Thursday, October 17, 2019

DAKWAH RASULULLAH


Dakwah Rasulullah Priode Mekkah
Makalah
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah :Sejarah Dakwah
Dosen Pengampu :  Agus Riyadi, M.S.I

Disusun Oleh :
Atina Nurmaya Asokawati                 (1401016132)
M. Arwani                                           (1401016004)
Umi Nur Iswatin                                 (1401016102)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
I.       PENDAHULUAN
Dalam aspek politis, geografis, ekonomis, dan sosial keadaan bangsa Arab masa lalu sebelum kedatangan Islam tidaklah menarik perhatian banyak orang dan para penguasa kerajaan besar. Kecuali hanya sebagian orang yang menganut ‘kepercayaan’  Nabi Ibrahim a.s. yang mau menziarahi Ka’bah di kota Makkah. Oleh karena itu daerah Semenanjung ini tetap tidak dikenal dunia pada waktu itu. Dan barulah kemudian sesudah Muhammad lahir di tempat tersebut, orang mulai mengenal sejarahnya dari berita-berita yang dibawa orang dari tempat itu, dan daerah yang tadinya sama sekali tertutup itu sekarang sudah mulai  dikenal dunia.
Bangsa Arab pra Islam disebut sebagai bangsa jahiliyah, bukan hanya karena bodoh dan jauh dari ilmu pengetahuan, melainkan juga karena kemerosotan moral dan akhlak yang menyebabkan kehidupan mereka tidak beradab, dan utamanya adalah penyimpangan kehidupan beragama yang tidak bertauhid. Namun selain kekurangan sebagaimana tersebut, pada sisi lain, masyarakat Arab pra Islam juga menunjukkan beberapa kemajuan. Misalnya dalam bidang ekonomi, terdapat beberapa pasar tempat mereka berkumpul untuk melakukan transaksi jual beli dan memperlombakan syair-syair hasil cipta para sastrawan. Pasar-pasar tersebut terletak di dekat Makkah, yang terpenting di antaranya adalah Ukaz, Majinnah dan Dzul Majaz.
Tujuan dakwah rasulullah SAW pada periode mekkah adalah agar masyarakat arab meninggalkan kejahiliyahnnya dibidang agama, moral dan hokum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

II.    RUMUSAN MASALAH
a.       Bagaimana sejarah hidup nabi Muhammad hingga menjadi rasul allah swt?
b.      Bagaimana strategi dan substansi dakwah rasullah saw pada periode mekah?
c.       Bagaimana Kondisi Masyarakat Arab Saat Nabi Diutus ?






III.   PEMBAHASAN

A.    Sejarah Hidup Rasulullah saw
1.      kelahiran muhammad saw
            Nabi muhammad dilahirkan dalam keluarga bani hasyim dimekah pada hari senin,tanggal 09 rabi’ul awal,pada permulaan tahun dari peristiwa gajah.maka tahun itu dikenal dengan tahun gajah.Nabi muhammad adalah anggota bani hasyim,suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku quraisy.kabilah ini memengang jabatan siqayah.nabi muhammad lahir dari keluarga terhormat yang relatif miskin.ayahnya bernama abdullah anak abdulmuthalif,seorang kepala suku quraisy yang besar pengaruhnya.ibu adalah aminah binti wahaf dari bani zuhrah.muhammad saw nabi terahir ini dilahirkan dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia setelah menikahi aminah.
            Al-quran dengan tegas menyatakan bahwa kelahiran nabi muhammad saw telah diramalkan oleh semua nabi terdahulu melalui perjanjian yang telah dibuat dengan umat mereka masing – masing bahwa mereka harus menerima atas kerasulan muhammad saw nanti.seperti dalam Qs ali imran ayat 81 yang artinya:
“Dan (ingatlah),ketika allah mengambil perjanjian dari para nabi:”sungguh,apa saja yang aku berikan kepada mu berupa kitap dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,niscaya kamu sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”.allah berfirman:”apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian –ku terhadap yang demikian itu?”mereka menjawap:”kami mengakui”.allah berfirman:”kalau begitu saksikanlah (hai para nabi)dan aku menjadi saksi(pula)bersama kamu”.
2.      Masa Kanak – Kanak
            Tidak lama setelah kelahirannya,bayi muhammad saw diserahkan kepada tsuwaibah,budak perempuan pamannya.selanjutnya nabi dipercayakan kepada halimah,seorang wanita badui dari suku bani sa’ad.pada usia 5 tahun nabi dikembalikan halimah kepada tanggung jawab ibunya.kira – kira berusia 6 tahun ,dimana dikala asik bermain-main dengan teman – teman beliau,teman-teman beliau gembira saat ayah mereka pulang,namun rasulullah pulang dengan tangisan menemui ibunda beliau,seraya berkata wahai ibunda mana ayah?ibunda beliau terharu tanpa jawaban yang pasti,sehingga dalam ketidakmampuan atas jawaban tersebut,hingga suatu ketika ibunda beliau mengajak baginda nabi saw pergi kekota tempat ayah beliau dimakamkan.sekembalinya dari pencarian makam suami tercinta ibu rasul jatuh sakit dan meninggal dalam perjalanan pulang.sekembalinya pulang sebagai anak yatim piatu maka beliau diasuh oleh kakeknya,abdul muthalib.namun 2 tahun kemudian kakeknyapun yang berumur 82 tahun,juga meninggal dunia.maka dalam usia 8 tahun itu,nabi ada dibawah tanggung jawab pamannya abi thalib.
3.      Masa Remaja
            Ketika berusia 12 tahun,muhammad saw menyertai pamannya ,abu thalib ,dalam berdagang menuju suriah,.dalam berdagang tersebut,beliau berjumpa dengan seorang pendeta yang disebut bahira.pada usia 30 tahun sebagai kecerdasan dan kebijaksanaan beliau,nabi saw mampu mendamaikan perselisihan kecil yang muncul ditengah-tengah suku quraisy yang sedang melakukan renovasi ka’bah.mereka mempersoalkan siapa yang paling berhak menempatkan posisi hajar aswat dika’bah.pada masa mudanya beliau telah menjadi pengusaha sukses.kemudian pada usia 25 tahun beliau menikah dengan pemodal besar arab dan janda kaya mekah,khadijah binti khualid.
a.       Kerasulan Muhammad Saw
1.      Awal Kerasulan
Menjelang usianya yang ke 40 muhammad saw berkontenplasi di gua hira,beberapa kilometer di utara mekah.di gua tersebut nabi mula-mula hanya berjam – jam saja kemudian berhari – hari bertapakur.pada tanggal 17 ramadhan 611 M,muhammad saw mendapatkan wahyu  pertama dari allah melalui malaikat jibril. Pada saat beliau tidur dan terbangun tiba-tiba ia ketakutan yang luar biasa,seluruh tubuhnya,seluruh diri batinnya,di cengkram oleh sebuah kekuatan yang sangat besar,seolah –olah seorang malaikat telah mencengkram beliau dalam pelukan yang menakutkan yang seakan mencabut kehidupan dan nafas darinya.ketika beliau berbaring disana,beliau mendengar perintah,”bacalah!”.ketika itu beliau protes bahwa beliau adalah buta huruf,hingga turunlah ayat yang pertama yaitu surah al alaq ayat 1 sampai 5 yang artinya:
1.      Bacalah dengan (menyebut )nama tuhanmu yang menciptakan
2.      Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3.      Bacalah,dan tuhanmulah yang maha pemurah
      4. Yang mengajar (manusia)dengan perantaraan kalam
      5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Peristiwa turunnya wahyu itu menandakan bahwa telah diangkatnya muhammad saw sebagai seorang nabi penerima wahyu ditanah arab.malam terjadinya peristiwa itu disebut malam lailah al-qadar.setelah itu dia pulang kerumah dengan perasaan was-was dan meminta isterinya untuk menyelimutinya.saat itulah turun wahyu yang ke 2 yang berbunyi:
            “wahai kamu yang berselimut! Bangkit dan berilah peringatan!.”
1.      Pertengahan Kerasulan
Setelah beberapa lama dakwah nabi muhammad saw dilaksanakan secara individual, turulah perintah agar nabi menjalankan dakwah secara terbuka.mula-mula beliau mengundang  dan menyeru kerabat karibnya dan bani abdul muthalib.pada permulaan dakwah ini orang yang pertama-tama menerima dakwah nabi yaitu dengan masuk islam adalah,dari pihak laki-laki dewasa adalah abu bakar ash-shiddiq,dari pihak perempuan adalah isteri nabi saw yaitu khadijah,dan dari pihak anak-anak adalah abi bin abi thalip ra.
Dalam memulai dakwah nabi banyak mendapatkan halangan dari pihak kafir quraisy mekah dan berbagai bujuk rayu yang dilakukan kaum quraisy untuk menghentikan dakwah nabi gagal.tindakan – tindakan kekerasan secara fisik yang sebelumnya pernah dilakukan semakin ditingkatkan.
Tatkala banyaknya tekanan dari berbagai pihak nabi saw mengalami kesedihan yang mendalam yaitu wafatnya paman beliau yaitu abu thalip.sehingga allah menghibur hati baginda rasul saw dengan terjadinya isra’dan mi’rajnya nabi muhammad saw.setelah peristiwa isra’dan mi’rajnya,suatu perkembangan besar bagi kemajuan dakwah islam muncul.perkembangan itu diantaranya datang dari sejumlah penduduk yatsrif yang berhaji kemekah .jamaah haji yang datang dari yastrib berjumlah 73 orang,atas nama penduduk yastrib,mereka meminta muhammad saw dan muslimin mekah agar berkenan  pindah ke yastrib.dalam perjalanan keyastrib  nabi ditemani oleh abu bakar ash-siddiq sementara itu,penduduk yastrib  menunggu-nunggu kedatangannya.ketika nabi saw datang, mereka menyambut nabi dan kedua sahabatnya dengan penuh kegembiraan.sejak itu,sebagai penghormatan terhadap nabi,nama kota yastrib diubah menjadi madinatun nabi.Kejadian itu disebut dengan “hijrah”.
2.      Akhir Masa Kerasulan
Pembentukan negara madinah
            Setelah tiba dan diterima penduduk yastrib (madinah)nabi muhammad saw resmi sebagai peminpin kota itu. Dengan terbentuknya negara madinah,islam makin bertambah kuat.perkembangan islam yang pesat itu membuat orang-orang mekah dan musuh-musuh islam lainnya menjadi risau.untuk menghadapi gangguan dari musuh,nabi mengatur siasat dan membentuk pasukan tentara.
            Pada tahun 9 dan 10 hijriah banyak suku dari pelosok arab mengutus delegasinya kepada nabi muhammad saw menyatakan ketundukan mereka.masuknya orang mekah kedalam agama islam rupanya mempunyai pengaruh yang sangat besar pada penduduk padang  pasir.tahun itu disebut dengan tahun perutusan.persatuan bangsa arab telah terwujud,peperangan antara suku yang beralangsung sebelumnya telah berubah menjadi persaudaraan seagama.
            Setelah  itu nabi muhammad saw segera kembali kemadinah.dua bulan setelah itu,nabi menderita sakit demam,tenaganya dengan cepat berkurang.pada hari senin tanggal 12 rabi’ul awal 11 H/8 juni 632 M,nabi muhammad saw wafaat dirumah isterinya aisyah.

B.     Strategi Dakwah Saw Pada Periode Mekkah
1.      Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Cara ini ditempuh karena beliau begitu yakin  bahwa masyarakat arab jahiliyah masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan leluhur. Mereka bersedia berperang dan rela mati dalam mempertahankanya demi tradisi leluhurnya tersebut. Dan Nabi Muhammad takut terkejutnya mereka akan perkara yang belum pernah mereka ketahui dan meraka dengar.
Setelah Nabi Muhammad menerima risalah kenabian pada usia 40 tahun, mulailah Nabi mendakwahkan ajaran Islam di tengah-tengah ketersesatan masyarakat Makkah. Ajaran dakwah Nabi Muhammad yang paling pokok adalah keyakinan kepada Allah yang Maha Esa (tauhid).Allah adalah pencipta alam semesta ini. Allah adalah yang memberi kehidupan dan tempat kembali setelah kematian. Bahwa tidak ada satu pun yang menyerupai-Nya. Bahwa masyarakat Makkah harus meninggalkan penyembahan berhala. Muhammad tidak mengajak mereka kecuali kebajikan dan kesalehan.
Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi Thalib yang beru berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak ibunya Aminah masih hidup. Banyak orang-orang yang menerima seruan Nabi melalui perantara Abu Bakar. Mereka dikenal dengan sebutan Assabiqunal Awwalun . Mereka ialah Usman bin Affan, Zubair ibnu Awwan, Sa'ad ibnu Abu Waqqas, Abdurrahman ibnu Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah ibnul Jarrah, dan Arqam ibnu Abu Arqam.
Mereka ini bertemu Nabi secara rahasia. Apabila salah seorang di antara mereka ingin melaksanakan salah satu ibadah, ia pergi ke lorong-lorong Makkah seraya bersembunyi dari pandangan orang-orang Quraisy. Pengikut Nabi semakin bertambah jumlahnya dalam 3-4 tahun masa dakwah Nabi tercatat 40 orang yang beriman. Rasulullah memilih rumah al-Arqam bin Abi ‘Irqam, sebagai tempat pertemuan untuk mengadakan pembinaan dan pengajaran.
2.      Dakwah Secara Terang-terangan
Muhammad diperintahkan oleh Allah untuk melakukan dakwah secra terang-terangan.Dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Hijr: 94 yang artinya:
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ. وَاَعْرِضْ عَنِ المُشْرِكِيْنَ
“Maka sampaikanlah olehmu  secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik”.
Dalam dakwah secara terang-terangan Rosullullah menggunakan srategi-srategi  sebagai berikut:
a.       Mengundang kaum kerabat keturunan dari bani Hasyim, untuk menghadiri  jamuan  makan dan mengajak mereka masuk islam.
b.      Mengumpulkan para penduduk Mekkah terutama yang berada di tempat tinggal disekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shofa.
Menyampaikan seruan dakwah kepada para penduduk di luar kota Mekkah.
Dakwah Nabi secara terang-terangan ditentang dan ditolak oleh bangsa Quraisy,  Dengan alasan bahwa mereka tidak dapat meningggalkan agama yang telah mereka warisi dari nenek moyang mereka, dan sudah menjadi bagian dari tradisi kehidupan mereka.Pada saat itulah Rasulullah mengingatkan mereka akan perlunya membebaskan pikiran dan akal mereka dari belenggu taqlid. Ketika Nabi SAW mencela tuhan-tuhan mereka, membodohkan mimpi-mimpi mereka, dan mengecam tindakan taqlid buta kepada nenek moyang mereka dalam menyembah berhala, mereka menentangnya dan sepakat untuk memusuhinya, kecuali pamannya Abu Thalib yang membelanya.
Kaum Quraisy  menolak dan berusaha menghentikkan dakwah Rasulullah dengan berbagai cara :
a.       Terhadap budak-budak yang telah masuk Islam, tuan-tuannya wajib untuk menghukum dan menyiksanya.
b.      Melempari Nabi Muhammad Saw dengan kotoran dan isi perut kambing.
c.       Mengusulkan kepada Nabi Muhammad Saw agar permusuhan dihentikan dengan cara suatu saat orang kafir Quraisy mengikuti ibadah orang Islam, tetapi orang Islam di lain waktu harus mengikuti ibadah mereka.
Namun semua itu tidah berhasil menghentikan dakwah Rasulullah, bahkan tantangan-tantangan yang berat lagi dilakukan oleh kaum Quraisy untuk menghentikan dakwah Rosullullah Saw. Diantaranya adalah Pemboikotan keluarga Nabi SAW dan pengikutnya, dan upaya pembunuhan terhadap  Rosullullah Saw.
Setelah dakwah terang-terangan itu pemimpin Quraisy mulai berusaha menghalangi dakwah Rasul. Semakin bertambahnya jumlah pengikut Nabi, semakin keras tantangan yang dilancarkan kaum Quraisy.
3.      Dakwah di luar mekkah
Diluar mekkah, rasulullah saw berdakwah di ta’if. selama sepuluh hari rasulullah saw berdakwah disana ternyata tidak mendapat sambutan yang hangat.kemudian rasulullah saw berdakwah dengan kabilah yang mengunjungi mekkan dimusim perayaan haji.rasulullah saw mendatangi rumah para kabilah dan mengunjungi pasar,seperti pasar ukasz dan zil majannah.
Berbagai reaksi diterima oleh rasulullah saw.dari kabilah kebanyakan mereka menolak dakwah rasulullah saw.dikalangan kabilah adanya yang menawari persyaratan untuk menerima seruan rasulullah saw,namun ternyata ini ditolak oleh rasulullah saw,karena dakwa islam seharusnya diterima dengan hati yang iklas,tanpa ada kaitan dengan syarat duniawi.
a.       Substansi Dakwah Rasulullah Saw Pada  Periode Mekkah
            Dakwah yang diterima beliau adalah menegakkan kalimat tauhid yaitu laa ilaaha illa allah.penegakan kalimat tauhid tersebut bukanlah perkara yang sangat mudah,sebab harus di ikuti dengan sikap dan perbuatan yang nyata.
            Pada proses dakwah yang dilakukan oleh nabi saw juga mengandung makna mengeluarkan dari zaman kebodohan ke alam terang benderang.disamping itu mengangkat derajat kaum hawa  yang ternggelam jauh kelembah kenistaan.sebab di sisi manusia kaum hawa sama kedudukannya yang membedakan adalah tingkat ketakwaannya.
b.      Reaksi Masyarakat Mekkah Terhadap Dakwah Rasulullah Saw
            Reaksi masyarakat mekkah terhadap dakwah rasulullah saw bermacam,mereka ada yang menerima dan menolak,menentang bahkan memusuhi terhadap ajaran yang di bawan rasulullah bahkan ada juga   yang berpura –pura menerima ajaran rasulullah saw.

C.    Kondisi Objektif Masyarakat Arab Saat Nabi Diutus
a.      Kondisi Keagamaan
Arab ketika itu hampir tenggelam dalam kepercayaan jahiliyah. Virus kepercayaan jahiliyah begitu dahsyat sehigga merembah hampir semua lapisan masyarakat. Informasi tentang kepercayaan mereka dapat kita lihat dalam al-Qur’an dintaranya :
1, orang Arab Musyrikin menyembah Tuhan-tuhan yang mereka yakini sebagai perantara yang dapat memberikan syafaat untuk mereka kepaa Allah. Mereka tau siapa Allah, tetapi , mereka meminta syafaat kepada tuhan tuhan palsu.
2, taklid mereka sangat kuat dengan apa yang mereka lihat dari orang tua dan nnek moyang mereka. Taklid ini mengakibatkan sulitnya menembus dinding kepercayaan jahiliyah yang ada.
3, kerusakan dalam bidang akidah berimplikasi pada ruaknya ibadah, tingkah laku syiar dan syariat yang mereka lakukan. Diantara contoh yang terekam sejarah.
b.      Kondisi Politik dan Hukum
Kondisi politik di Hijrah Syam, dan Hijaz sangat rusak. Manusia terbagi dua kelas, tuan dan budak, atau pemimpin dan rakyat. Rakyatnya selalu menjadi mangsa para pemimpin. Mereka tak ubah bagaikan mesin yang siap memproduksi kekayaan buat pemimpinnya, sedangkan mereka sendiri tidak mendapat apa-apa.
Keamanan relatif stabil di Mekkah, hampir tidak terjadi peperangan sebelum Islam masuk kecuali Perang Fijar. Hal ini disebabkan karna keberadaan mekkah yang dikunjungi setiap tahun. Pada hakikatnya pemerintah tersebut merupakan perpaduan antara kepemimpinan dunia dan kepemimpinan agama. Sebelum islam lahir kaum kerabat Rasulullah memiliki posisi penting di Masyarakat Mekkah, meskipun dari segi kekayaan mereka adalah orng yang baiasa-biasa saja, bahkan dikalangan pedagang Mekkah mungkin mereka dibawah rata-rata.
Para pembesar Quraisy sangat kuat dalam memelihara keyakinan, budaya, dan adat yang diwarisi oleh leluhur mereka. Diantara tokoh penting Quraisy yang menentang keras ajaran Islam adalah Al-Aswad bin Al- Muthalib, Al –Aswad bin Abdi Yaghuts Az-Zuhri, Abu Jahal, Harist, Amr, Hakim bin Hizam bin Khuwailid dan masih banyak lagi.
c.       Kondisi Sosial Kultural
Pada saat itu ada beberapa yang dicermati jika dilihat dari sudut  sosiokultural diantaranya adalah :
1.      Hubungan antara lelaki dan perempuan sudah rusak
2.      Perlakuan budak semena-mena
3.      Budaya miras mengakar
Demikian gambaran singkat tentang makanan, pakaian, tempat tinggal, dan model hubungan dengan lawan jenis di masyarakat jahiliyah. Simbol kehidupan mereka  adalah miras, pedang dan wanita.
d.      Kondisi Ekonomi
Pada saat itu pertanian tersdapat dipinggiran Jaziah Arab, seperti Yaman, Syam, dan sebagian oase yang tersebar di jazirah. Mayoritas masyarakat Badui hidup dari menggembala unta dan kambing. Kehidupan mereka berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat yang lain.
Sedangkan perdagangan adalah pendapatan primadona masyarakat mekkah dan Quraisy, sebagaimana yang digambarkan dalam surat Qurais. Perdagangan ini tidak cukup aman karena banyakanyaknya penyamun yang selelu mengintai ekpedisi dagang. 
Kemudian perdagangan ini melahirkan kelas orang-orang kaya yang berfoya-foya disatu sisi dan orang-rang miskin yang terbuang. Banyak orang-orang kaya saat itu berhenti  medengar dakwah Nabi lantaran merek tidak mau hidup satu mejlis dengan hamba sahaya dan fakir miskin. Sementara itu ekonomi ribawi adalah landasan ekonomi mereka.[1]
D.    Materi Dakwah Nabi Muhammad SAW
Dalam al-Qur’an Allah menegaskan bahwa muhammad SAW di utus untuk menebar rahma buat sekalian alam. Kemudian dalam hadist beliau menggariskan bahwa parameter keerhasilan beliau  dalam mengemban amanah allah adalah sejauh mana orang yang tersentuh dakwah dapat menjadi manusia yag berkakhlak mulia. Untuk mencetak manusia yang berakhlak, Rasulullah memulai aktivitasnya tentunya di bawah bimbingan Allah dengan menanamkan benih-benih tauhid kedalam hati para sahabat.
Al-Mubarakfury menyimpulkan bahwa materi dakwah dimekkah diantaranya tauhid, iman kepada hari kiamat, pembersih jiwa dengan amar ma’ruf nahi munkar, penyerahan segala urusan kepada Allah. selain akidah, massalah sosial juga mendapat perhatian dakwah di mekkah. Allah menganjurkan kaum muslimin untuk memerdekakan hamba sahaya. Ajaran lain yang ditanamkan oleh Rasulullah adalah pembentukan kerpribadian mulia dengan mengajarkan secara bertahap ajaran-ajaran yang diturunkan Allah, seperti Sholat.[2]
IV. KESIMPULAN
Al-quran dengan tegas menyatakan bahwa kelahiran nabi muhammad saw telah diramalkan oleh semua nabi terdahulu melalui perjanjian yang telah dibuat dengan umat mereka masing – masing bahwa mereka harus menerima atas kerasulan muhammad saw nanti.seperti dalam Qs ali imran ayat 81.
Dakwah yang diterima beliau adalah menegakkan kalimat tauhid yaitu laa ilaaha illa allah.penegakan kalimat tauhid tersebut bukanlah perkara yang sangat mudah,sebab harus di ikuti dengan sikap dan perbuatan yang nyata.
Arab ketika itu hampir tenggelam dalam kepercayaan jahiliyah. Virus kepercayaan jahiliyah begitu dahsyat sehigga merembah hampir semua lapisan masyarakat. Informasi tentang kepercayaan mereka dapat kita lihat dalam al-Qur’an dintaranya orang Arab Musyrikin menyembah Tuhan-tuhan yang mereka yakini sebagai perantara yang dapat memberikan syafaat untuk mereka kepaa Allah. Mereka tau siapa Allah, tetapi , mereka meminta syafaat kepada tuhan tuhan palsu.
V.    PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat mohon kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya.






















Daftar pustaka

Ali, K. SEJARAH ISLAM (Tarikh Pramodern). Jakarta: PT RajaGrafindo persada. 2003
Sa’id, Muhammad. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Robbani Press. 1995
Wahyu ilaihi. Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta, Rahmat Semesta. 2007


[1] Ilaihi wahyu, pengantar sejarah dakwah, Jakarta:rahmat semesta, 2007 hlm 43-45
[2] Ilaihi wahyu, pengantar sejarah dakwah, Jakarta:rahmat semesta, 2007 hlm46-47

1 comment:

  1. Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
    Kaos Islami Dakwah

    Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
    Hati yang Tulus Tak Bisa Direkayasa

    ReplyDelete

Cerita Nyata

BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...