Dakwah Rasulullah Priode Mekkah
Makalah
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah :Sejarah
Dakwah
Dosen Pengampu : Agus Riyadi, M.S.I
Disusun Oleh :
Atina
Nurmaya Asokawati (1401016132)
M.
Arwani (1401016004)
Umi Nur Iswatin
(1401016102)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
I.
PENDAHULUAN
Dalam aspek politis,
geografis, ekonomis, dan sosial keadaan bangsa Arab masa lalu sebelum
kedatangan Islam tidaklah menarik perhatian banyak orang dan para penguasa
kerajaan besar. Kecuali hanya sebagian orang yang menganut ‘kepercayaan’
Nabi Ibrahim a.s. yang mau menziarahi Ka’bah di kota Makkah. Oleh karena itu
daerah Semenanjung ini tetap tidak dikenal dunia pada waktu itu. Dan barulah
kemudian sesudah Muhammad lahir di tempat tersebut, orang mulai mengenal
sejarahnya dari berita-berita yang dibawa orang dari tempat itu, dan daerah
yang tadinya sama sekali tertutup itu sekarang sudah mulai dikenal dunia.
Bangsa Arab pra Islam
disebut sebagai bangsa jahiliyah, bukan hanya karena bodoh dan jauh dari ilmu
pengetahuan, melainkan juga karena kemerosotan moral dan akhlak yang
menyebabkan kehidupan mereka tidak beradab, dan utamanya adalah penyimpangan
kehidupan beragama yang tidak bertauhid. Namun selain kekurangan sebagaimana
tersebut, pada sisi lain, masyarakat Arab pra Islam juga menunjukkan beberapa
kemajuan. Misalnya dalam bidang ekonomi, terdapat beberapa pasar tempat mereka
berkumpul untuk melakukan transaksi jual beli dan memperlombakan syair-syair
hasil cipta para sastrawan. Pasar-pasar tersebut terletak di dekat Makkah, yang
terpenting di antaranya adalah Ukaz, Majinnah dan Dzul Majaz.
Tujuan dakwah rasulullah
SAW pada periode mekkah adalah agar masyarakat arab meninggalkan
kejahiliyahnnya dibidang agama, moral dan hokum, sehingga menjadi umat yang
meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang
disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
II.
RUMUSAN MASALAH
a.
Bagaimana
sejarah hidup nabi Muhammad hingga menjadi rasul allah swt?
b.
Bagaimana
strategi dan substansi dakwah rasullah saw pada periode mekah?
c.
Bagaimana Kondisi Masyarakat Arab Saat Nabi Diutus ?
III. PEMBAHASAN
A.
Sejarah Hidup Rasulullah
saw
1.
kelahiran
muhammad saw
Nabi muhammad dilahirkan dalam
keluarga bani hasyim dimekah pada hari senin,tanggal 09 rabi’ul awal,pada
permulaan tahun dari peristiwa gajah.maka tahun itu dikenal dengan tahun
gajah.Nabi muhammad adalah anggota bani hasyim,suatu kabilah yang kurang
berkuasa dalam suku quraisy.kabilah ini memengang jabatan siqayah.nabi muhammad
lahir dari keluarga terhormat yang relatif miskin.ayahnya bernama abdullah anak
abdulmuthalif,seorang kepala suku quraisy yang besar pengaruhnya.ibu adalah
aminah binti wahaf dari bani zuhrah.muhammad saw nabi terahir ini dilahirkan
dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia setelah menikahi aminah.
Al-quran dengan tegas menyatakan
bahwa kelahiran nabi muhammad saw telah diramalkan oleh semua nabi terdahulu
melalui perjanjian yang telah dibuat dengan umat mereka masing – masing bahwa
mereka harus menerima atas kerasulan muhammad saw nanti.seperti dalam Qs ali
imran ayat 81 yang artinya:
“Dan
(ingatlah),ketika allah mengambil perjanjian dari para nabi:”sungguh,apa saja
yang aku berikan kepada mu berupa kitap dan hikmah kemudian datang kepadamu
seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,niscaya kamu sungguh-sungguh
beriman kepadanya dan menolongnya”.allah berfirman:”apakah kamu mengakui dan
menerima perjanjian –ku terhadap yang demikian itu?”mereka menjawap:”kami
mengakui”.allah berfirman:”kalau begitu saksikanlah (hai para nabi)dan aku
menjadi saksi(pula)bersama kamu”.
2.
Masa
Kanak – Kanak
Tidak lama setelah kelahirannya,bayi
muhammad saw diserahkan kepada tsuwaibah,budak perempuan pamannya.selanjutnya
nabi dipercayakan kepada halimah,seorang wanita badui dari suku bani sa’ad.pada
usia 5 tahun nabi dikembalikan halimah kepada tanggung jawab ibunya.kira – kira
berusia 6 tahun ,dimana dikala asik bermain-main dengan teman – teman
beliau,teman-teman beliau gembira saat ayah mereka pulang,namun rasulullah
pulang dengan tangisan menemui ibunda beliau,seraya berkata wahai ibunda mana
ayah?ibunda beliau terharu tanpa jawaban yang pasti,sehingga dalam
ketidakmampuan atas jawaban tersebut,hingga suatu ketika ibunda beliau mengajak
baginda nabi saw pergi kekota tempat ayah beliau dimakamkan.sekembalinya dari
pencarian makam suami tercinta ibu rasul jatuh sakit dan meninggal dalam
perjalanan pulang.sekembalinya pulang sebagai anak yatim piatu maka beliau diasuh
oleh kakeknya,abdul muthalib.namun 2 tahun kemudian kakeknyapun yang berumur 82
tahun,juga meninggal dunia.maka dalam usia 8 tahun itu,nabi ada dibawah
tanggung jawab pamannya abi thalib.
3.
Masa
Remaja
Ketika berusia 12 tahun,muhammad saw
menyertai pamannya ,abu thalib ,dalam berdagang menuju suriah,.dalam berdagang
tersebut,beliau berjumpa dengan seorang pendeta yang disebut bahira.pada usia
30 tahun sebagai kecerdasan dan kebijaksanaan beliau,nabi saw mampu mendamaikan
perselisihan kecil yang muncul ditengah-tengah suku quraisy yang sedang
melakukan renovasi ka’bah.mereka mempersoalkan siapa yang paling berhak
menempatkan posisi hajar aswat dika’bah.pada masa mudanya beliau telah menjadi
pengusaha sukses.kemudian pada usia 25 tahun beliau menikah dengan pemodal
besar arab dan janda kaya mekah,khadijah binti khualid.
a.
Kerasulan
Muhammad Saw
1.
Awal
Kerasulan
Menjelang
usianya yang ke 40 muhammad saw berkontenplasi di gua hira,beberapa kilometer
di utara mekah.di gua tersebut nabi mula-mula hanya berjam – jam saja kemudian
berhari – hari bertapakur.pada tanggal 17 ramadhan 611 M,muhammad saw
mendapatkan wahyu pertama dari allah
melalui malaikat jibril. Pada saat beliau tidur dan terbangun
tiba-tiba ia ketakutan yang luar biasa,seluruh tubuhnya,seluruh diri batinnya,di
cengkram oleh sebuah kekuatan yang sangat besar,seolah –olah seorang malaikat
telah mencengkram beliau dalam pelukan yang menakutkan yang seakan mencabut
kehidupan dan nafas darinya.ketika beliau berbaring disana,beliau mendengar
perintah,”bacalah!”.ketika itu beliau protes bahwa beliau adalah buta
huruf,hingga turunlah ayat yang pertama yaitu surah al alaq ayat 1 sampai 5
yang artinya:
1.
Bacalah
dengan (menyebut )nama tuhanmu yang menciptakan
2.
Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3.
Bacalah,dan
tuhanmulah yang maha pemurah
4. Yang
mengajar (manusia)dengan perantaraan kalam
5. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Peristiwa
turunnya wahyu itu menandakan bahwa telah diangkatnya muhammad saw sebagai
seorang nabi penerima wahyu ditanah arab.malam terjadinya peristiwa itu disebut
malam lailah al-qadar.setelah itu dia pulang kerumah dengan perasaan was-was
dan meminta isterinya untuk menyelimutinya.saat itulah turun wahyu yang ke 2
yang berbunyi:
“wahai kamu yang berselimut! Bangkit
dan berilah peringatan!.”
1.
Pertengahan
Kerasulan
Setelah
beberapa lama dakwah nabi muhammad saw dilaksanakan secara individual, turulah
perintah agar nabi menjalankan dakwah secara terbuka.mula-mula beliau
mengundang dan menyeru kerabat karibnya
dan bani abdul muthalib.pada permulaan dakwah ini orang yang pertama-tama
menerima dakwah nabi yaitu dengan masuk islam adalah,dari pihak laki-laki
dewasa adalah abu bakar ash-shiddiq,dari pihak perempuan adalah isteri nabi saw
yaitu khadijah,dan dari pihak anak-anak adalah abi bin abi thalip ra.
Dalam
memulai dakwah nabi banyak mendapatkan halangan dari pihak kafir quraisy mekah
dan berbagai bujuk rayu yang dilakukan kaum quraisy untuk menghentikan dakwah
nabi gagal.tindakan – tindakan kekerasan secara fisik yang sebelumnya pernah
dilakukan semakin ditingkatkan.
Tatkala
banyaknya tekanan dari berbagai pihak nabi saw mengalami kesedihan yang
mendalam yaitu wafatnya paman beliau yaitu abu thalip.sehingga allah menghibur
hati baginda rasul saw dengan terjadinya isra’dan mi’rajnya nabi muhammad
saw.setelah peristiwa isra’dan mi’rajnya,suatu perkembangan besar bagi kemajuan
dakwah islam muncul.perkembangan itu diantaranya datang dari sejumlah penduduk
yatsrif yang berhaji kemekah .jamaah haji yang datang dari yastrib berjumlah 73
orang,atas nama penduduk yastrib,mereka meminta muhammad saw dan muslimin mekah
agar berkenan pindah ke yastrib.dalam
perjalanan keyastrib nabi ditemani oleh
abu bakar ash-siddiq sementara itu,penduduk yastrib menunggu-nunggu kedatangannya.ketika nabi saw
datang, mereka menyambut nabi dan kedua sahabatnya dengan penuh
kegembiraan.sejak itu,sebagai penghormatan terhadap nabi,nama kota yastrib
diubah menjadi madinatun nabi.Kejadian itu disebut dengan “hijrah”.
2.
Akhir
Masa Kerasulan
Pembentukan negara madinah
Setelah tiba dan diterima penduduk
yastrib (madinah)nabi muhammad saw resmi sebagai peminpin kota itu. Dengan terbentuknya negara madinah,islam makin bertambah kuat.perkembangan
islam yang pesat itu membuat orang-orang mekah dan musuh-musuh islam lainnya
menjadi risau.untuk menghadapi gangguan dari musuh,nabi mengatur siasat dan
membentuk pasukan tentara.
Pada tahun 9 dan 10 hijriah banyak
suku dari pelosok arab mengutus delegasinya kepada nabi muhammad saw menyatakan
ketundukan mereka.masuknya orang mekah kedalam agama islam rupanya mempunyai
pengaruh yang sangat besar pada penduduk padang
pasir.tahun itu disebut dengan tahun perutusan.persatuan bangsa arab
telah terwujud,peperangan antara suku yang beralangsung sebelumnya telah
berubah menjadi persaudaraan seagama.
Setelah itu nabi muhammad saw segera kembali
kemadinah.dua bulan setelah itu,nabi menderita sakit demam,tenaganya dengan
cepat berkurang.pada hari senin tanggal 12 rabi’ul awal 11 H/8 juni 632 M,nabi
muhammad saw wafaat dirumah isterinya aisyah.
B.
Strategi
Dakwah Saw Pada Periode Mekkah
1.
Dakwah
secara sembunyi-sembunyi
Cara ini
ditempuh karena beliau begitu yakin
bahwa masyarakat arab jahiliyah masih sangat kuat mempertahankan
kepercayaan dan tradisi warisan leluhur. Mereka bersedia berperang dan rela
mati dalam mempertahankanya demi tradisi leluhurnya tersebut. Dan Nabi Muhammad
takut terkejutnya mereka akan perkara yang belum pernah mereka ketahui dan
meraka dengar.
Setelah Nabi
Muhammad menerima risalah kenabian pada usia 40 tahun, mulailah Nabi
mendakwahkan ajaran Islam di tengah-tengah ketersesatan masyarakat Makkah.
Ajaran dakwah Nabi Muhammad yang paling pokok adalah keyakinan kepada Allah
yang Maha Esa (tauhid).Allah adalah pencipta alam semesta ini. Allah adalah
yang memberi kehidupan dan tempat kembali setelah kematian. Bahwa tidak ada
satu pun yang menyerupai-Nya. Bahwa masyarakat Makkah harus meninggalkan
penyembahan berhala. Muhammad tidak mengajak mereka kecuali kebajikan dan
kesalehan.
Mula-mula istrinya
sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi Thalib yang beru
berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak.
Lalu Zaid, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh
Nabi sejak ibunya Aminah masih hidup. Banyak orang-orang yang menerima seruan
Nabi melalui perantara Abu Bakar. Mereka dikenal dengan sebutan Assabiqunal
Awwalun . Mereka ialah Usman bin Affan, Zubair ibnu Awwan, Sa'ad ibnu Abu
Waqqas, Abdurrahman ibnu Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah ibnul Jarrah,
dan Arqam ibnu Abu Arqam.
Mereka ini bertemu Nabi secara rahasia. Apabila salah
seorang di antara mereka ingin melaksanakan salah satu ibadah, ia pergi ke
lorong-lorong Makkah seraya bersembunyi dari pandangan orang-orang Quraisy.
Pengikut Nabi semakin bertambah jumlahnya dalam 3-4 tahun masa dakwah Nabi
tercatat 40 orang yang beriman. Rasulullah memilih rumah al-Arqam bin Abi
‘Irqam, sebagai tempat pertemuan untuk mengadakan pembinaan dan pengajaran.
2.
Dakwah
Secara Terang-terangan
Muhammad
diperintahkan oleh Allah untuk melakukan dakwah secra
terang-terangan.Dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Hijr: 94 yang artinya:
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ. وَاَعْرِضْ
عَنِ المُشْرِكِيْنَ
“Maka sampaikanlah
olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik”.
Dalam dakwah secara
terang-terangan Rosullullah menggunakan srategi-srategi sebagai berikut:
a.
Mengundang
kaum kerabat keturunan dari bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan
makan dan mengajak mereka masuk islam.
b.
Mengumpulkan
para penduduk Mekkah terutama yang berada di tempat tinggal disekitar Ka’bah
untuk berkumpul di Bukit Shofa.
Menyampaikan seruan dakwah kepada para penduduk di luar kota
Mekkah.
Dakwah
Nabi secara terang-terangan ditentang dan ditolak oleh bangsa Quraisy, Dengan alasan bahwa mereka tidak dapat
meningggalkan agama yang telah mereka warisi dari nenek moyang mereka, dan
sudah menjadi bagian dari tradisi kehidupan mereka.Pada saat itulah Rasulullah
mengingatkan mereka akan perlunya membebaskan pikiran dan akal mereka dari
belenggu taqlid. Ketika Nabi SAW mencela tuhan-tuhan mereka, membodohkan
mimpi-mimpi mereka, dan mengecam tindakan taqlid buta kepada nenek moyang
mereka dalam menyembah berhala, mereka menentangnya dan sepakat untuk
memusuhinya, kecuali pamannya Abu Thalib yang membelanya.
Kaum Quraisy menolak dan berusaha menghentikkan dakwah
Rasulullah dengan berbagai cara :
a.
Terhadap
budak-budak yang telah masuk Islam, tuan-tuannya wajib untuk menghukum dan
menyiksanya.
b.
Melempari
Nabi Muhammad Saw dengan kotoran dan isi perut kambing.
c.
Mengusulkan
kepada Nabi Muhammad Saw agar permusuhan dihentikan dengan cara suatu saat
orang kafir Quraisy mengikuti ibadah orang Islam, tetapi orang Islam di lain waktu
harus mengikuti ibadah mereka.
Namun semua itu tidah berhasil menghentikan dakwah
Rasulullah, bahkan tantangan-tantangan yang berat lagi dilakukan oleh kaum
Quraisy untuk menghentikan dakwah Rosullullah Saw. Diantaranya adalah
Pemboikotan keluarga Nabi SAW dan pengikutnya, dan upaya pembunuhan
terhadap Rosullullah Saw.
Setelah dakwah terang-terangan itu pemimpin Quraisy mulai
berusaha menghalangi dakwah Rasul. Semakin bertambahnya jumlah pengikut Nabi,
semakin keras tantangan yang dilancarkan kaum Quraisy.
3.
Dakwah
di luar mekkah
Diluar mekkah, rasulullah saw berdakwah di ta’if. selama
sepuluh hari rasulullah saw berdakwah disana ternyata tidak mendapat sambutan
yang hangat.kemudian rasulullah saw berdakwah dengan kabilah yang mengunjungi
mekkan dimusim perayaan haji.rasulullah saw mendatangi rumah para kabilah dan
mengunjungi pasar,seperti pasar ukasz dan zil majannah.
Berbagai reaksi diterima oleh rasulullah saw.dari kabilah
kebanyakan mereka menolak dakwah rasulullah saw.dikalangan kabilah adanya yang
menawari persyaratan untuk menerima seruan rasulullah saw,namun ternyata ini
ditolak oleh rasulullah saw,karena dakwa islam seharusnya diterima dengan hati
yang iklas,tanpa ada kaitan dengan syarat duniawi.
a.
Substansi
Dakwah Rasulullah Saw Pada Periode
Mekkah
Dakwah yang diterima beliau adalah
menegakkan kalimat tauhid yaitu laa ilaaha illa allah.penegakan kalimat
tauhid tersebut bukanlah perkara yang sangat mudah,sebab harus di ikuti dengan
sikap dan perbuatan yang nyata.
Pada proses dakwah yang dilakukan
oleh nabi saw juga mengandung makna mengeluarkan dari zaman kebodohan ke alam
terang benderang.disamping itu mengangkat derajat kaum hawa yang ternggelam jauh kelembah kenistaan.sebab
di sisi manusia kaum hawa sama kedudukannya yang membedakan adalah tingkat
ketakwaannya.
b.
Reaksi
Masyarakat Mekkah Terhadap Dakwah Rasulullah Saw
Reaksi masyarakat mekkah terhadap
dakwah rasulullah saw bermacam,mereka ada yang menerima dan menolak,menentang
bahkan memusuhi terhadap ajaran yang di bawan rasulullah bahkan ada juga yang berpura –pura menerima ajaran rasulullah
saw.
C.
Kondisi Objektif Masyarakat Arab Saat Nabi Diutus
a.
Kondisi Keagamaan
Arab ketika itu hampir tenggelam dalam
kepercayaan jahiliyah. Virus kepercayaan jahiliyah begitu dahsyat sehigga
merembah hampir semua lapisan masyarakat. Informasi tentang kepercayaan mereka
dapat kita lihat dalam al-Qur’an dintaranya :
1, orang Arab Musyrikin menyembah
Tuhan-tuhan yang mereka yakini sebagai perantara yang dapat memberikan syafaat
untuk mereka kepaa Allah. Mereka tau siapa Allah, tetapi , mereka meminta
syafaat kepada tuhan tuhan palsu.
2, taklid mereka sangat kuat dengan apa
yang mereka lihat dari orang tua dan nnek moyang mereka. Taklid ini
mengakibatkan sulitnya menembus dinding kepercayaan jahiliyah yang ada.
3, kerusakan dalam bidang akidah
berimplikasi pada ruaknya ibadah, tingkah laku syiar dan syariat yang mereka
lakukan. Diantara contoh yang terekam sejarah.
b.
Kondisi Politik dan Hukum
Kondisi politik
di Hijrah Syam, dan Hijaz sangat rusak. Manusia terbagi dua kelas, tuan dan
budak, atau pemimpin dan rakyat. Rakyatnya selalu menjadi mangsa para pemimpin.
Mereka tak ubah bagaikan mesin yang siap memproduksi kekayaan buat pemimpinnya,
sedangkan mereka sendiri tidak mendapat apa-apa.
Keamanan
relatif stabil di Mekkah, hampir tidak terjadi peperangan sebelum Islam masuk
kecuali Perang Fijar. Hal ini disebabkan karna keberadaan mekkah yang dikunjungi
setiap tahun. Pada hakikatnya pemerintah tersebut merupakan perpaduan antara
kepemimpinan dunia dan kepemimpinan agama. Sebelum islam lahir kaum kerabat
Rasulullah memiliki posisi penting di Masyarakat Mekkah, meskipun dari segi
kekayaan mereka adalah orng yang baiasa-biasa saja, bahkan dikalangan pedagang
Mekkah mungkin mereka dibawah rata-rata.
Para pembesar
Quraisy sangat kuat dalam memelihara keyakinan, budaya, dan adat yang diwarisi
oleh leluhur mereka. Diantara tokoh penting Quraisy yang menentang keras ajaran
Islam adalah Al-Aswad bin Al- Muthalib, Al –Aswad bin Abdi Yaghuts Az-Zuhri,
Abu Jahal, Harist, Amr, Hakim bin Hizam bin Khuwailid dan masih banyak lagi.
c.
Kondisi Sosial Kultural
Pada saat itu ada beberapa yang dicermati jika dilihat
dari sudut sosiokultural diantaranya
adalah :
1.
Hubungan antara lelaki dan perempuan sudah rusak
2.
Perlakuan budak semena-mena
3.
Budaya miras mengakar
Demikian gambaran singkat tentang makanan, pakaian, tempat tinggal, dan
model hubungan dengan lawan jenis di masyarakat jahiliyah. Simbol kehidupan
mereka adalah miras, pedang dan wanita.
d.
Kondisi Ekonomi
Pada saat itu pertanian tersdapat dipinggiran Jaziah
Arab, seperti Yaman, Syam, dan sebagian oase yang tersebar di jazirah.
Mayoritas masyarakat Badui hidup dari menggembala unta dan kambing. Kehidupan
mereka berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat yang lain.
Sedangkan
perdagangan adalah pendapatan primadona masyarakat mekkah dan Quraisy,
sebagaimana yang digambarkan dalam surat Qurais. Perdagangan ini tidak cukup
aman karena banyakanyaknya penyamun yang selelu mengintai ekpedisi dagang.
Kemudian
perdagangan ini melahirkan kelas orang-orang kaya yang berfoya-foya disatu sisi
dan orang-rang miskin yang terbuang. Banyak orang-orang kaya saat itu
berhenti medengar dakwah Nabi lantaran
merek tidak mau hidup satu mejlis dengan hamba sahaya dan fakir miskin. Sementara
itu ekonomi ribawi adalah landasan ekonomi mereka.[1]
D.
Materi Dakwah Nabi Muhammad SAW
Dalam al-Qur’an Allah menegaskan bahwa
muhammad SAW di utus untuk menebar rahma buat sekalian alam. Kemudian dalam
hadist beliau menggariskan bahwa parameter keerhasilan beliau dalam mengemban amanah allah adalah sejauh
mana orang yang tersentuh dakwah dapat menjadi manusia yag berkakhlak mulia.
Untuk mencetak manusia yang berakhlak, Rasulullah memulai aktivitasnya tentunya
di bawah bimbingan Allah dengan menanamkan benih-benih tauhid kedalam hati para
sahabat.
Al-Mubarakfury menyimpulkan bahwa
materi dakwah dimekkah diantaranya tauhid, iman kepada hari kiamat, pembersih
jiwa dengan amar ma’ruf nahi munkar, penyerahan segala urusan kepada Allah. selain
akidah, massalah sosial juga mendapat perhatian dakwah di mekkah. Allah
menganjurkan kaum muslimin untuk memerdekakan hamba sahaya. Ajaran lain yang
ditanamkan oleh Rasulullah adalah pembentukan kerpribadian mulia dengan
mengajarkan secara bertahap ajaran-ajaran yang diturunkan Allah, seperti
Sholat.[2]
IV.
KESIMPULAN
Al-quran dengan tegas menyatakan bahwa kelahiran nabi muhammad saw telah
diramalkan oleh semua nabi terdahulu melalui perjanjian yang telah dibuat
dengan umat mereka masing – masing bahwa mereka harus menerima atas kerasulan
muhammad saw nanti.seperti dalam Qs ali imran ayat 81.
Dakwah yang diterima beliau adalah menegakkan kalimat tauhid yaitu laa
ilaaha illa allah.penegakan kalimat tauhid tersebut bukanlah perkara yang
sangat mudah,sebab harus di ikuti dengan sikap dan perbuatan yang nyata.
Arab ketika itu hampir tenggelam dalam kepercayaan jahiliyah. Virus
kepercayaan jahiliyah begitu dahsyat sehigga merembah hampir semua lapisan
masyarakat. Informasi tentang kepercayaan mereka dapat kita lihat dalam
al-Qur’an dintaranya orang Arab Musyrikin menyembah Tuhan-tuhan yang mereka
yakini sebagai perantara yang dapat memberikan syafaat untuk mereka kepaa
Allah. Mereka tau siapa Allah, tetapi , mereka meminta syafaat kepada tuhan
tuhan palsu.
V.
PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat mohon kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah kami selanjutnya.
Daftar pustaka
Ali, K. SEJARAH ISLAM (Tarikh Pramodern).
Jakarta: PT RajaGrafindo persada. 2003
Sa’id, Muhammad. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Robbani Press.
1995
Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
ReplyDeleteKaos Islami Dakwah
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Hati yang Tulus Tak Bisa Direkayasa