
dapat membangun sangat kami harapkan guna menjadikan pelajaran buat kami semua.
Semoga materi ini memberi manfaat bagi kami semua.
DAFTAR PUSTAKA
Yatim,Badri. Dr ,Sejarah
Peradaban Islam,Jakarta:RajaGrafindo Persada,2008
http://www.halimah-amatullah.blogspot.com/2012/12/makalah-sejarah-nabi-muhammad.html
No comments:
Post a Comment