Thursday, October 17, 2019

METODE IQRO'


EFEKTIVITAS  METODE IQRO’  TERHADAP PEMBELAJARAN  MEMBACA AL-QUR’AN PADA IBU-IBU DI MAJLIS TA’LIM MUMTAZ SEMARANG

I.              LATAR BELAKANG
Salah satu aspek pendidikan agama yang kurang mendapat perhatian adalah pendidikan membaca Al-Qur'an. Pada umumnya masyarakat lebih menitik beratkan pada pendidikan umum saja dan kurang memperhatikan pendidikan agama termasuk pendidikan membaca Al-Qur'an.
Pendidikan merupakan hal yang sangat utama dalam hidup manusia. Begitu pula bagi bangsa Indonesia, pendidikan menempati urutan paling penting. Tujuan pendidikan yang ditetapkan oleh bangsa Indonesia adalah untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional secara eksplisit dinyatakan pada bab 2 pasal 3 bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Mencermati tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia bukan hanya diarahkan pada kecerdasan intelektual melainkan juga yang diarahkan pada pembentukan manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Malahan tujuan membentuk manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ini merupakan tujuan pertama yang utama pendidikan nasional. Melalui pendidikan agama tujuan ini dapat dicapai dan diwujudkan.
Kitab suci umat Islam adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an bersama-sama hadits nabi merupakan dua pedoman utama umat islam dalam menjalani kehidupan di dunia. Segala permasalahan hidup harus dikembalikan kepada Al-Qur’an sebagai pedoman. Membaca Al-Quran adalah sebuah ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah swt, apalagi jika disertai dengan memahami makna dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari bagi seorang ibu.
Nabi Muhammad saw menganjurkan kepada para sahabatnya dan setiap orang agar senantiasa membaca Al-Qur’an. Anjuran tersebut bersifat menyeluruh, mencakup kondisi membaca, model bacaan, dan melihat intelektualitas orang Islam. Rasulullah menganjurkan orang Islam untuk membaca  Al-Quran baik dengan keras maupun dengan pelan, berjamaah maupun sendirian (Zawawie, 2011:25). Hal ini menunjukkan bahwa membaca Al-Quran memiliki banyak sekali faidah. Rasulullah sendiri menjanjikan adanya pahala yang besar bagi orang Islam yang membaca Al-Quran.
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan kerja keras demi tercapaianya mutu pendidikan yang lebih baik. Agar tercapai mutu pendidikan yang lebih baik maka seorang guru harus pandai dalam pemilihan metode pembelajaran dan memiliki kompetensi yang memadai dalam transfer ilmu pengetahuan kepada santri didik. Sebab pemilihan metode merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak merasa bosan dan dapat menambah minat belajar siswa.
Karena kemampuan membaca dan menulis termasuk ketrampilan yang harus dipelajari dengan sengaja. Tidak sama halnya dengan belajar berbicara,kemampuan mendengarkan dan berbicara termasuk kemampuan yang diperoleh dengan sewajarnya maksudnya anak mempelajari fungsi itu dengan sendirinya. Keberhasilan suatu program, terutama pengajaran dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari pemilihan metode. Dan banyak sekali metode yang digunakan. Yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Akan tetapi metode yang digunakan tidak selalu cocok untuk peserta didik karena kadang-kadang metode yang digunakan tidak sesuai dengan keadaan peserta didik. Oleh karena itu penulis membahas tentang metode Iqro’



II.           RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana tingkat pemahaman Al-Qur’an pada jama’ah Mumtaz?
2.    Bagaimana pengaruh Iqro’ sebagai metode pembelajaran Al- Qur’an pada jama’ah ibu-ibu sore di majlis ta’lim mumtaz?


III.        TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris :
1.    Tingkat pemahaman Al-Qur’an pada jama’ah Mumtaz
2.    Besarnya pengaruh Iqro’ sebagai metode pembelajaran Al- Qur’an pada jama’ah ibu-ibu di majlis ta’lim mumtaz

IV.        MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis :
Sebagai tambahan cakrawala intelektual dan khasanah keilmuan terutama dalam ilmu pendidikan dan pengajaran membaca Al-Qur’an khususnya pada jama’ah Majlis ta’lim Mumtaz Semarang
Manfaat Praktis :
Bagi tenaga pendidik diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca  Al-Qur‟an khususnya pada jama’ah Majlis Ta’lim Mumtaz.

V.           TINJAUAN PUSTAKA
Untuk memetakan keaslian penelitian ini, maka penulis akan menyampaikan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan judul skripsi ini yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain. Beberapa hasil penelitian tersebut, antara lain :
Pertama oleh Nur Hidayah tahun 2009, “EFEKTIVITAS METODE AN-NUUR DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN DI EL FAZA MANAGEMEN AN-NUUR KARANGANYAR” Perbedaan penelitian tersebu dengan penelitian ini antara lain : penelitian tersebut meneliti dengan menggunakan metode an-nur, sedangkan penelitian ini menggunakan metode iqro’.  Perbedaan lainnya adalah pada lokasi penelitian.
Kedua “EFEKTIVITAS METODE IQRO’ DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS II DI MIT AL-MABRUR TAWANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 “ Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini antara lain : penelitian tersebut meneliti peningkatan baca tulis al-Qur’an pada siswa kelas II, sedangkan penelitian ini meneliti pembelajaran Al-Qur’an pada ibu-ibu jama’ah Mumtaz. Dan perbedaan lainnya ada pada lokasi waktu dan tempat.


VI.        KERANGKA TEORI
A.    Efektivitas
1.      Pengertian efektivitas
Efektivitas berasal dari bahasa Inggris effective mempunyai arti: berhasil, tepat dan manjur. Kata efektif juga mempunyai arti : 1) ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), 2) manjur atau mujarab, 3) dapat membawa hasil guna (usaha, tindakan)7. Sedangkan menurut Asnawi Sujud, pengertian efektivitas adalah keberhasilan guna dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, rencana atau program, ketentuan atau aturan, dan tujuan kondisi ideal.
2.      Aspek Efektivitas
Pengajaran merupakan hasil proses belajar mengajar, efektivitasnya tergantung dari beberapa unsur. Efektivitas suatu kegiatan tergantung dari terlaksananya perencanaan.
Berdasarkan pendapat Asnawi Sujud, tentang pengertian efektivitas, dapat dijelaskan bahwa efektivitas suatu program dapat dilihat dari aspek-aspek dibawah ini
1) Aspek tugas atau fungsi
2) Aspek rencana atau program
3) Aspek ketentuan atau aturan
4) Aspek tujuan atau kondisi ideal
3.      Efektivitas pelaksanaan mengajar
Karena perencanaan, maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif. Cara untuk mencapai hasil belajar yang efektif yaitu murid-murid harus dijadikan pedoman setiap kali membuat persiapan dalam pengajaran

B.      Metode Iqro’
1.     Pengertian Metode Iqro’
Metode Iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan Iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
Metode Iqro’ ini dalam prakteknya tidak memerlukan alat yang bermacam-macam, karena di tekan pada bacaannya (membaca Al-Qur’an dengan fasih). Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)  dan lebih bersifat individual.
Metode pembelajaran ini pertama kali disusun oleh H. As’ad Humam di Yogyakarta. Buku metode Iqro’ ini disusun/ dicetak dalam eman jilid sekali, dimana setiap jilidnya terdapat petunjuk mengajar dengan tujuan untuk memudahkan setiap peserta santri didik yang akan menggunakannya, dan juga ustadz/ustadzah yang akan menerapkan metode trsebut kepada santrinya. Metode Iqro’ ini termaksud salah satu metode yang cukup di kenal di masyarakat, karena metode ini sudah umum di gunakan di masyarakat Indonesia.
2.      Karakteristik
Metode Iqro’ terdiri dari 6 jilid denga variasi warna cover. Selain itu, di dalam masing-masing jilid dari buku panduan Iqro’ ini sudah di lengkapi dengan bagaimana cara membaca dan petunjuk mengajarkan pada santri.
Ada 10 macam sifat metode Iqro’, yaitu:
1.      Bacaan langsung
2.      CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
3.      Prifat
4.      Modul
5.      Asistensi
6.      Praktis
7.      Sistematis
8.      Variaif
9.      Komunikatif
10.  Fleksibel
3.      Sistematika Metode Iqro’
Buku Iqro’ yang keemudian di tengah masyarakat dikenal dengan istilah “Metode Iqro’” ini disusun dalam enam jilid. Berikut ini adalah isi materi masing-masing jilid tersebut. Yaitu :
a.       Jilid 1
Pelajaran pada jilid 1 ini seluruhnya berisi pengenalan huruf hijaiyah tunggal dengan berharokat fathah.
b.      Jilid 2
Pelajaran pada jilid 2 ini diperkenalkan dengan bunyi huruf-huruf bersambung berharokat fathah. Baik huruf sambung di depan, di tengah di akhir.
c.       Jilid 3
Pada jilid 3 ini barulah di perkenalkan bacaan kassroh, kasroh dengan huruf bersambung, kasroh panjang karena di ikuti ya sukun. Juga dikenalkan bacaan dhommah, dan dhommah panjang karena di ikuti oleh wawu sukun.
d.      Jilid 4
Pada jilid 4 ini diawali denga bacaan fathah tanwin, kasroh tanwin, dhommah tanwin. Pengenalan huruf sukun lainnya juga huruf qolqolah.
e.       Jilid 5
Isi meteri jilid 5 ini terdiri dari cara membaca alif laam qomariyah, waqof, mad far’i, nun sukun/ tanwin menghadapi huruf-huruf idghom bighunnah, alif laam syamsiyah, alif laam jalallah, dan  cara membaca nun sukun/snwin menghadapi huruf-huruf idghom bilaghunnah.
f.       Jilid 6
Isi materi jilid 6 ini sudah memut idzghom bighunnah yang diikuti semua persoalan tajwid. Pokok pelajaran jilid 6 ini ialah cara membaca nun sukun/tanwin bertemu huruf-huruf, cara membaca iqlab, ikhfa’, pengenalan dan cara membaca waqof pada beberapa huruf yang musykilat dan membaca huruf-huruf fawatihussuwar.
4.      Strategi Pembelajaran Iqro’
Agar kegiatan belajar mengajar Iqro’ dapat berjalan dengan baik sehingga tercapai keberhasilan yang maksimal, maka harus memakai strategi dalam mengajar iqro’ yang dikenal degan berberapa macam strategi, diantaranya:
a.       CBSA (Cara Belajar Santri Aktif), guru sebagai penyimak saja, jangan sampai menuntun, kecuali hanya memberikan contoh pokok pelajaran.
b.      Privat. Penyimakan seorang demi seorang secara bergantian, sedang bila secara klasikal, ada buku khusus “IQRO klasikal” yang dilengkapi peraga..
c.       Asistensi. Yaitu adanya metode belajar yang baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain, maka dalam strategi ini dapat membantu peserta didik dalam mengajarkan kepada santri lainnya.
d.      Komunikatif. Setiap huruf yang di baca betul, guru jangan hanya diam saja, tetapi agar mengiyakan.

4.      Pembelajaran
1.      Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran sebelumnya dikenal dengan istilah pengajaran. Dalam bahasa arab di istilahkan ta’lim dalam kamus bahasa inggris elias di artikan to teach, to educated, to intruct, to train yait mengajar, mendidik atau melatih.
Kata pembelajaran tersebut idak lepas dari kata belajar. Karna sebagai objek pembelajaran, maka anak didik mempunyai tugas untuk memperdayakan kemampuannya dan melaksanakan kegiatan belajar.
Pengertian belajar secara popular, Beberapa ahli telah menyusun pengertian belajar yang perumusanya berbeda-beda antara lain sebagai berikut:
a) Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif menetap   sebagai hasil pengalaman-pengalaman atau praktek (David R Shaffer, 1995);
b) Belajar merupakan suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat pengalaman (Gage D.C Berliner,1998);
c) Belajar merupakan terminology yang digunakan untuk menjelaskan proses yang mencakup perubahan tingkah laku melalui pengalaman (Wittrock dalam Thomas J. Good dan Jar E. Brophy, 1990);
d) Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap (W.S. Winkel, 1989: 36);
Dari uraian tersebut dapat diimpulkan pembelajaran adalah suatu proses belajar-mengajar yang direncanakan sebelumnya dan di arahkan untuk mencapai tujuan, melalui bimbingan, latihan dan mendidik.

VII.          HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementa Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sehingga dengan pendapat tersebut di atas maka hipotesis adalah kesimpulan yang belum final masih harus dibuktikan kebenarannya.
           Dalam penulisan skripsi ini, hipotesis yang penulis ajukan adalah:
1.       Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diterapkanya metode Iqro’ dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di Majlis Ta’lim Mumtaz
2.      Terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diterapkanya metode Iqro’ dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di Majlis Ta’lim Mumtaz

VIII.       METODOLOGI PENELITIAN
Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah usaha untuk mencari sesuatu yang dilakukan dengan metode tertentu, secara hati-hati, sistematis, dan sempurna terhadap suatu permasalahan sehingga dapat terjawab. Jadi metode penelitian adalah cara untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap permasalahan.
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif . Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Dengan kata lain penelitian deskriptif merupakan penelitian dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang, dengan  melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
 Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.Sedang penelitian kuantitatif adalah penelitian yang diwujudkan dalam bentuk angka.
1.      Pengambilan Sample
Sampel adalah bagian dari populasi. Sampling berarti mengambil sampel. Sampel adalah “kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian”. Dalam definisi lain sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. Dalam bukunya Suharsimi Arikunto, apabila subjek kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua dan apabila subjek lebih dari 100 maka lebih baik diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel 20 dari 100 jama’ah majlis ta’lim Mumtaz. Teknik pengambilan sampelnya adalah sampel random (sampel acak, sampel campur). Sampel random yaitu di dalam pengambilan sampelnya, peneliti mencampur subyek dalam populasi, sehingga semua subyek dianggap sama. Dengan demikian, maka peneliti memberi hak yang sama untuk semua subyek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel.

2.      Teknik Pengumpulan Data
Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian. Untuk memperoleh data-data lapangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Dokumentasi, Dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang struktur organisasi, visi dan misi didirikannya Majlis Ta’lim Mumtaz
b. Angket atau kuesioner, yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket yang digunakan adalah tipe pilihan (tertutup). Dalam hal ini pertanyaan yang diajukan kepada para jama’ah dalam angket ini adalah mengenai metode pembelajaran . Angket diberikan kepadajama’ah  yang dijadikan sampel dalam penelitian untuk mengetahui efektivitas pembelajaran al-Qur’an.
c.  Metode Test. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode tes ini peneliti gunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan jama’ah dalam membaca al-Qur’an di Majlis ta’lim Mumtaz.

IX.             ANALISIS DATA

  







No comments:

Post a Comment

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...