Thursday, October 17, 2019

PSIKOANALISIS


PSIKOANALISIS
DisusunGunaMemenuhiTugas
Mata Kuliah :Psikologi
DosenPengampu:Siti Hikmah, M.S.i
Nama      :Sri Maullasari             
NIM        : 1401016104

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2015


 PSIKOANALISIS
a.      Sejarah
Sebagai pendiri psikoanalisis adalah Sigmund Freud (1856-1939). Freud mengambil metode Breuer mengenai hipnosis untuk menangani pasiennya, tetapi akhirnya tidak memuaskan dengan hipnosis tersebut, dan menggunakan asosiasi bebas (Free Association), merupakan perkembangan teknik dalam psikoanalisis (Schultz dan Schultz, 1992). Tujuan dari psikoanalisis dari Freud adalah membawa ke tingkat kesadaran menegenai ingatan atau pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan, yang diansumsikan sebagai sumber perilaku yang tidak normal dari pasiennya.
Dalam tahun 1895 Freud dan Breuermempublikasikan “Studies on Hysteria” yang dipandang sebagai permulaan dari psikoanalisis. Dalam perjalanan kerjanya Freud mendapatkan bahwa impian dari pasiennya dapat memberikan sumber mengenai emotional material yang bermakna. Freud kemudian mempublikasikan bukunya “ The Interpretation of Dreams” (1900) yang dianggap sebagai kerja besar dari Freud. Selama kehidupan Freud buku tersebut telah keluar delapan edisi. Freud dalam tahun 1901 mempublikasikan bukunya “The Psychopathology of Everyday Life” yang berisi deskripsi yang sekarang dikenal dengan Freudian slip  [1].Menurut Freud dalam kehidupan sehari-hari baik orang yang normal maupun orang yang neurotik keadaan tidak sadar (unconciousideas) bergelut untuk mengekspresikan dan dapat memodifikasi pemikiran ataupun perilaku, yang terlihat pada slip of The tongue. Buku lain dari Freud adalah “Three Essays on The Theory of Sexuality” yang diterbitkan pada tahun 1905. Beberapa mahasiswa mengadakan diskusi kelompok, dengan demikian dapat belajar mengenai psikoanalisis Freud, yang kemudian memperoleh nama Alfred Adler dan Carl Jung dalam oposisinya terhadap Freud.
Dasar teori Freud tentang ketidaksadaran adalah bahwa harapan yang tidak dapat diterima (yang dilarang, dihukum) pada masa kanak-kanak keluar dari kesadaran dan menjadi bagian ketidaksadaran, Dimana hal tersebut (walaupun keluar dari kesadaran) tetap berpengaruh. Ketidaksadaran ini tertekan dan mencari jalan keluar yang terjadi dalam berbagai cara seperti mimpi, salah ucap dan tindakan yang tidak disadari, Bahan gangguan kejiwaan. Lapisan bawah sadar manusia dipandang sangat penting dalam proses kehidupan manusia baik sebagai makhluk individual maupun makhluk sosial. [2]

b.      Struktur Kepribadian
Freud mengemukakan tiga struktur spesifik kepribadian, yaitu id, ego, dan super ego yang diyakininya terbentuk secara mendasar pada usia tujuh tahun[3]. Konsep ini muncul berdasarkan pemahaman Freud yang mengumpamakan keadaan dan proses mental manusia ibarat gunung es yang mengambang di tengah lautan. Bagian permukaan yang tampak hanyalah merupakan alam kesadaran, sedangkan bawah es adalah alam tidak sadar, dan di antara kedua alam tersebut (alam sadar dan alam tidak sadar) terdapat alam pra sadar. Bagian kesadaran bagaikan permukaan gunung es yang nampak, merupakan bagian kecil dari kepribadian, sedangkan bagian ketidaksadaran (yang ada di bawah permukaan air) mengandung insting-insting yang mendorong semua perilaku manusia.
                Id (das es) id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan kepuasan, dan id merupakan lapiasan psikis paling dasar. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu keadaan, ia adalah tabiat hewani manusia, tempat dua naluri, yakni libido (eros) dan thanatosberada. Libido (eros), atau naluri kehidupan adalah insting reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif. Dalam konsep Freud, libido bukan hanya meliputi dorongan seksual, tetapi juga segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih sayang, pemujaan pada Tuhan, dan cinta diri (narcisim). Sedangkan thanatos (naluri kematian) adalah insting yang bersifat destruktif dan agresif.
Subsistem yang kedua adalah ego (das ich) yang berfungsi menjembatani tuntutan id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego bergerak berdasarkan prinsip realitas, yaitu menghambat dan mengendalikan prinsip kesenangan. Das ich menampilkan akal budi dan pikiran, selalu siap menyesuaikan diri, dan mampu mengendalikan dorongan-dorongan.
Unsur yang terakhir adalah super ego yang berfungsi untuk mengontrol dan menyensor idagar tidak begitu saja merealisasikan pemuasanya. Super ego memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang berlainan ke alam bawah sadar. Baik id maupun super ego berada di alam bawah sadar. Ego berada di tengah antara memenuhi desakan idam peraturan super ego. [4]
c.       Insting dan Kecemasan
Freud mengelompokkan insting menjadi dua kategori, yaitu insting untuk hidup (lifeinstincts) dan insting untuk mati (deathinstincts). Life instincts mencakup lapar, haus, dan seks. Ini merupakan kekuatan yang kreatif dan bermanifestasi yang disebut libido. Insting untuk mati (deathinstincts atau thanatos) merupakan kekuatan destruktif. Ini dapat ditujukan kepada diri sendiri, menyakiti diri sendiri atau bunuh diri, atau ditujukan keluar sebagai bentuk agresi.
Mengenai kecemasan (anxiety), Freud mengemukakan adanya tiga macam kecemasan, yaitu objrktif, neurotik dan moral. Kecemasan objektif merupakan kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap bahaya yang nyata. Kecemasan neurotik merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapatkan hukuman untuk ekspresi keinginan yang impilsif. Kecemasan moral merupakan kecemasan yang berkaitan dengan moral. Seseorang merasa cemas karena melanggar norma.
d.      Elemen Jiwa
1.    AlamTidakSadar
       Alamtidak sadar (unconscious) menjaditempatbagisegaladorongan, desakan, maupuninsting yang tidakkitasadaritetapiternyata ,mendorongperkataan, perasaan, dantindakankita.
2.      AlamBawahSadar
Alambawahsadar(preconscious)inimemuatsemuaelemen yang tidakdisadari, tetapi bisa munculdalamkesadarandengancepatatauagaksukar (Freud,1933/1964).
3.      AlamSadar
Alamsadar(conscious)didefinisikansebagaielemen-elemen mental yang setiapsaatberada dalam kesadaran.

                                                                                 DAFTAR PUSTAKA
Brennan, James. Sejarah dan Sistem Psikologi Edisi Keenam.Jakarta : PT Grafindo Persada.  2006
Faizah.. Psikologi Dakwah, Jakarta : Kencana. 2006.
Walgito,Bimo. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi. 2010


[1]BimoWalgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi, 2010, hlm :87-88.
[2]Faizah dan Lalu Muchsin, Psikologi Dakwah, Jakarta : Kencana, 2006, hlm: 16-17.
[3]James F. Brennan, Sejarah dan Sistem Psikologi Edisi Keenam, Jakarta : PT Grafindo Persada, 2006. hlm: 321.
[4]Ibid, Faizah dan Lalu Muchsin, hlm: 44-45.

No comments:

Post a Comment

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...