Thursday, October 17, 2019

SEJARAH NABI MUHAMMAD


SEJARAH PENGANGKATAN NABI MUHAMMAD
SEBAGAI RASULULLAH SAW
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sirah Nabawiyah
Dosen Pengampu : Dra. Wafiyah



Disusun oleh:
Ayuk Safitri                (1401016110)
Siti Mahsunah             (1401016129)
Umi Nur Iswatin         (1401016102)



FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.                   PENDAHULUAN

Nabi Muhammad adalah pembawa cahaya kebenaran untuk seluruh umat manusia, penyempurna ajaran-ajaran Nabi terdahulu,penutup para Nabi dan tidak ada Nabi atau wahyu apapun yang diturunkan Allah setelah wafatnya baginda Muhammad SAW. Rasulullah SAW adalah utusan termulia yang diturunkan oleh Allah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh semesta alam. Dalam diri beliau tercakup semua kebaikan ciptaan Allah. Dalam mengemban risalah dakwah beliau dibantu oleh para sahabatnya.
  Nabi Muhammad saw adalah simbol manusia sempurna, lewat keindahan akhlaqnya, lurus perilakunya, kebersihan fitrahnya, keluasan pengalaman hidupnya, mulai berdagang ketika masih kecil, berangkat ke Syam untuk berdagang dalam perjalanan musim dingin, yang dengan safar dan dagang itu memberinya pengalaman tentang manusia, berperan serta bersama mereka dalam kehidupan nyata, memperluas wawasan.
 Rasulullah adalah sosok manusia yang terbukti sukses. Beliau sukses sekaligus bahagia dan bahagia sekaligus sukses. Maka sudah sewajarnya kita selalu mengingat semua hal tentang nabi Muhammad SAW dan menjadikanya suri tauladan kita.

I.            RUMUSAN MASALAH
A.    Pengangkatan Muhammad SAW sebagai Rasul
B.     Peran Khotijah pengangkatan menjadi Rasul
C.     Kondisi psikis Nabi SAW saat menunggu tugas

II.              PEMBAHASAN
A.    Pengangkatan Muhammad sebagai Rasul
                Nabi Muhammad saw adalah simbol manusia sempurna, lewat keindahan akhlaqnya, lurus perilakunya, kebersihan fitrahnya, keluasan pengalaman hidupnya, mulai berdagang ketika masih kecil, berangkat ke Syam untuk berdagang dalam perjalanan musim dingin, yang dengan safar dan dagang itu memberinya pengalaman tentang manusia, berperan serta bersama mereka dalam kehidupan nyata, memperluas wawasan.
             Orang yang senang berfikir tentang alam semesta, langit dan bumi, dan yang ada di antara keduanya. Mencari rahasia alam semesta ini, Penciptanya, tujuan keberadaan alam semesta   dan  manusia. Dari itulah ia hidup sejak mudanya dengan perjalanan hidup yang bersih, catatan kenangan yang indah. Tidak ada seorang pun yang dapat mencela akhlaqnya atau popularitasnya. Nabi Muhammad saw tidak pernah terlibat dalam penyembahan berhala bersama dengan kaumnya, tidak pernah sekalipnun bersujud pada berhala. Setelah nabi muhammad dan bergaul dengan masyarakatnya tampaklah pada beliau banyak sifat-sifatnya yang istimewa dan kelakuannya yang terpuji sehingga masyarakat mendapat gelar Al-amin(dapat di percaya) karna sifatnya yang amanat,hatinya yang bersih dan akhlaknya yang baik.
Ketika Nabi Muhammad telah berusia empat puluh tahun, ia mulai mengalami kejadian yang merubah total hidupnya, sebagaimana perubahan sejarah      menusia keseluruhanya. Nabi Muhammad menyaksikan dalam jaganya apa yang ia lihat dalam mimpinya dengan riil dan nyata. Ummul Mukminin Aisyah ra berkata : Mula-mula yang Rasulullah saw alami adalah mimpi yang baik ketika tidur, lalu tidak ada yang terlihat dalam mimpinya itu kecuali datang           seperti  cahaya pagi.  (HR Al Bukhari danMuslim)         
          Kemudian Rasulullah saw senang berkhalwah, menyendiri dan menjauhi khalayak ramai, berdzikir mengingat Allah swt, merenungkan ayat-ayat dalam ciptaan-Nya. Maka ia jadikan bulan Ramadhan sebelum masa kenabian sebagai waktu khusus untuk beribadah, ia tahannuts beberapa malam di gua Hira, sebuah gua di sekitar Makkah di atas bukit yang tinggi. Di sinilah diam panjang berlangsung, hati dibersihkan dari seluruh kesibukan duniawi. Untuk khalwah ruhiyah ini Rasulullah berbekal makanan dan air, berdiam di gua untuk berdzikir dan berfikir. Fikirannya disibukkan oleh alam semesta yang demikian agung, berisi ayat-ayat nyata. Dalam khalwah itulah Nabi Muhammad menemukan kejernihan jiwanya, ketenangan hatinya, dan kebahagiaan ruhnya.
Pada satu malam di malam-malam Ramadhan tepatnya tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus M ketika Rasulullah berada di gua Hira, melakukan seperti yang dilakukan setiap tahun, keika itu Jibril alaihissalam datang, dan membacakan surah prtama dari Qur’an yang disampaikan kepada Muhammad, yaitu surah Al-Alaq 1-5 :

1.    Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2.    Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.    Bacalah,dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4.     Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam ,(Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.)
5.    Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
                    Inilah ayat pertama yang turun di hati nabi Muhammad, turun pada bulan ramadhan yaitu pada malam lailatul qodar pertama yang Allah terngkan kedudukanya
1. Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
                Dengan tuunya wahyu yang pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih Allah sebagai nabi. Dalam wahyu yang pertama ini, dia belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama.[1] Al Qur’an mulai turun pertama kali pada malam lailatul qadar. Jibril turun pada malam penuh berkah itu malam yang terbebaskan dari seluruh kejahatan dan setan. Malam yang paling mulia bagi manusia. Karena kejadian besar, yang menandai era baru dan mulai terpilihnya Muhammad saw sebagai Nabi.

            Setelah kejadian di Gua Hira tersebut, Muhammad kembali kerumahnya, kemudian ia merasakan panas dingin secara bergantian akibat peristiwa yang baru saja dia alami dan dia meminta istrinya untuk menyelimutinya. Untuk lebi menenangkan hati suaminya, Khatijah mengajak Muhammad menemui saudara sepupunya Waraqah bin Naufal. Waraqah banyak mengetahui tentang nabi terakhir dari kitab-kitab suci kristen dan yahudi. Mendengar cerita Muhammad, Waraqah mengatakan bahwa Muhammad telah dipilih tuhanya menjadi nabi.
            Muhammad menerima ayat-ayat Qur’an secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampirr setiap ayat al-qur’qn yng turu di sertai oleh asbabun nuzul ( sebab/ kejadian yang mendasari penurunan ayat). Ayat-ayat yang turun sejauh ini dikumpulkan sebagai komplikasi bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Qur’an .
B.     Peranan Khotijah dalam pengangkatan Muhammad menjadi Rasul
Karna nabi muhammad dikenal sebagai orang yang lurus,benar,dan jujur  maka Khadijah binti khuwailid memilih beliau untuk memilih urusan dagang ke negeri Syam. Khadijah seorang kaya dan tinggi kedudukan di tengah-tengah masyarakat makkah dan keluarga yang terpandang. Setelah mendapat persetujuan, berangkatlah Muhammad ke negri Syam bersama seorang pembantu Khotijah yang bernama Maysaroh. Dengan takdir Allah perjalanan mereka selamat sampai tujuan dan mendapatkan untung. Tak lama pun kembali mereka ke Arab.
Setelah sampai di mekkah Maysaroh menceritakan segala kejadian dan keadaaan dalam kepada Maysaroh. Setelah Khadijah mendengar seperti amanat dan kemuliaan,beliau berhasrat untuk meminta Nabi Muhammad menjadi suaminya. Pekawinan yang berbarokah ini terjadi pada waktu Muhammad berumur 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun. Dalam perkembangan selanjutnya, Khadijah adalah wanita pertama yang masuk islam dan banyak membantu nabi dalam perjuangan menyebarkan islam. Masa muda beliau dilalui bersama istrinya yang telah banyak berkorban dengan sepenuhnya bagi misi beliau. Nabi Muhammad selama beristri dengan Khadijah tidak mempunyai istri lain, padahal Khadijah lebih tua 15 tahun dari beliau. Ketika Nabi berumur 50 tahun, Khadijah telah mengorbankan kekayaannya bagi kepentingan perjuangan besar dalam menyampaikan “Risalah Ilahi”. Kemudian Khadijah meninggal pada usia 65 tahun dan Muhammad berusia 50 tahun.[2]
C.     Kondisi Psikis Nabi SAW Saat Menunggu Tugas
         Firman Allah yang pertama kali turun kepada manusia adalah tentang pengetahuan, sebab islam secara esensial merupakan agama yang di dasarkan atas pengetahuan. Pengalaman pertama turunnya wahyu itu sangatlah mendebarkan dan sepenuhnya mencekam dalam diri Nabi, baik secara fisik maupun psikologis, disertai kepastian bahwa instrumen turunnya wahyu adalah seorang malaikat dari langit dan bukan suatu kekuatan psikis atau jin yang sering kali memberi ilham kepada penyair dan peramal Bahasa Arab.
Dalam ajaran islam bahwa Nabi adalah seorang ummi(tidak bisa membaca dan menulis) penting untuk dijelaskan. Bagaimana seorang yang mampu mengucapkan kalimat dalam Bahasa Arab secara demikian fasih. Sifat ummi yang dimiliki Nabi berarti bahwa sebelum risalah Allah dapat diterimakaan, maka wadah penerima yang ada pada manusia itu sendiri harus terlebih dahulu disucikan dan dibersihkan. Allah mensyaratkan kesucian hati, jiwa dan pikiran, tak ternoda oleh pengetahuan manusia, agar dapat berperan sebagai wadah diturukannya firman Allah SWT. Semoga shalawat, kedamaian, salam, rahmat dan berkahNya terlimpah kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga dan para sahabatnya sehingga siapa saja orang yang mengikuti ajarannya, Amin.[3]


III.             KESIMPULAN
                        Pegangkatan Muhammad sebagai Rasululla terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, 13 tahun sebelum hijriah tatkala beliau sedang bertahanus di Gua Hira. Waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Datanglah malaikat jibril dan membacakan surah petama dari Qur’an yang disampaikan kepada Muhammad yaitu surah al-Alaq 1-5.
               Siti Kotijah adalah seorang wanita bangsawan dan hartawan. Beliau merupakan istri yang sangat setia, dia mengorbankan semua kekayaanya kepada rasul untuk  perjuangan besar dalam risalah illahi.
               Pengalaman pertama turunnya wahyu itu sangatlah mendebarkan dan sepenuhnya mencekam dalam diri Nabi, baik secara fisik maupun psikologis, disertai kepastian bahwa instrumen turunnya wahyu adalah seorang malaikat dari langit dan bukan suatu kekuatan psikis atau jin yang sering kali memberi ilham kepada penyair dan peramal Bahasa Arab.



IV.             PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami sampaikan, kritik dan saran yang dapat membangun sangat kami harapkan guna menjadikan pelajaran buat kami semua. Semoga materi ini memberi manfaat bagi kami semua.














DAFTAR PUSTAKA

 Yatim,Badri. Dr ,Sejarah Peradaban Islam,Jakarta:RajaGrafindo Persada,2008
http://www.halimah-amatullah.blogspot.com/2012/12/makalah-sejarah-nabi-muhammad.html


[1] Dr. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta, RajaGravindo persada, 2008)hlm 18-19
[2] Dr. Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam hlm 17-18
[3] http://www.halimah-alamatullah.blogspot.com/2012/12/makalah-sejarahnabi-muhammad.html

No comments:

Post a Comment

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...