Thursday, October 17, 2019

BANK MENCERDASKAN



PERAN BANK INDONESIA DALAM MENCERDASKAN BANGSA INDONESIA

Berdasarkan UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia adalah bank sentral yang kedudukannya sebagai lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan lembaga/perorangan.
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan , dan perbankan. Bank sentral dibentuk dengan tujuan sosial ekonomi tertentu yang menyangkut kepentingan nasional atau kesejahteraan umum, seperti stabilitas harga dan perkembangan ekonomi, dan disisi lain, dalam suatu sistem perbankan, ketiadaan koordinator dan regulator yang tidak berpihak, akan mengakibatkan bank-bank tidak dapat melaksanakan operasinya secara efisien. Peran bank sentral akan tercermin dari tugas utama yang diembannya, yaitu menetapkan dan melaksanaan kebijakan moneter, mengatur dan mengawasi bank, serta menjaga sistem  pembayaran. Tugas utama tersebut tidak selalu sama antara bank sentral dan bank sentral lainnya di setiap negara di dunia karena ada bank sentral yang bertugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter serta menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan ada pula bank sentral lain yang hanya bertugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Bank sentral mempunyai peran yang sangat strategis bagi masyarakat pada umumnya dan pembangunan ekonomi khususnya. Peran yang sangat mendasar adalah mencetak dan mengedarkan uang. Bank sentral merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan mata uang sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu Negara. Peran ini vital karena begitu penting dan luasnya fungsi uang dalam perekonomian.
Selain tugas Bank Indonesia dalam ranah perekonomian rakyat, Bank Indonesia juga turut berperan dalam pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan pendidikan menjadi satu hal yang sangat krusial dan penting ketika kita ingin memajukan suatu bangsa. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia membutuhkan kualitas pendidikan yang baik dan merata untuk dapat setara dan bersaing dengan negara maju. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya bibit yang ada di Indonesia adalah bibit unggul. Hal ini dibuktikan dengan prestasi Indonesia yang sangat membanggakan di dalam Olimpiade di tingkat Internasional beberapa tahun belakangan ini. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya bangsa Indonesia mampu untuk bersaing dengan negara maju, dengan syarat adanya pendidikan yang juga mumpuni. Dengan Beasiswa yang diberikan Bank Indonesia, dapat menambahkan semangat anak Indonesia untuk menjadi anak yang cerdas.
Sesuai Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Dalam hal ini mencerdaskan kehidupan bangsa harus diartikan secara mendalam dan menyeluruh. Artinya bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya dijadikan sebuah alat untuk menaikkan derajat sosial ekonomi saja, namun harus dapat menjadikan manusia sebagai manusia. Menjadikan manusia sebagai manusia seutuhnya. Namun, Sisdiknas yang menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan formal dirasa kurang untuk dapat mewujudkan tujuan diatas. Pendidikan formal justru terasa meng-counter tujuan awal pendidikan yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini dikarenakan pendidikan formal justru lebih banyak (walaupun tidak semua) mengarahkan dan mengajarkan peserta didiknya untuk menjadi pekerja, mengajarkan bahwa pendidikan adalah sekolah dan kuliah. Bahkan secara ekstrim, pendidikan formal cenderung mengajarkan peserta didik menjadi robot, mesin, mengajarkan untuk memperlakukan manusia lainya juga sebagai robot, tidak menjadi manusia seutuhnya.
Pendidikan Indonesia berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa tentunya dari berbagai aspek. Cerdas bukan hanya mampu mengetahui dan bisa melakukan sesuatu. Cerdas lebih mengarah kepada mengetahui serta mampu memilah mana yang baik dan benar dan mana yang buruk, dengan mengaplikasikan berupa pemikiran-pemikiran serta tindakan-tindakan yang baik dan menghindari pemikiran serta perbuatan-perbuatan buruk. Dengan demikian cerdas itu tidak mutlak hanya bisa diukur dengan angka-angka pengetahuan akademik seperti hasil Ujian Nasional yang dijadikan patokan ukuran keberhasilan bidang pendidikan oleh Dinas Pendidikan. Pendidikan sebenarnya berlingkup sangat luas. Namun pendidikan formal justru membatasi ruang lingkup pendidikan itu sendiri. Padahal sesuai Pembukaan UUD tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, mencerdaskan dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu secara Ekonomi, Politik, Hukum, Budaya, serta Pertahanan dan Keamanan.
Kita berharap pendidikan Indonesia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dapat menjadikan bangsa Indonesia yang memiliki kecerdasan untuk berkomunikasi, tunduk dan berbakti kepada yang Maha Kuasa, cerdas untuk jujur, cerdas untuk peduli dan mengangkat derajat sesama, cerdas untuk menghindari anarkisme, cerdas memperbaiki citra bangsa, cerdas untuk mengolah segala sumber daya diri dan lingkungan untuk bisa dirasakan kegunamanfaatannya oleh seluruh bangsa. Intinya bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis multi dimensi. Perbaikannya harus dimulai oleh Dunia pendidikan. Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya diaplikasikan untuk memberantas buta huruf tapi lebih ke dalam adalah memberantas buta hati dan buta moral.
Dengan Beasiswa yang diberikan Bank Indonesia, dapat menambahkan semangat anak Indonesia untuk menjadi anak yang cerdas.

No comments:

Post a Comment

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...