Thursday, October 17, 2019

MASALAH KONSELING BUDAYA


POPULASI KHUSUS
(Studi Kasus KDRT di Rt 04/V Kembangarum Semarang)
Disusun guna memenuhi
Tugas Mata Kuliah : KONSELING LINTAS BUDAYA
Dosen Pengampu :  Dra. Maryatul Qibtiyah, M.Pd

download (3)

Disusun Oleh :
Umi Nur Iswatin                    (1401016102)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016


A.    LATAR BELAKANG
Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap tindakan kekerasan verbal maupun fisik, pemaksaan atau ancaman pada nyawa yang dirasakan seorang perempuan, apakahh masih anak-anak atau sudah dewasa, yang menyebabkan kerugian fisik atau psikologis, penghinaan atau perampasan kebebasan dan yang melanggengkan subordinasi perempuan.
Adapun devinisi kekerasan rumah tangga menurut UU No. 23 Tahun 2004 yaitu “Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan penelantaran rumah tangga, termaksud ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga”
Dari  tekanan berbagai  arah  inilah  dapat  menggoyahkan  mental dan sikap seseorang dalam berumah tangga. Mulai dari sini muncul yang adanya tindak  kekerasan  dalam rumah tangga yang kerap dilakukan oleh seorang suami terhadap istrinya yang  tidak  lain   merupakan  bentuk  pelampiasan  emosi  yang  tak  terarah. Seorang suami merupakan imam (pemimpin) dalam keluarga, tentunya jadi penggendali utama sebuah keluarga. Akan tetapi, suami tidak berhak semena-mena terhadap anggota keluarganya. Oleh karena itu, suami atau istri harus tahu latar belakang pribadi masing-masing. Pengetahuan terhadap latar  belakang pribadi masing-masing adalah sebagai dasar untuk menjalin komunikasi yang baik. Dan dari sinilah seorang suami atau istri tidak akan memaksakan egonya. Banyak keluarga hancur,  disebabkan oleh sifat egoisme.Ini artinya seorang suami tetap bertahan dengan keinginannya dan begitu pulaistri

B.     Deskripsi dan Analisis Kasus
Pada pembahasan Study Kasus Populasi Khusus ini akhirnya saya mengangkat kasus tentang KDRT yang ada di daerah Kel. Kembangarum Rt. 04 Rw. V yang dimana kasus yang saya angkat ini adalah dari tetangga saya sendiri. Sebut saja namanya Bu Aning, Bu Aning ini mempunyai Suami yang bekerja sebagai Dokter, dan kepala Puskemas (untuk daerah puskesmasnya saya kurang paham), mereka berdua dikaruniai 3 orang anak, anak yang pertama sudah bekrja di Mall Paragon, anak yang kedua sudah kuliah semester V di UNIKA, dan yang terakhir masih duduk di bangku kelas 2 SD kembangarum.
Adapun keseharian dari bu Aning ini adalah membuka kios salon dan melayani pelanggan yang datang ke salonya, namun karna salonnya bukan salon yang besar hanya sekedar salon kecil-kecilan dan alakadarnya, namun bu Aning inilah yang harus mencukupi semua kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan  anak-anaknya. Selain itu juga harus mengeluarkan uang untuk membayar uang kontrak kios dan pegawai salon. Jika di kakulasi pemasukannya tidak sesuai dengan pengeluarannya. Tapi semua ini menumpuk seolah menjadi tanggung jawab beliau, karena Suaminya (sebut saja Dr. G)  tidak pernah mau bertanggung jawab atas apa yang harusnya menjadi tanggung jawabnya sebagai suami. Sikap egonya lebih besar daripada kepeduliannya pada keluarga.
Suatu ketika bu Aning meminta Dr G untuk memberi saku dan membiayai anaknya sekolah, namun apa yang didapat,  bu Aning di maki-maki sejadi-jadinya. Pernah juga anaknya yang sudah kerja ini meminta uang saku saat kuliah untuk mengerjakan skripsi yang memang harus butuh dana banyak, namun anaknya juga dimaki dan mengungkit masa lalu ayahnya saat ayahnya kuliah tidak pernah butuh uang sebanyak itu. Padahal kebutuhan sekarang jauh berbeda dengan jaman dulu. Dr G pernah memberi uang saku sama anaknya itupun juga slalu diungkit-ungkit. Sekarang ini juga, diminta untuk membayar uang kuliah anaknya yang kedua katanya tidak mau.
Tidak hanya itu Dr G hanya  memikirkan dirinya sendiri, pernah suatu ketika dirumah hanya ada ayahnya dan anaknya yang kecil,  saat itu anaknya yang kecil belum makan, saat ada kiriman makanan kerdus dari tetangga makanan itu hanya di makan sendiri oleh ayahnya, anaknya tidak dikasih bahkan ditawarin pun tidak. Jadi anaknya dibiarkan kelaparan. Karena kejadian ini, akhirnya anaknya yag kecil tiap pulang sekolah selalu dirumah saya hingga dijemput mamahnya, agar anaknya tidak mengalami kejadian yang sama.
Karna perlakuan Dr G yang tidak pernah perduli kepada keluarganya, bu Aning sudah merasa muak, ingin segera mengajukan gugatan cerai. Namun karna dalam agamanya (Kristen) juga diajarkan tentang tidak baiknya akan perceraian ini, beliau tetap memperthankan pernikahannya, memikirkan masa depan anaknya jika nanti berpisah akan menjadi apa mereka. Apalagi sekarang anak perempuannya yang pertama juga harus memikirkan tentang pernikahannya karena sudah mencapai waktunya.
Bukan hanya bu Aning, bahkan anak-anaknya pun sudah tidak ada rasa kasih sayang sama ayahnya. Dari anak yang pertama sampai anak yang paling kecil, karena mereka mengerti tentang ketidak pedulian ayahnya pada anaknya. Bahkan anaknya yang kecil setiap di tanya tentang ayahnya pasti marah, katanya ayahnya jahat, dan mengakui bahwa dia tidak punya ayah dokter. Tidak hanya yang kecil, yang besar juga memilih untuk pisah rumah dari ayahnya daripada harus seperti itu terus, karena baginya sama saja memiliki ayah atau tidak.
Analisis Kasus
Dari kasus diatas, dapat saya analisis bahwa kekerasan yang di terima oleh bu Aning bukanlah kekerasan fisik, namun kekerasan penelantaran rumah tangga, karena dalam KDRT ada beberapa kekerassan yang diantaranya adalah : kekerassan fisik, kekerasan psikologi, kekerasan ekonomi, kekerasan seksual, dan kekerasan peelantaran rumah tangga. Jadi pada kasus diatas adalah kekerasan penelantaran rumah tangga, yang dimana Dr G ini menelantarkan keluarganya, meskipun masih tinggal dalam satu rumah namun tidak punya kepedullian terhadap istri dan anak-anaknya.


1 comment:

  1. Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
    Kaos Islami Dakwah

    Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
    Hati yang Tulus Tak Bisa Direkayasa

    ReplyDelete

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...