I.
PENDAHULUAN
Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia ini, generasi muda
sebagai tunas bangsa dan penerus cita-cita perlu diperhatikan. Hal ini sejalan
dengan posisi generasi muda sebagai kader bangsa yang tangguh, ulet serta
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada
mereka. Membentuk individual yang
berkualitas dan matang baik secara intelektual, emosional, dan sosial bukan
merupakan hal yang mudah dan dapat dicapai dalam waktu yang singkat, tetapi
memerlukan proses yang melibatkan peran lingkungan mulai dari individu tersebut
lahir sampai mencapai usia dewasa.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa
Pengertian Remaja?
B.
Bagaimana
Karakteristik Perkembangan Remaja?
C.
Apasaja
Penyakit yang Biasa Diderita Pada Usia Remaja?
D. Bagaimana Cara Berkomunikasi Dengan Remaja ?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Remaja
Masa remaja menurut Mappiere (1982) berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai 22 tahun bagi pria.
Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa
latin adolescere yang artinya “ tumbuh untuk mencapai kematangan”.
Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki
arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik
(Hurlock, 1991). Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock,1991) yang
mengetakan bahwa secara psikologis, remaja adalah dimana individu menjadi
terintegrasi kedalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa
bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama
atau paling tidak sejajar.[1]
Selain perubahan pada diri remaja, terdepat pula perubahan dalam
lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga lain, guru, teman
sebaya, maupun masyarakat pada umumnya. Kondisi ini merupakan reaksi terhadap
pertumbuhan remaja. Remaja dituntut untuk mampu menampilkan tingkah laku yang
dianggap pantas atau sesuai bagi orang-orang seusianya. Adanya perubahan baik
didalam maupun diluar dirinya itu membuat kebutuhan remaja semakin meningkat
terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologisnya.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai
berikut :
1.
Masa
remaja awal (12-15 tahun)
Pada
masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha
mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang
tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan bentuk dan kondisi fisik serta
adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya.
2.
Masa
remaja pertengahan (15-18 tahun)
Masa
ini ditandai dengan berekembangnya kemampuan berfikir yang baru. Teman sebaya
masih memiliki peran yang penting. Namun individu sudah lebih mampu mengarahkan
diri sendiri (self directed). Pada masa ini remaja mulai mengembangkan
kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat
keputusan-keputusan awal ang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin
dicapai. Selain itu penerimaan lawan jenis menjadi penting bagi individu.
3.
Masa
remaja akhir (19-22)
Masa
ini ditandai dengan persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa.
Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vocasional dan
mengembangkan sense of personal identity. Keinginan yang kuat untuk
menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga
menjadi ciri tahap ini.[2]
B.
Karakteristik
Perkembangan Remaja
1.
Karakteristik
Perkembangan Pada Remaja
1.
Perkembangan
Fisik
Gejala yang tampak pada aspek fisik sebagai perwujudan dari adanya
perkembangan dalam diri individu, seperti pertumbuhan payudara pada, mengalami
menstruasi, dsb yang terjadi pada wanita. Lekum, otot semakin kekar, dan
mengalami mimpi basah yang dialami oleh pria.
2.
Aspek
Intelek
a.
Perubahan
secara kuantitatif dan kualitatif mengenai kemampuan anak dalam mengatasi
masalah. Perubahan secara kuantitatif berarti semamkin banyak hal yang dapat
diatasi. Dan perubahan ecara kualaitatif berarti semakin dapat mengatasi
hal-hal yang lebih sulit.
b.
Semakin
berkurangnya berfikir konkret dan perkembangan berfikir abstrak. Berfikir
konkret adalah berfikir yang terikat pada bendanya dan sangat memerlukan
bantuan alat peraga jika benda aslinya
tidak ada. Sedangkan berfikir abstrak adalah berfikir yang tidak terikat pada
bendanya.
c.
Semakin
berkembang kemampuannya memecahkan masalah, semakin mampu membuat perencanaan,
penaksiran atau bahkan perkiraan kecenderungan sesuatu dimasa akan datang
3.
Aspek
Emosi
Ketidakstabilan
emosi pada remaja, mudahnya menunjukan emosi yang meluap-luap pada remaja
(menangis, marah, dan tertawa), semakin mampu mengendalikan diri
4.
Aspek
Sosial
a.
Semakin
berkembangnya sikap toleran , empati, memahami, dan menerima pendapat orang
lain
b.
Semakin
santun dalam menyampaikan pendapat dan kritik pada orang lain
c.
Adanya
keinginan bergaul dengan orang lain dan bekerja sama dengan orang lain
d.
Suka
menolong, bersikap ramah, hormat, sopan dan menghargai orang lain
5.
Aspek
Bahasa
Dalam perkembangan aspek bahasa pada remaja biasanya bertambahnya
perbendaharaan kata, kemahiran dan kelancaran dalam menggunakan bahasa dengan
memilih kata-kata secara tepat, dapat memformulasikan bahasa secara baik dan
benar untuk menjabarkan suatu ide atau konsep.
6.
Aspek
Bakat khusus
Bakat merupakan kemapuan potensial yang dibawa sejak lahir dan
apabila ditunjang dengan fasilitas dan usaha yang minimal maka akan mendapat
hasil yang maksimal. Jika bakat khusus sudah di keahu sejak dini, usaha-usaha
pendidikan akan dilakukan dengan mudah sehingga hasil belajar pun sangat
memuaskan.[3]
2.
Karakteristik
Secara Umum Pada Remaja
Adapun karakteristik remaja secara umum diantaranya :
1.
Kegelisahan
2.
Pertentangan
3.
Mengkhayal
4.
Aktivitas
Kelompok
5.
Keinginan
mencoba sesuatu[4]
C.
Penyakit
yang Biasa Diderita Pada Usia Remaja
1.
Maag
Adalah gejala penyakit yang menyerang lambung di karenakan terjadi
luka atau peradangan pada lambung yang mnyebabkan sakit, mulas dan perih pada
perut.
2.
Anemia
Adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung
hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah,
sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan
tubuh
Penyebab umum dari anemia:
1. Perdarahan hebat
2. Akut (mendadak)
3. Kecelakaan
5. Berkurangnya pembentukan sel darah merah (Kekurangan zat besi, Kekurangan vitamin B12, Kekurangan asam folat,Kekurangan vitamin C)[5]
3. Tifus
Tifus merupakan penyakit yang dialami karena disebabkan oleh organ tubuh
yang terinfeksi oleh bakteri salmonella typhi yang akan menginfeksi
saluran pencernaan. Walaupun penyakit ini hanya disebabkan oleh bakteri namun penyakit ini termaksud jenis peyakit
serius, karena dampak dari penyakit ini
juga bisa mengancam nyawa dan menyebabkan kematian penderitanya. Siapa
saja bisa terinfeksi oleh penyakit ini, tetapi pada usia remaja dan anak-anak
lebih rentan terinfeksi bakteri ini yang dampaknya tidak baik bagi kesehatan.
D. Komunikasi Dengan Remaja
1. Memberi perhatian
2. Mendengarkan ungkapan remaja
3. Menghargai dan terbuka
terhadap pendapat yang disampaikan
4. Hindari menghakimi dan mengkritik tajam
5. Tunjukan ekspresi wajah yang bersahabat
6. Beri dukungan
7. Dorong agar berani mengugkapkan ide/pikiran/perasaan[6]
Tahap dan praktek Bimbingan
1. Perkenalan
2. Tahap Orientasi dan Perkenalan
a. Membina rasa saling percaya, penerimaan dan saling terbuka
b. Menggali pikiran, perasaan, dan tindakan klien
3. Tahap Kerja
Menggali, menyimpulkan,
menganalisis
4. Tahap terminasi
Nama :
Nafilatul Chasanah
Praktik Bimbingan
Usia : 14 tahun
TTL :
Demak 20 Febuari 2002
Status : Pelajar
Jenis Penyakit : tyfus
Bimroh : tok tok tok (mengetuk pintu kamar
pasien)
Klien :
yaa
Bimroh : Assalamualaikum, selamat Pagi dek Fila
yaa? (tersenyum sembari membuka pintu kamar)
Klien :
(tersenyum sambil mengangguk)
Bimroh :
kami dari petugas bimbingan rohani Islam, bertugas untuk memberikan pelayanan
prima, jika dek Fila mengijinkan boleh saya masuk? (tersenyum sambil
mengacungkan jempolnya)
Klien :
iya boleh
Bimroh :
kelihatannya cukup cerah pagi hari ini, dek Fila sudah mandi pagi ini?
Klien : sudah cuci muka dan sikat gigi kak, kalau mandi badanya masih
lemes tau kak. (agak ketus tapi nada lirih)
Bimroh : Oh begitu, yaa kakak paham kok. Emmb kakak duduk di sini
sebentar boleh kan? Klien : ( merubah
posisi tidur dengan meninggikan posisi bantal dan agak merebah) silahkan
kak.
Bimroh : dek Fila sudah sarapan?
Klien : belom kak, rasanya gag enak semua, mual juga kalau mau makan,
jadi males
Bimroh : Oh, pasti nunggu di suapin mama yaa?
Klien : haha gag kak, sejak kapan mama mau peduli sama aku?, mimpi
indah kalee......
Bimroh : loh, kenapa gitu?
Klien : mama sama papa Cuma asik sama dunia mereka, Cuma perhatian
sama kakak yang kuliah, kalau sama aku mah Cuma omelan sana sini nya aja yang
gag berhenti. Selalu aku aku dan aku yang salah.
Bimroh : oh begitu yaa
Klien : iya kak, maka dari itu, aku males banget di rumah, ini salah itu
gak boleh, tiap hari, tiap waktu aku selalu salah, diomelin, capek kak.
Bimroh : hehe adek ini ada ada saja, kakak paham yang adek rasakan.
Tapi harusnya adek paham, semua yang dilakukan orang tua adek, semua hal yang
dilarang itu karena orang tua adek sayang sama adek, mereka masih peduli sama
adek. Coba kalau tidak, apa adek mau seperti gelandangann yang dijalanan yang
tidak diurusi orang tuanya dan gag ada yang cerewet dan peduli sama mereka?
Klien :
.....( sedikit merenungkan). yaa gag lah kak, kayak gini aja gag enak
apalagi dijalanan ihh gag deh.(diam....)... Tapi mungkin benar juga yang di katakan kakak,
Bimroh :
nah, sekarang udah pahamkan?
Klien :
iyaa yaa kak
Bimroh :
oh yaa, adek selama sakit gimana sholatnya tetap dijalankan kan?
Klien :
jelas lah kak, orang sekolah ku sekolah Islam ternama, masak sholat harus di
ingetin lagi kak....
Bimroh :
begitu, nah karena adek butuh banyak istirahat ni yaa, sekarang kita berdoa
dulu yaa kakak yang baca doanya adek mengamini ya. Biar adek cepat sembuh dan
bisa beraktifitas seperti biasa, ok (sambil mengacungkan jempol)
Klien :
Ok
Bimroh :
Bismillahirohanirrohim, Alfatihah, Allahumma anta Syafila syifa a illa syifauka
isfi.... (sebut naman orang yang sakit) syifaan laa yugo diru sakoman.....
Aamiin (sambil menyapukan ke dua tangan pada muka)
Bimroh : terimaakasih adek atas doanya, semoga
doa yang kita panjatkan di kabulkan oleh Allah
Klien :
Aamiin.
Bimroh :
oke, kalau begitu kakak mohon maaf mengganggu waktunya, habis ini jangan lupa
sarapan, minum obat dan istirahat yang cukup yaa....oke
Klien :
oke kak
Bimroh :
Assalamualaikum....
Klien :
Waalaikum salam....
IV.
KESIMPULAN
Masa remaja menurut Mappiere (1982) berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai 22 tahun bagi pria.
Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa
latin adolescere yang artinya “ tumbuh untuk mencapai kematangan”.
Adapun perkembngn remaja meliputi Perkembangan Fisik, intelek,
emosi, sosial, bahasa dan bakat khusus. Sedangkan karakteristik remaaja secara
umum dapat dilihat dintaranya Kegelisahan , Pertentangan , Mengkhayal, Aktivitas
Kelompok, Keinginan mencoba sesuatu.
Dan dapat kita ketahui, berbagai penyakit yang biasa dialami pada
masa remaja diantaranya maag, anemia,
Dan untuk berkomunikasi yang baik dengan remaja setidaknya kita
Memberi perhatian, Mendengarkan ungkapan remaja, Menghargai dan terbuka terhadap pendapat yang disampaikan, hindari
menghakimi dan mengkritik tajam, tunjukan ekspresi wajah yang bersahabat, beri
dukungan, dorong agar berani mengugkapkan ide/pikiran/perasaan
V.
PENUTUP
Demikian
Makalah Bimbingan Rohani pasien remaja.kritik dan saran yang membangun saya
harapkan untuk makalah kedepannya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
[1] M. Ali,
M. Asrori, Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2012. Hlm 9
[2]
Hendriati Agustiani, psikologi perkembangan,Bandung:PT. Rafika Aditama,
2006. Hlm 28-29
[3] M. Ali,
M. Asrori, Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2012. Hlm2-4
[4] M. Ali,
M. Asrori, Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2012. Hlm 16-18
[5]
http://sitiayuamalia.blogspot.co.id/2011/10/penyakit-yang-sering-di-derita-remaja.htm
No comments:
Post a Comment