Thursday, October 17, 2019

BIMBINGAN KONSELING REMAJA

I.                   PENDAHULUAN
Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia ini, generasi muda sebagai tunas bangsa dan penerus cita-cita perlu diperhatikan. Hal ini sejalan dengan posisi generasi muda sebagai kader bangsa yang tangguh, ulet serta bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka.  Membentuk individual yang berkualitas dan matang baik secara intelektual, emosional, dan sosial bukan merupakan hal yang mudah dan dapat dicapai dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan proses yang melibatkan peran lingkungan mulai dari individu tersebut lahir sampai mencapai usia dewasa.
 
II.                RUMUSAN MASALAH
A.    Apa Pengertian Remaja?
B.     Bagaimana Karakteristik Perkembangan Remaja?
C.     Apasaja Penyakit yang Biasa Diderita Pada Usia Remaja?
D.    Bagaimana Cara Berkomunikasi Dengan Remaja ?

III.             PEMBAHASAN
A.    Pengertian Remaja
Masa remaja menurut Mappiere (1982) berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai 22 tahun bagi pria. Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya “ tumbuh untuk mencapai kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 1991). Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock,1991) yang mengetakan bahwa secara psikologis, remaja adalah dimana individu menjadi terintegrasi kedalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar.[1]
Selain perubahan pada diri remaja, terdepat pula perubahan dalam lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga lain, guru, teman sebaya, maupun masyarakat pada umumnya. Kondisi ini merupakan reaksi terhadap pertumbuhan remaja. Remaja dituntut untuk mampu menampilkan tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai bagi orang-orang seusianya. Adanya perubahan baik didalam maupun diluar dirinya itu membuat kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologisnya.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1.      Masa remaja awal (12-15 tahun)
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya.
2.      Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)
Masa ini ditandai dengan berekembangnya kemampuan berfikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting. Namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri (self directed). Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan awal ang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan lawan jenis menjadi penting bagi individu.
3.      Masa remaja akhir (19-22)
Masa ini ditandai dengan persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vocasional dan mengembangkan sense of personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri tahap ini.[2]
B.     Karakteristik Perkembangan Remaja
1.      Karakteristik Perkembangan Pada Remaja
1.      Perkembangan Fisik
Gejala yang tampak pada aspek fisik sebagai perwujudan dari adanya perkembangan dalam diri individu, seperti pertumbuhan payudara pada, mengalami menstruasi, dsb yang terjadi pada wanita. Lekum, otot semakin kekar, dan mengalami mimpi basah yang dialami oleh pria.
2.      Aspek  Intelek
a.       Perubahan secara kuantitatif dan kualitatif mengenai kemampuan anak dalam mengatasi masalah. Perubahan secara kuantitatif berarti semamkin banyak hal yang dapat diatasi. Dan perubahan ecara kualaitatif berarti semakin dapat mengatasi hal-hal yang lebih sulit.
b.      Semakin berkurangnya berfikir konkret dan perkembangan berfikir abstrak. Berfikir konkret adalah berfikir yang terikat pada bendanya dan sangat memerlukan bantuan alat peraga  jika benda aslinya tidak ada. Sedangkan berfikir abstrak adalah berfikir yang tidak terikat pada bendanya.
c.       Semakin berkembang kemampuannya memecahkan masalah, semakin mampu membuat perencanaan, penaksiran atau bahkan perkiraan kecenderungan sesuatu dimasa akan datang
3.      Aspek Emosi
Ketidakstabilan emosi pada remaja, mudahnya menunjukan emosi yang meluap-luap pada remaja (menangis, marah, dan tertawa), semakin mampu mengendalikan diri
4.      Aspek Sosial
a.       Semakin berkembangnya sikap toleran , empati, memahami, dan menerima pendapat orang lain
b.      Semakin santun dalam menyampaikan pendapat dan kritik pada orang lain
c.       Adanya keinginan bergaul dengan orang lain dan bekerja sama dengan orang lain
d.      Suka menolong, bersikap ramah, hormat, sopan dan menghargai orang lain
5.      Aspek Bahasa
Dalam perkembangan aspek bahasa pada remaja biasanya bertambahnya perbendaharaan kata, kemahiran dan kelancaran dalam menggunakan bahasa dengan memilih kata-kata secara tepat, dapat memformulasikan bahasa secara baik dan benar untuk menjabarkan suatu ide atau konsep.
6.      Aspek Bakat khusus
Bakat merupakan kemapuan potensial yang dibawa sejak lahir dan apabila ditunjang dengan fasilitas dan usaha yang minimal maka akan mendapat hasil yang maksimal. Jika bakat khusus sudah di keahu sejak dini, usaha-usaha pendidikan akan dilakukan dengan mudah sehingga hasil belajar pun sangat memuaskan.[3]
2.      Karakteristik Secara Umum Pada Remaja
Adapun karakteristik remaja secara umum diantaranya :
1.      Kegelisahan
2.      Pertentangan
3.      Mengkhayal
4.      Aktivitas Kelompok
5.      Keinginan mencoba sesuatu[4]
C.     Penyakit yang Biasa Diderita Pada Usia Remaja
1.      Maag
Adalah gejala penyakit yang menyerang lambung di karenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang mnyebabkan sakit, mulas dan perih pada perut.
2.      Anemia
Adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh
Penyebab umum dari anemia:
1.      Perdarahan hebat
2.      Akut (mendadak)
3.      Kecelakaan
4.      Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
5.      Berkurangnya pembentukan sel darah merah (Kekurangan zat besi, Kekurangan vitamin B12, Kekurangan asam folat,Kekurangan vitamin C)[5]
3.      Tifus
Tifus merupakan penyakit yang dialami karena disebabkan oleh organ tubuh yang terinfeksi oleh bakteri salmonella typhi yang akan menginfeksi saluran pencernaan. Walaupun penyakit ini hanya disebabkan oleh bakteri  namun penyakit ini termaksud jenis peyakit serius, karena dampak dari penyakit ini  juga bisa mengancam nyawa dan menyebabkan kematian penderitanya. Siapa saja bisa terinfeksi oleh penyakit ini, tetapi pada usia remaja dan anak-anak lebih rentan terinfeksi bakteri ini yang dampaknya tidak baik bagi kesehatan.
D.    Komunikasi Dengan Remaja
1.      Memberi perhatian
2.      Mendengarkan ungkapan remaja
3.      Menghargai dan terbuka  terhadap pendapat yang disampaikan
4.      Hindari menghakimi dan mengkritik tajam
5.      Tunjukan ekspresi wajah yang bersahabat
6.      Beri dukungan
7.      Dorong agar berani mengugkapkan ide/pikiran/perasaan[6]
Tahap dan praktek Bimbingan
1.    Perkenalan
2.    Tahap Orientasi dan Perkenalan
a.    Membina rasa saling percaya, penerimaan dan saling terbuka
b.    Menggali pikiran, perasaan, dan tindakan klien
3.    Tahap Kerja
Menggali, menyimpulkan, menganalisis
4.    Tahap terminasi
Nama                      : Nafilatul Chasanah
Praktik Bimbingan
Usia                                    : 14 tahun
TTL                         : Demak 20 Febuari 2002
Status                      : Pelajar
Jenis Penyakit         : tyfus

Bimroh        : tok tok tok (mengetuk pintu kamar pasien)
Klien           : yaa
Bimroh        : Assalamualaikum, selamat Pagi dek Fila yaa? (tersenyum sembari membuka pintu kamar)
Klien           : (tersenyum sambil mengangguk)
Bimroh        : kami dari petugas bimbingan rohani Islam, bertugas untuk memberikan pelayanan prima, jika dek Fila mengijinkan boleh saya masuk? (tersenyum sambil mengacungkan jempolnya)
Klien           : iya boleh
Bimroh        : kelihatannya cukup cerah pagi hari ini, dek Fila sudah mandi pagi ini?
Klien           : sudah cuci muka dan sikat gigi kak, kalau mandi badanya masih lemes tau kak. (agak ketus tapi nada lirih)
Bimroh        : Oh begitu, yaa kakak paham kok. Emmb kakak duduk di sini sebentar boleh kan? Klien      : ( merubah posisi tidur dengan meninggikan posisi bantal dan agak merebah) silahkan kak.
Bimroh        : dek Fila sudah sarapan?
Klien           : belom kak, rasanya gag enak semua, mual juga kalau mau makan, jadi males
Bimroh        : Oh, pasti nunggu di suapin mama yaa?
Klien           : haha gag kak, sejak kapan mama mau peduli sama aku?, mimpi indah kalee......
Bimroh        : loh, kenapa gitu?
Klien           : mama sama papa Cuma asik sama dunia mereka, Cuma perhatian sama kakak yang kuliah, kalau sama aku mah Cuma omelan sana sini nya aja yang gag berhenti. Selalu aku aku dan aku yang salah.
Bimroh        : oh begitu yaa
Klien           : iya kak, maka dari itu, aku males banget di rumah, ini salah itu gak boleh, tiap hari, tiap waktu aku selalu salah, diomelin, capek kak.
Bimroh        : hehe adek ini ada ada saja, kakak paham yang adek rasakan. Tapi harusnya adek paham, semua yang dilakukan orang tua adek, semua hal yang dilarang itu karena orang tua adek sayang sama adek, mereka masih peduli sama adek. Coba kalau tidak, apa adek mau seperti gelandangann yang dijalanan yang tidak diurusi orang tuanya dan gag ada yang cerewet dan peduli sama mereka?
Klien           : .....( sedikit merenungkan). yaa gag lah kak, kayak gini aja gag enak apalagi dijalanan ihh gag deh.(diam....)...  Tapi mungkin benar juga yang di katakan kakak,
Bimroh        : nah, sekarang udah pahamkan?
Klien           : iyaa yaa kak
Bimroh        : oh yaa, adek selama sakit gimana sholatnya tetap dijalankan kan?
Klien           : jelas lah kak, orang sekolah ku sekolah Islam ternama, masak sholat harus di ingetin lagi kak....
Bimroh        : begitu, nah karena adek butuh banyak istirahat ni yaa, sekarang kita berdoa dulu yaa kakak yang baca doanya adek mengamini ya. Biar adek cepat sembuh dan bisa beraktifitas seperti biasa, ok (sambil mengacungkan jempol)
Klien           : Ok
Bimroh        : Bismillahirohanirrohim, Alfatihah, Allahumma anta Syafila syifa a illa syifauka isfi.... (sebut naman orang yang sakit) syifaan laa yugo diru sakoman..... Aamiin (sambil menyapukan ke dua tangan pada muka)
Bimroh        : terimaakasih adek atas doanya, semoga doa yang kita panjatkan di kabulkan oleh Allah
Klien           : Aamiin.
Bimroh        : oke, kalau begitu kakak mohon maaf mengganggu waktunya, habis ini jangan lupa sarapan, minum obat dan istirahat yang cukup yaa....oke
Klien           : oke kak
Bimroh        : Assalamualaikum....
Klien           : Waalaikum salam....


IV.             KESIMPULAN
Masa remaja menurut Mappiere (1982) berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai 22 tahun bagi pria. Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya “ tumbuh untuk mencapai kematangan”.
Adapun perkembngn remaja meliputi Perkembangan Fisik, intelek, emosi, sosial, bahasa dan bakat khusus. Sedangkan karakteristik remaaja secara umum dapat dilihat dintaranya Kegelisahan , Pertentangan , Mengkhayal, Aktivitas Kelompok, Keinginan mencoba sesuatu.
Dan dapat kita ketahui, berbagai penyakit yang biasa dialami pada masa remaja diantaranya maag, anemia,
Dan untuk berkomunikasi yang baik dengan remaja setidaknya kita Memberi perhatian, Mendengarkan ungkapan remaja, Menghargai dan terbuka  terhadap pendapat yang disampaikan, hindari menghakimi dan mengkritik tajam, tunjukan ekspresi wajah yang bersahabat, beri dukungan, dorong agar berani mengugkapkan ide/pikiran/perasaan

V.                PENUTUP
Demikian Makalah Bimbingan Rohani pasien remaja.kritik dan saran yang membangun saya harapkan untuk makalah kedepannya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.


[1] M. Ali, M. Asrori, Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2012. Hlm 9
[2] Hendriati Agustiani, psikologi perkembangan,Bandung:PT. Rafika Aditama, 2006. Hlm 28-29
[3] M. Ali, M. Asrori, Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2012. Hlm2-4
[4] M. Ali, M. Asrori, Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2012. Hlm 16-18
[5] http://sitiayuamalia.blogspot.co.id/2011/10/penyakit-yang-sering-di-derita-remaja.htm

No comments:

Post a Comment

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...