Cerita Horor
Cerita ini bermula dari sebuah kecelakaan di Jalan Tol kota S. Kecelakaan tersebut menyebabkan kematian korban hingga badannya hancur dan terpisah satu dan yang lainnya. Hal ini menyebabkan polisi dan warga kampung di sekitar Jalan Tol berusaha unyuk mengumpulkan jasad korban yang terpisah. Jasad yang sudah terkumpul pun secepatnya dibawa ke rumah sakit terdekat
Malam harinya, warga kampung sekitar jalan Tol beraktivitas seperti biasanya. Kebetulan malam ini adalah jadwal pak Didu untuk jaga malam bersama Pak Adi dan Pak Budi. Namun, saat waktunya berkeliling mengecek kampung, Pak Didu malah ketiduran.
Akhirnya Pak Didu berkeliling kampung sendirian tepat pukul 1 dini hari. Saat melewati lapangan yang letaknya 50 meter dri jalan tol, pak Didu heran melihat beberapa anak yang bermain sepak bola. "Tengah malam begini kok masih ada yang main bola ya", gumamnya.
Tak sengaja pula bola yang dimainkan anak anak itu melayang ke arah Pak Didu. Dengan sigap, Pak Didu menentang bola ke arah lapangan. Namun, Pak Didu merasa aneh karena bola tersebut menempel di kakinya. Setelah melihat ke arah kakinya, ia pun segera berteriak sekencang kencangnya.
Ternyata bola yang dimainkan anak di lapangan adalah kepala yang sedang cengengesan (kalo di Jawa gundul pecengis). Dikibas kibaskan kakinya agar kepala itu terlepas dari kakinya. Tapi gundul itu tetap menempel dan cengengesan hingga akhirnya Pak Didu pingsan di tempat.
Keesokan paginya, warga setempat digegerkan oleh keadaan Pak Didu yang terselesaikan di tengah jalan dengan kepala mayat korban kecelakaan. Akhirnya kepala mayat itu diserahkan ke Rumah Sakit dan disatukan dengan jasad lainnya. Pak Didu pun dirawat di Rumah Sakit karena demam tinggi.
Ia pun menceritakan yang terjadi malam itu pada istrinya. Pada tengah malam, Pak Didu menggigil dan suhu tubuhnya makin tinggi. Setelah diberi suntikan, ia pun dapat beristirahat. Namun, tidak lama kemudian, ia mengingatkan dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit.
Pagi harinya, istri pak Didu melapor pada pihak rumah sakit bahwa suaminya menghilang. Perawat penjaga tidak melihat satupun pasien yang keluar dari ruangannya. Akhirnya pihak rumah sakit dikerahkan untuk mencari di setiap ruangan, namun belum kunjung ditemukan. Akhirnya sampailah di ruang pemulasaran jenazah. Kosong, tidak ditemukan Pak Didu disana. Namun, ada yang aneh saat terlihat tempat mengawetkan jenazah sedikit terbuka (seperti kulkas tapi untuk mayat). Saat dibuka, ternyata Pak Didu sudah mati membekukan bersama dengan potongan jasad korban kecelakaan yang ada di Jalan tol.
Sekian.
Saturday, October 26, 2019
Thursday, October 17, 2019
BANK MENCERDASKAN
PERAN BANK
INDONESIA DALAM MENCERDASKAN BANGSA INDONESIA
Berdasarkan UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia
adalah bank sentral yang kedudukannya sebagai lembaga negara yang independen,
bebas dari campur tangan pemerintah dan lembaga/perorangan.
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan , dan
perbankan. Bank sentral dibentuk dengan tujuan sosial ekonomi tertentu yang
menyangkut kepentingan nasional atau kesejahteraan umum, seperti stabilitas
harga dan perkembangan ekonomi, dan disisi lain, dalam suatu sistem perbankan,
ketiadaan koordinator dan regulator yang tidak berpihak, akan mengakibatkan
bank-bank tidak dapat melaksanakan operasinya secara efisien. Peran bank
sentral akan tercermin dari tugas utama yang diembannya, yaitu menetapkan dan
melaksanaan kebijakan moneter, mengatur dan mengawasi bank, serta menjaga sistem pembayaran. Tugas utama tersebut tidak selalu
sama antara bank sentral dan bank sentral lainnya di setiap negara di dunia
karena ada bank sentral yang bertugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter serta menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan ada pula bank sentral
lain yang hanya bertugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Bank
sentral mempunyai peran yang sangat strategis bagi masyarakat pada umumnya dan
pembangunan ekonomi khususnya. Peran yang sangat mendasar adalah mencetak dan mengedarkan
uang. Bank sentral merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan
dan mengedarkan mata uang sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu Negara.
Peran ini vital karena begitu penting dan luasnya fungsi uang dalam
perekonomian.
Selain tugas Bank Indonesia dalam ranah perekonomian rakyat, Bank
Indonesia juga turut berperan dalam pendidikan di Indonesia. Hal ini
dikarenakan pendidikan menjadi satu hal yang sangat krusial dan
penting ketika kita ingin memajukan suatu bangsa. Sebagai salah satu negara
berkembang, Indonesia membutuhkan kualitas pendidikan yang baik dan merata
untuk dapat setara dan bersaing dengan negara maju. Tidak bisa dipungkiri bahwa
sebenarnya bibit yang ada di Indonesia adalah bibit unggul. Hal ini dibuktikan
dengan prestasi Indonesia yang sangat membanggakan di dalam Olimpiade di
tingkat Internasional beberapa tahun belakangan ini. Ini menunjukkan bahwa
sebenarnya bangsa Indonesia mampu untuk bersaing dengan negara maju, dengan
syarat adanya pendidikan yang juga mumpuni. Dengan
Beasiswa yang diberikan Bank Indonesia, dapat menambahkan semangat anak
Indonesia untuk menjadi anak yang cerdas.
Sesuai Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 salah satu tujuan bangsa Indonesia
adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Dalam hal ini mencerdaskan kehidupan
bangsa harus diartikan secara mendalam dan menyeluruh. Artinya bahwa pendidikan
seharusnya tidak hanya dijadikan sebuah alat untuk menaikkan derajat sosial
ekonomi saja, namun harus dapat menjadikan manusia sebagai manusia. Menjadikan
manusia sebagai manusia seutuhnya. Namun, Sisdiknas yang menjadi acuan
penyelenggaraan pendidikan formal dirasa kurang untuk dapat mewujudkan tujuan
diatas. Pendidikan formal justru terasa meng-counter tujuan awal
pendidikan yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini dikarenakan
pendidikan formal justru lebih banyak (walaupun tidak semua) mengarahkan dan
mengajarkan peserta didiknya untuk menjadi pekerja, mengajarkan bahwa
pendidikan adalah sekolah dan kuliah. Bahkan secara ekstrim, pendidikan formal
cenderung mengajarkan peserta didik menjadi robot, mesin, mengajarkan untuk
memperlakukan manusia lainya juga sebagai robot, tidak menjadi manusia
seutuhnya.
Pendidikan Indonesia berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa
tentunya dari berbagai aspek. Cerdas bukan hanya mampu mengetahui dan bisa
melakukan sesuatu. Cerdas lebih mengarah kepada mengetahui serta mampu memilah
mana yang baik dan benar dan mana yang buruk, dengan mengaplikasikan berupa
pemikiran-pemikiran serta tindakan-tindakan yang baik dan menghindari pemikiran
serta perbuatan-perbuatan buruk. Dengan demikian cerdas itu tidak mutlak hanya
bisa diukur dengan angka-angka pengetahuan akademik seperti hasil Ujian
Nasional yang dijadikan patokan ukuran keberhasilan bidang pendidikan oleh
Dinas Pendidikan. Pendidikan sebenarnya
berlingkup sangat luas. Namun pendidikan formal justru membatasi ruang lingkup
pendidikan itu sendiri. Padahal sesuai Pembukaan UUD tujuannya adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa, mencerdaskan dalam berbagai bidang kehidupan, baik
itu secara Ekonomi, Politik, Hukum, Budaya, serta Pertahanan dan Keamanan.
Kita berharap pendidikan Indonesia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, dapat menjadikan bangsa Indonesia yang memiliki kecerdasan
untuk berkomunikasi, tunduk dan berbakti kepada yang Maha Kuasa, cerdas untuk
jujur, cerdas untuk peduli dan mengangkat derajat sesama, cerdas untuk
menghindari anarkisme, cerdas memperbaiki citra bangsa, cerdas untuk mengolah
segala sumber daya diri dan lingkungan untuk bisa dirasakan kegunamanfaatannya
oleh seluruh bangsa. Intinya bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis
multi dimensi. Perbaikannya harus dimulai oleh Dunia pendidikan. Mencerdaskan
kehidupan bangsa bukan hanya diaplikasikan untuk memberantas buta huruf tapi
lebih ke dalam adalah memberantas buta hati dan buta moral.
Dengan Beasiswa yang diberikan Bank Indonesia, dapat menambahkan
semangat anak Indonesia untuk menjadi anak yang cerdas.
kebijakan dakwah
Kebijakan Penyelenggaraan WAJAR
di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah
Disusun guna memenuhi
Tugas Mata Kuliah :
STUDI KEBIJAKAN DAKWAH
Dosen Pengampu : Hasyim Hasanah
Disusun
Oleh :
Umi
Nur Iswatin (1401016102)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
I.
PENGANTAR
Pendidikan pesantren biasanya digolongkan kedalam pendidikan
keagamaan non-formal yang diakui sebagai bagian system pendidikan nasional.
Pesanren jika disandingkan dengan lembaga pendidikan yang pernah muncl di
Indonesia merupaka pendidikan yang tertua dan dianggap sebagai budaya produk
Indonesia yang indigenus. Pendidikan ini semuala merupakan pendidikan agama
islam yang di muali sejak munculnya masyarakat nusantara pada abad ke-13.
Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teraatur dengn
munculnya tempat-tempat pengajian. Bentuk ini kemudian berkembang dengan
pendirian tempat-tempat menginap bagi para siswa (siswa) hingga akhirya disebut
dengan pesantren. Dalam struktur pendidikan nassional, pesantren merupakan mata
rantai yang sangat penting. Hal ini tidak hanya karena sejarah kemunculan yang
relatif lama, tetapi juga karenaa pesantren telah secara signifikan ikut andil
dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah
Kalialang ini didirikan KH Said Al-Masyhad pada tahun 1994. Kiai Said mendirikan
pesantren ini karena melaksanakan wasiat dari gurunya, KH Muhsin Syafii usai ia
mondok pada kiai besar tersebut di Bululawang, Malang, Jatim. Misinya melakukan
syiar Islam di KotaSemarang.
Waktu itu, kata Kiai Said, dirinya membangun
sebuah langgar di atas tanah seluas 10 m2 yang agak terpencil dari rumah-rumah
warga Kalialang. Santrinya baru beberapa anak muda warga sekitar.
Nama Roudlotus Saidiyyah dipilih
berdasarkan petunjuk gurunya, yaitu Simbah KH Marwan, Jragung, Demak dan Romo
Kyai Muhsin Syafi’i Malang.
Karena berdiri di era modern, Kiai Said pun mengadopsi sistem modern untuk pesantrennya. Ia membuat berbagai terobosan yang maju. Bahkan ada kesan kontroversial. Yakni dengan nama tambahan Islam Terpadu (IT) di setiap jenjang pendidikan nonformal di pesantrennya. Biasanya, identitas IT melekat pada sekolah yang didirikan orang non NU, padahal Kiai Said adalah tokoh tulen Nahdlatul Ulama. Tetapi dia sengaja memilih label itu untuk menyaingi lembaga sekolah IT non NU. Seiring Berjalannya waktu, pondok pesantren Roudlotus Saidiyyah mendirikan pendidikan formal tingkat SMP. Yaitu SMP Roudlotus Saidiyyah. Meskipun awalnya hanyalah sepuluh orang saja, namun semakin berkembang hingga ratusan siswa.
Karena berdiri di era modern, Kiai Said pun mengadopsi sistem modern untuk pesantrennya. Ia membuat berbagai terobosan yang maju. Bahkan ada kesan kontroversial. Yakni dengan nama tambahan Islam Terpadu (IT) di setiap jenjang pendidikan nonformal di pesantrennya. Biasanya, identitas IT melekat pada sekolah yang didirikan orang non NU, padahal Kiai Said adalah tokoh tulen Nahdlatul Ulama. Tetapi dia sengaja memilih label itu untuk menyaingi lembaga sekolah IT non NU. Seiring Berjalannya waktu, pondok pesantren Roudlotus Saidiyyah mendirikan pendidikan formal tingkat SMP. Yaitu SMP Roudlotus Saidiyyah. Meskipun awalnya hanyalah sepuluh orang saja, namun semakin berkembang hingga ratusan siswa.
II.
IDENTIFIKASI
Memang pendidikan agama yang sangat dasar sangatlah penting,
terutama pada masa
perkembangan anak didik. Di Pondok pesantren Roudlotus Saidiyyah ini tercatat
bahwa santri yang ada didalamnya tergolong mulai usia dini atau usia pra TK
hingga tingkat menengah keatas. Pada zaman yang modern ini tidaklah mungkin
hanya mendalami ilmu agama tanpa mengetahui pendidikan formal yang semestinya,
karena para pemuda adalah geerrasi penerus bangsa, kita harus tau bagaimana
penyelesaian massalah masalah yang ada dalam negara kita ini.
Memang pondok pesantren Roudlotus Saidiyyah ini membatu
santri-santri nya untuk mengemban pendidikan formal, hanya santri SMP saja yang
bisa mendapatkan keleluasaan membagi waktu antara pondok dan sekolah, karena
letaknya masih dalam satu lingkup, namun untuk pelajar tingkat TK, SD dan
SMA/SMK harus sekolah diluar pondok karena memang belom tersedianya di dalam
pondok pesantren. Untuk tingkat SD memang ada disekitar pondok, namun letak SMK
terletak jauh dari lokasi pondok. Dengan begitu waktu yang harus di bagi dan
digunakan sebaik-baiknya, terlebih untuk siswa SMK yang kegiatan diluar maupun
di pondok memang lebih banyak.
Jadi untuk masalah dan kebutuhannya adalah tidak tersedianya lahan
untuk pendidikan formal didalam pondok, menjadikan santri kurang dalam pengawasan pondok dan mudah terpengaruh
oleh gangguan dari luar yang negatif. Terutama bagi siswa SMA/SMK karna pada
masa ini perkembangan anak lebih pada teman sebayanya.
III.
PEMBAHASAN
Melihat fenomena jaman sekarang, memang perkeembangan siswa didik
harus tetap terawasi tapi bukan dikengkang, bebas tapi bukan berarti tak punya
aturan, jadi mereka harus bisa bebas bertindak namun tetap dalam pengwasan
semestinya, jika dalam sebuah kekeluargaan disebut dengen demokrasi.
Dengan begitu untuk kebijakan yang semestinya adalah dibuat oleh
Kyai pendiri pondok pesantren Roudlotus Saidiyyah yaitu KH Said Al-Masyhad adalah didirkannya pendidikan
formal tingkat SMA/SMK.
Tidak
tersedianya lahan untuk pendidikan formal didalam pondok, menjadikan santri
kurang dalam pengawasan pondok dan mudah
terpengaruh oleh gangguan dari luar yang negatif. Terutama pada masa ini
perkembangan anak lebih pada teman sebayanya. Terlebih lagi masa sekarang ini
permasalahan yang berkaitan dengan agama dan sosial harus membutuhkan
penyelesaian yang logis, dan kekreatifan seseorang dalam menyelesaikan
permasalahannya.
IV.
ALTERNATIF
Pengembangan alternatif kebijakan menjadi penting untuk dilakukan dalam
proses kebijakan. Pada putusan alternatif ini adalah keputusan dari beberapa
alteratif lainnya. dengan salah satu visinya adalah mengembangkan pendidikan
makan disini bukan hanya pendidikan non formal saja, namun juga pendidikan
formal. Jadi untuk hal tersebut perlu adanya alternatif agar pendidikan formal
dan non formal tetap berjalan, yaitu dengan adanya pembangunan sekolah yaitu di
utamakan dengan pembangunan tingkat SMA sedrajat. Namun sekolah ini tetap
berbasis Islam. Apabila yayasan Roudlotus Saidiyyah sudah mendirikan SMP dengan
berbasis Islam Terpadu, maka tingkat SMA ini pun harus sama yaitu berbasis
Islam Terpadu.
Namun karna sekarang santri juga lebih dilatih untuk skillnya
alangkah baiknya yang di banngun adalah SMK yang tetap berbasis Islam Terpadu,
yang nantinya setelah berdirinya SMK IT ini santri lebih mendalami masalah ilmu
pengetahuan umum, ilmu pengetahuan agama dan juga mengembangkan skill santri.
Jadi stelah santri keluar dari pondok pesantren santri sudah mempunyai bekal
lebih dari perkiraan awal mereka masuk pondok pesantren, santri memiliki bekal
ilmu agama yang nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk mencapai
kebahagiaan di akhirat nantinya, sedangkan ilmu pengetahuan umum dan skill yang
dikembangkan dari kejuruan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam mencapai
kebahagiaan di dunia. Jadi dengan begitu santri menjadi multi talenta yang
dapat mengajak masyarakat menuju kejalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sesuai
dengan tujuan visi dan misi dakwah islam, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
tidak tersedianya lahan untuk pendidikan formal didalam pondok,
menjadikan santri kurang dalam
pengawasan pondok dan mudah terpengaruh oleh gangguan dari luar yang negatif.
Terutama bagi siswa SMA/SMK karna pada masa ini perkembangan anak lebih pada
teman sebayanya.
V.
PENUTUP
Demikian tugas
yang dapat saya sampaikan, apabila ada kekeliruan dan kesalahan mohon dimaafkan
dan dimaklumi. Semoga tugas selajutnya bisa lebih baik
KOMUNIKASI
PROBLEMATIKA KOMUNIKASI ANTAR
PRIBADI
I.
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaaksi antar manusia.
Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan,
kelompok, maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Sebagian besar interaksi
antara manusiaa berlangsung dalam situasi komunikasi antarpribadi. Lalu apakah
komunikasi antarpribadi itu?[1]
Langkah awal untuk memahami karakteristik unik dari komunikasi
interpersonal adalah dengan melacak makna dari interpersonal, yang
dimana “inter” yang berarti “antara” dan kata “person” yang
berarti orang. Jadi komunikasi interpersonal secara umum terjadi diantara dua
orang. Seluruh proses komunikasi terjadi diantara beberapa orang, namun banyak
interaksi tidak melibatkan seluruh orang didalamnya secara akrab. Komunikasi
ada dalam rangkaian impersonal menuju interpersonal.
Kebanyakan proses komunikasi tidak terjadi secara personal.
Terkadang, kita tidak menganggap orang lain sebagai lawan bicara namun
diberlakukan sebagai objek benda. Misalnya kita menganal orang lain, namun
berinteraksi sekadar basa basi daripada berkomunikasi secara akrab. Contohnya
ketika kita menyapu halaman rumah di pagi hari, saya bertemu dengan tetangga
sebelah rumah, kami mengobrol tenang cuaca dan pekerjaan rumah. Melalui
percakapan tersebut kami menghargai keberadaan satu sama lain, tapi kami tidak
menjalin hubungan yang terlalu akrab. Hanya dengan beberapa orang yang
benar-benar dipercaya, kita dapat berkomunikasi secara akrab. [2]
Adapun komunikasi antarpribadi dalam definisi ini merupakan proses
pengiriman atau penerimaan pesan diantara dua orang atau diantara sekelompok
kecil orang, dengan berbagai efek dan umpan balik (feedback). Dalam
definisi ini setiap komponen harus dipandang dan dijelaskan sebagai bagian-bagian
yang terintregasi dalam tindakan komunikasi.[3]
Adapun problem komunikasi biasanya merupakan suatu gejala bahwa ada
yang tidak beres. Problem komunikasi menunjukan adanya masalah yang dalam.
Hambatan komunikasi ada yang berasal dari pengirim (komunikator), transmisi,
dan penerima. Hambatan komunikasi antara lain adalah , Kurangnya perencanaan
dalam komunikasi, Perbedaan persepsi, Pesan yang tidak jelas, Prasangka yang
buruk, Transmisi yang kurang jelas, Tidak ada kepercayaan,Perbedaan status, pengetahuan,
bahasa.[4]
Dalam hal ini saya mengambil permasalahan Komunikasi Antar Pribadi
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah permasalahan antar sahabat,
yang diamana hal ini memang sering terjadi. Sahabat itu pasti identik dengan
keakraban dan kebersamaan. Tapi enggak jarang juga bertengkar. Biasanya
masalah- masalah tersebut antara lain adalah , Sahabat yang suka bohong, Sahabat
yang tidak dapat pegang rahasia, Sahabat yang pacaran melulu, Sahabat yang suka
nyontek, Sahabat yang suka meremehkan orang, Sahabat yang suka mengadu domba, Sahabat
yang datang saat ada butuhnya saja
Jika kita sudah mulai dekat dengan seorang teman yang akhirnya
menjadi dekat dan sebagai sahabat kita, tidak dipungkiri bahwa sepenuhnya kita
akan percaya dengan dirinya, namun jika dia terbiasa tidak konsisten dengan apa
yang dia katakan, tidak dapat menjaga rahasia, bahkan menjatuhkan kita didepan
orang lain atau bahkan hanya menjadikan kita bahan bualan atau memanfaatkan
kita maka hal yang tidak di pungkiri lagi adalah konflik yang datang, seperti
halnya yang saya alami dengan sahabat saya.
Pertemanan kita membuat kita semakin dekat dan dapat diakatakan
sahabat, namun lambat laun semakin hari semakin kita saling mengenal tak di
pungkiri konflik-konflik kecil sering terjadi diantara kita, hingga akhirnya
jarak yang benar-benar terjadi diantara kita. Karena apa, karena saya merasa
dia selalu merasa dirinya yang paling benar, paling baik, dan paling diatas
daripada temen lainnya termaksud saya. Awalnya saya hanya berfikir positif
bahwa itu hanya salah paham saya. Namun hal itu selalu terjadi dan selalu
terulang kembali. Namun saya tetap berusaha untuk terus memaafkan, karna
perlunya saling memahami antar teman.
II.
PERMASALAHAN
Mungkin dari beberapa masalah diatas, masalah yang saya hadapi
dengan sahabat saya adalah sahabat yang suka meremehkan orang dan yang mungkin
datang saat ada butuhnya saja, namun dalam kisah ini saya lebih condong pada
sahabat yang selalu meremehkan orang .
III.
PEMBAHASAN
Ini adalah permasalahan yang terjadi di posisi saya berada di
bangku kuliah, awal pertama saya berteman dengan siapa saja yang satu kelompok
OPAK dengan saya, sebut saja namanya
Putri, awalnya saya tidak mengenal dekat siapa dirinya, namun waktu mulai berlalu
saya pun dekat dengan dirinya, karena ternyata kita juga, lambat laun kita pun
semakin beteman dekat, bahkan benar-benar menjadi teman baik. Mungkin awal mula
yang membuat kedekatan kita saat pertama kali saya dikenalkan dengan
kekasihnya, dan kita ngobrol bareng bahkan saya sampai diantar pulang kerumah,
karena memnag posisi kampun dengan rumah tidak jauh seperti teman-teman
lainnya.
Waktu berjalan, kita benar-benar kompak dalam hal apapun, sampai
akhirnya yang tadinya kita berdua, kita bergabung menjadi berempat. Seperti
layaknya anak remaja, kita mempunyai barang yang bisa terlihat sama, gelang,
baju dan sebagainya, kita berempat benar-benar menjadi teman baik, pergi main
bersama dan banyak hal lainnya yang kita lakukan bersama. Hingga acara malam tahun
baru saat itu kami adakan acara bersama kecil-kecilan, bersamaan dengan
surprise kecil buat teman kami yang paling kecil karena bersamaan dengan ulang
tahunnya.
Kita memang sering bersama, terkadang kita terpisah antara dua
jalan, aku dengan Putri, dan 2 teman yang lain juga bersama. Jadi bisa
dikatakan aku lebih sering dengan putri, dan satu lagi, kita berempat ada dalam
Organisasi yang sama. Ini awal mula saya merasa dilecehkan dengan dirinya.
Waktu iu kita sudah di pasrahi sebagai panitia acara, saat itu dia berposisi di
bagian bendahara yang dipasrahi segala urusan keungan, sedangkan saya di bagian
konsumsi. Hari itu saya diminta untuk membeli air mineral, dan setelah
membelinya, ternyata diluar dari reng-rengan awal, dan saya terpaksa untuk
meminta kembali uang yang kurang dengan Putri, dan saya menjelaskan apa yang
terjadi, namun dia malah balik menyalahkan saya dan menjatuhkan saya di hadapan
pacarnya. Namun atas kejadian ini saya hanya diam dan berfikir positif
bahwasanya dia hanya bercanda.
Hal serupa sering kali saya alami jika kita sedang berada didepan
pacarnya. Dan permasalahan lain yang membuat saya kecewa dengan dirinya adalah
masalah buku perpustakaan. Saat itu saya berkelompok dengan 6 orang, kita pun
bagi tugas ada yang meminjam buku dan ada yang mengerjakannya. Karna saya yang
bertugas untuk mengerjakan, maka buku di bawa saya sebagian. Karena buku begitu
banyak, maka tidak semua saya masukan tas. Setelah mengerjakan tugas, saya dan
Putri makan siang di warug dekat kampus. Kami menikmati makan siangnya, setelah
makan siang, saya yang bayar (dengan uang masig- masing) dan Putri yang
membantu membawa satu buku kelompok saya sekalian dengan buku-bukunya sendiri.
Sesampainya di rumah saya baru ingat kalau bukunya di bawa satu
oleh putri, saya meminta Putri untuk membawanya besok pagi, namun paginya Putri
baru bilang kalau bukunya tertinggal di Musholla kampus. kami pun mencarinya
namun tidak ada, kami juga kembali ke warung tempat kami kemaren makan siang,
namun juga sudah tidak ada, kami mencari ketempat-tempat yang kemarin kita
tuju, namun juga tidak kami temukan. Wal hasil buku tersebut hilang.
Akhirnya kita menghubungi teman kami yang bersangkutang dengan
kartu peminjaman tersebut, dan berjanji
kami yang bertanggung jawab. Saya
pikir benar bahwa kita yang akan bertanggung jawab, awalnya kita bersama sama menghubungi pihak
perpustakaan dan menjelaskan. Kita menyetujui permintaan dari pihak
perpustakaan, namun lambat laun masalah ini tidak selesai malah makin rumit.
Dan di awal pencarian pun dia sepenuhnya menyalahkan saya didepan kekasihnya
lagi, padahal jika diurutkan ini bukanlah kesalahan saya sepenuhnya, kita yang
sama-sama salah,dan lalai.
Mulai saat itu dia tidak lagi mau berurusan dengan masalah
tersebut, hingga saya yang berpontang panting bertanggung jawab sendiri atas
kesalahannya juga. Saat itu setelah saya tau bahwa tanggung jawabnya juga
kurang, dan suka melecehkan saya, saya pun ambil jarak dengan dia, karena bagi
saya jika saya terus-terus begini seolah saya menjadi budak dirinya, dia
berlaku seenaknya sendiri, memang saya akui, mungkin dia bisa berangga diri
mempunyai kekasih yang sudah mapan. Hingga akhirnya saya menyelesaikan masalah
ini sendiri, selama satu semester saya benar-benar ambil jarak. namun bukan
berarti kita jauh sejauh-jauhnya.
Cerita lainnya adalah belum lama ini, karna dia pun sudah menikah
dengan kekasihnnya, dia ambil cuti selama hamil. Saat itu kita benar-benar
merasa miskomunikasi. Saya mendapat kabar bahwa putri sudah melahirkan anaknya,
teman-teman kelas banyak yang dilarang untuk menjenguknya setelah mereka
meminta izin untuk menjenguknya, namun karena saya sebagai teman dekat, saya
dengan kedua teman saya lainnya mengambil rencana lain agar bisa menjenguknya
sebagai bentuk perhatian kami sebagai teman dekat.
Namun dugaan kami benar-benar meleset, niat baik kami bahkan
perjalanan jauh nan rumit kami tidak dinilai baik oleh dirinya saat kita
ditengah kesulitan mencari jalan pulang setelah menjenguk Putri dan anaknya.
Dia sempat melontarkan kata-kata yang tidak enak di hati. Akhirnya saya
mengambil langkah untuk jalan menunggu adanya keajaiban nantinya yang membantu
kami pulang, karena ternyata jika sudah menjelang sore angkutan menuju jalan
keluar sudah tidak ada, kita terpaksa
sampai sore karena kita sampai sudah mendekati waktu ashar. Kami bertiga
benar-benar merasakan kekecewaan yang amat mendalam, jujur hati kami sakit saat
harus mendengarkan lontaran seperti itu. Itu hal yang belum pernah kami temukan
saat kami bertamu dan menerima tamu.
Dalam masalah-masalah diatas,
akhirnya saya benar-benar menjadi jauh dengan dirinya, kita berempat
benar-benar renggang, mungkin bukan hanya karena masalah tersebut saja, karena
mulai semester ini kami benar-benar ada kesibukan masing-masing. Namun saya
tetap berhubungan baik dengan teman-teman yang lain, namun jika dengan Putri
saya benar-benar serasa harus ambil jarak jauh, yaa karena semester ini dia
sudah kembali kuliah lagi.
Begitupun dengan teman yang sekelas dengan Putri yang memiliki
problem tersendiri dengan Putri, mereka juga pada ambil jarak. saya dengan Putri
pun benar-benar jauh, kecuali jika saat pas-pasan hanya tegur sapa, itu cukup
bagi saya. Namun pernah saya sedikit tersinggung dengan statusnya, hati saya
mulai begitu tersentuh, mungkin permasalahan saya menjadi besar karena saya
sendiri, perlahan, saya mulai mendekatinya lagi, dan tetap berkomunikasi
layaknya tidak pernah terjadi masalah selama ini, jika di tanya teman-teman
yang lain “Kok sekarang jauh dengan Putri” saya menjawab “enggak kok,
mungkin karena kita punya kesibukan sendiri dan jarang bareng dalam satu kelas”
saya berusaha agar teman-teman yang lain tidak berfikir negatif, karena
bagaimana pun dia adalah kawan baik saya. Saya juga mengarahkan teman yang lain
jika sedang ada masalah dengan dia, saya bilang untuk memaklumi saja, karena
pada dasarnya kita tidak tau pasti bagaimanya. Memaafkan dan memaklumi perlu
bagi saya, namun saya tetap harus antisipasi agar dia tidak terus seenaknya
menjatuhkan saya.
IV.
ANALISIS
Masalah muncul karena perbedaan antara keinginan dan realita.
Manusia akan berusaha dengan sifat manusiaeinya untuk menyelesaikan
masalah-masalah dalam hidupnya. Permasalahan adalah awal dari pembuatana
perencanaan. Karena perencanaan progam komunikasi yang akan kita buat adalah upaya
untuk menjawab permasalahan yang kita rumuskan.
Hambatan komunikasi ada yang berasal dari pengirim (komunikator),
transmisi, dan penerima. Hambatan komunikasi antara lain adalah :
1.
Kurangnya
perencanaan dalam komunikasi ( tidak dipersiapkan terlebih dahulu)
2.
Perbedaan
persepsi
3.
Perbedaan
harapan
4.
Kondisi
fisik atau mental yang kurang baik
5.
Pesan
yang tidak jelas
6.
Prasangka
yang buruk
7.
Transmisi
yang kurang jelas
8.
Penilaian/evaluasi
yang prematur
9.
Tidak
ada kepercayaan
10.
Perbedaan
status, pengetahuan, bahasa.
11.
Distori
(kesalahan Informasi)[5]
Adapun
analisa lainnya yang dapat diambil yaitu :
12.
Perbedaan pendirian dan perasaan antar
individu.
Setiap
orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
terhadap suatu hal dalam lingkungan dapat menimbulkan konflik sosial
13.
Perbedaan
latar belakang setiap individu
Latar
belakang setiap individu memang berbeda-bada ada yang yang hidup dalam keluarga
miskin atau kaya, ada yang hidup dalam keluarga berpendidikan dan tidak, latar
belakang seperti itu membawa perasaan yang dapat menimbulkan konflik
14.
Perbedaan
sifat atau watak
Sifat
dan watak adalah bawaan sejak lahir manusia yang berbeda-beda setiap individu
yang tidak bisa diubah namun bisa disikapi dengan baik agar tidak menimbulkan
konflik
15.
Mengemukakan
pendapat yang kurang bisa dikemas dengan komunikasi yang baik.
Komunikasi yang kurang dikemas dengan baik dapat menimbulkan salah
paham dan konflik yang bermula dari salah paham. Dalam hal ini kita akan
memahami perlunya mempelajari karakteristik-karakteristik dari efektivitas
komunikasi antarpribadi. Karakteristik-karakteristik efektivitas komunikasi
antarpribadi ini oleh Yoseph De Vito (pespektif
humanistik) yaitu :
1.
Keterbukaan
(Opennes)
2.
Perilaku
Suportif (Supportivennes)
3.
Perilaku
Positif (positiveness)
4.
Empati
(Empathy)
5.
Kesamaan
(equality)
Pragmatis
Meliputi :
1.
Bersikap
Yakin (Confidence)
2.
Kebersamaan
(immediacy)
3.
Menejemen
interaksi (interaction menegement)
4.
Perilaku
ekspresif (ekspressiveness)
5.
Orientasi
paada Orang lain (other orientation)
Adapun sifat-sifat yang tercantum dalam perspertif humanistik yang
dinyatakan oleh Abraham Maslow, Gordon Allport, dan Carl Rogers hanya 3
diantaranya :
1.
Keterbukaan
(Opennes)
Dengan
membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada kenyataan. Kualitas keterbukaan
mengacu pada sedikitnya 3 aspek dari komunikasi antarpribadi, yang pertama
komunikator antarpribadi yang efektifharus terbuka terhadap orang yang diajak
berinteraksi, kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara
jujur terhadap stimulus yang datang, ketiga menyangkut pada kepemilikan dan
perasaan. Keterbukaan disini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang
dilontarkan adalah memang milik anda dan anda yang bertanggung jawab atasnya
2.
Empati
(Empathy)
Empati
dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk memposisikan diri terhadap
apa yang sedang dialami orang lain. orang yang mampu empatik mampu memahami
motivasi dan pengaami orang lain, perasaan dan sikap mereka serta harapan dan
keinginan mereka untuk masa datang. Perasaan empati ini akan membuat orang mam
pu menyesuaikan komunikasinya.
3.
Perilaku
Suportif (Supportivennes)
Hubungan
antarpribadi yang efektif adalah hubungan yang dimana terdapat sikap suportif
atau mendukung, yang dapat diperlihatkan dengan sikap yang Deskriptif bukan
Evaluativ, Spontan bukan Strategik, Provosional bukan sangat Yakin.[6]
PROBLEMATIKA KOMUNIKASI ANTAR KELOMPOK/ ORGANISASI
I.
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaaksi antar manusia.
Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan,
kelompok, maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Sebagian besar interaksi
antara manusiaa berlangsung dalam situasi komunikasi antarpribadi. Lalu apakah
komunikasi antar kelompok itu?[7]
Menurut Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (1996) mengatakan,
beberapa ciri utama komunikasi organisasi adalah faktor-faktor struktural dalam
organisasi yang mengharuskan para anggotanya
bertindak sesuai dengan peranan yang diharapkan. [8]
Adapun dalam kelompok, bila sejumlah orang dalam kelompok
mengatakan atau melakukan sesuatu ada kecenderungan bahwa anggota yang lainnya
akan mengikuti, itulah yang disebut konformitas, kemudian jika dalam kehadiran
kelompok akan membuat terhambatnya suatu pekerjaan ini dikatakan dalam
fasilitas sosial, kemudian terjadinya polarisasi yang dimana akan mendorong
ekstrime kelompok dalam gerakan sosial atau politik. Kelompok seperti ini
biasanya menarik anggota-anggotanya yang memiliki pandangan yang sama.[9]
Dalam organisasi biassanya tidak lepas dari masalah-masaah yang
timbul, misalnya masalah akan kurangnya kordinasi, kordinasi dalam progam kerja
misalnya seringkali dalam organisasi terdapat program kerjayang dimana jika
program kerja tersebut tidak ada kordinasi maka akan menimbulkan kekacauan,
selain itu juga koordinasi antar peminpin, masalah pengkaderan, kontrol yang
lemah, macetnya komunikasi anar bidang, progam kerja banyak yang tidak
terlaksana, rapat yang tidak continiu, dsb.
Dari berbagai masalah, maka dalam permasalah dalam Komunikasi Antar
Kelompok atau Organisasi ini saya mengankat permasalahan dalam organisasi yang
saya pijaki tentang pemilihan ketua yang diaman dalam pemilihan ini adalah
pemilihan pemimpin Formal, yang dimana dalam pemimpin fromal ini masa
jabatannya tertentu,sebelum menyalonkan diri harus mempunyai beberapa
persyaratan.
II.
PERMASALAHAN
Dalam hal ini permasalahan yang saya angkat adalah saat pemilihan
ketua baru, namun karena dari para kandidat mereka memiliki dasar yang kuat dan
kurangnya komunikasi yang baik dari awal, dua kandidat terkuat saling bercengkrama, seolah ini adalah sebuah
persaingan yang dimana salah satunya harus ada yang kalah dan yang lainnya
menang.
III.
PEMBAHASAN
Saya memang mengikuti dua kegiatan Organisasi Mahasiswa, yaang satu
tingkat Universitas dan yang sau tingkat fakultas, namun saya lebih saring
berkecimpung dalam Organisasi tingkat Fakultas. Awalnya seluk beluk
permasalahan dalam organisasi tersebut memanglah tidak nampak, namun lambat
laun semakin saya berkecimpung didalamnya saya lebih mengerti daripada
sebelumnya. Terutama permasalahan dalam pemilihan ketua yang di sebut oleh
anggota adalah acara kongres. Awal saya mengikuti kongres saya tidak tau menau,
bahkan kami yang angkatan anak baru pun sempat di bohongi, namun sekeras apapun
dulu saya dibohongi saya tidak pernah setuju dengan dukungan beliau, agar kita
memilih pilihannya agar jadi penerus posisinya menjadi ketua Umum, jika mungkin
iya teman-teman yang lain banyak yang menyetuji, saya tetap pada pendirian
bahwa saya tidak.
Hingga akhirnya beliau terpilih menjadi ketua Umum, saya masih
bersikukuh menolak dalam hati, karna kita sempat diracun dulu sebelum
pemilihan. Karena menghindari kasus yang sama, setahun setelah saya
berkecimpung, diadakan pemilihan ketua lagi, kami seolah ada dalam dua kubu,
antara pembela A dan pembela B. Seolah drajat kepemimpinan dalam organisasi
kami tahun ini sebagai ajang lomba, akan ada yang dinyaakan Menang, dan lainnya
Kalah, memang bukan hanya dua Kandidat saja sehingga kita berada di dua kubu,
ada 4 kandidat, namun calon yang kuat adalah dua ini, antar A dan B.
Sebelum acara kongres tiba, saya sempat menemui dua calon yang
saling bersekutu itu, saya butuh jawaban bagaimana jika nanti salah satu
diantara mereka kalah, dan saya pun mendapatkan jawaban tersebut, agar saya
tidak memandang mereka hanya sebelah mata dan pada akhirnya saya lebih condong
ke satu kubu, meskipun saya memang memilih satu diantaranya. Hingga akhirnya
acara kongres tiba, untuk saling membenarkan AD/ART pun mereka terlihat saling
membenarkan jika mereka sanggup dan menjatuhkan jika lawan tak sanggup, ini
menjadikan panas suasana kongres.
Hingga akhirnya pemilihan pun tiba, dan saat surat suara di bacakan
akhirnya kita tau siapa yang terpilih menjadi ketua, banyak yang kecewa akan
hasil tersebut, dan salah paham pun terjadi. Banyak yang berfikir negatif bahwa
kejadian tahun lalu terulang kembali. Tidak banyak yang memberi selamat pada
ketua baru kita. Satu Mingu berjalan tanpa kejelasan tentang ketua tersebut ,
karena seolah mati tanpa daya, lebih mudahnya orang dalam memilih A namun B
yang menang.
Benar-benar terombang ambing rasanya, namun karena saya merasa saya
adalah sosok yang pingin tau banget, akhirnya saya kembali mncari kebenaran semampu
saya, meskipun pikirn negativ memang menghantui, namun apasalahnya untuk
mencoba meluruskan? Namun usaha saya serasa sia sia,
Dalam menghadapi masalah ini akhirnya ketua kita (bukan ketua baru)
mengambil jalan tengah, yaitu mengadakan kumpul kembali namun hanya antar
pengurus, yang dimana seolah pemilihan ulang, dan dua calon terkuat kita gugur.
Dan wal hasil kita mendapatkan ketua yang sesuai dengan kesepakatan pengurus
bersama, setelah ketua terpilih, akhirnya pembentukan pengurus baru pun terlaksana.
Karena organisasi tidak akan jalan jika tidak ada anggota namun tidak ada
ketua, dan adanya anggota namun tidak memiliki ketua.
IV.
ANALISIS
Ada
beberapa type dalam kepemimpinan diantaranya adalah
1.
Type Kharismatis, yang dimana type ini
memiliki kekuatan energi daya tarik, dan pembawa yang luar biasa untuk
mempengaruhi orang lain,sehingga ia mempunyai pengikut yang besar dan
pengawal-penagawal yang bisa dipercaya.
2.
Tipe
paternalistis, yang dimana tipe ini kepemimpinan yang keBapakan, yang dimana
hampir sama dengan Tipe Kharismatis namun perbedaanya terlalu overprotective.
3.
Tipe
Demokratis, ini adalah tipe yang biasa kita temui, dimana tipa ini adalah
berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para
pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan
tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang bai. Kekuatan
kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada “person atau individu pemimpin”
akan tetapi keuatan justru terletak pada
partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis mengahargai potensi setiap individu, mau
mendengarkan nasehat dan sugesi bawahan. Juga bersedia mengakui keahlian para
spesialis dengan bidangnya masing-masing, mampu memanfaatkan kapasitas setiap
anggota selektif mungkin pada saat-saat dan kondisi tepat. [10]
Adapun hambatan komuniksai dalam Organisasi ada dua.
1.
Faktor
Personal
a.
Orang
Mengamati suatu secara seleksi
Karna
adanay kecenderugan manusia untuk menyeleksi pesan, menjadikan pesan yang
sehaarusnya sampai kepada seseorang tidak diterimanya. Hal ini juga terjadi dalam organisasi
b.
Orang
melihat sesuatu konsisten dengan apa yang mereka punyai
Persepsi
kita mengenai sesuatu dipengaruhi oleh cara kita bicara tentang orang lain,
benda-benda atau kejadian-kejadian . apa yang kita percaya dapat mengubah
persepsi kita
c.
Bahasa
itu sendiri kadang-kadang kurang tepat
Persepsi
kita mengenai orang, benda, kejadian tidaklah selalu pas dan cocok dengan kenyataan
karena kita melihat secara selektif dan kita cenderung melihat apa yang kita
percayai dari orang, benda atau kejadian yang terjadi.
d.
Pesan
yang meragukan sering mngarahkan pada gangguan
Keraguan
mungkin dapat dibatasi sebagai beberapa tingkat ketidak pastian berhubungan
dengan informasi atau tindakan
e.
Motivasi
mungkin mmbangkitkan distorsi pesan
2.
Faktor
Organisasi
a.
Kedudukan
atau posisi dalam organisasi
Anggota-anggota
fungsional organisasi yang menduduki posisi dengan tugas dan otoritas yang
ditetapkan untuk itu akan mempunyai pandangan dan sistem nilai yang berbeda
dengan orang yang memiliki kedudukan yang berbeda.
b.
Hirarki
dalam berorganisasi
Hirarki
hubungan atasan atasan dan bawahan akan mempengaruhi komunikasi seseorang.
c.
Keterbatasan
berkomunikasi
Keterbatasan
yang ditentukan oleh organisasi dimana seseorang boleh berkomukasi dengan yang
lain dan ketentuan siapa yang boleh membuat keputusan mempengaruhi cara anggota
organisasi berkomunikasi
d.
Ketidak
pedulian pemimpin
Sikap
tidak peduli dari pemimpin merupakan hambatan besar dalam organisasi.[11]
Adapun tugas pemimpin salah satunya dalam masalah ini adalah
meyakinkan para anggotanya dengan cara-cara diaantaranya :
a.
Hentikan
pertengkaran yang ada
b.
Jangan
memihak dan menyalahkan pihak lain
c.
Katakan
terus terang kesalahan pribadi
d.
Mulai
mnyampaikan ide dengan ramah tamah
e.
Biarkan
orang lain berpendapat, namun tugas kita memberi pertanyaan dengan memancing
kearah tujuan kita
f.
Bersikap
simpatik terhadap gagasan orang lain
g.
Jelaskan
gagasan kita dengan cermat sehingga dapat dipahami orang lain
h.
Jika
gagal ajak diskusi[12]
V.
KESIMPULAN
Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaaksi antar manusia.
Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan,
kelompok, maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Sebagian besar interaksi
antara manusiaa berlangsung dalam situasi komunikasi antarpribadi
Masalah muncul karena perbedaan antara keinginan dan realita.
Manusia akan berusaha dengan sifat manusiaeinya untuk menyelesaikan
masalah-masalah dalam hidupnya. Permasalahan adalah awal dari pembuatana
perencanaan. Karena perencanaan progam komunikasi yang akan kita buat adalah
upaya untuk menjawab permasalahan yang kita rumuskan.
Tipe Demokratis, ini adalah tipe yang biasa kita temui, dimana tipa
ini adalah berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien
kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan,
dengan penekanan tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang
bai. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada “person atau
individu pemimpin” akan tetapi keuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga
kelompok.
Kepemimpinan demokratis mengahargai potensi setiap individu, mau
mendengarkan nasehat dan sugesi bawahan. Juga bersedia mengakui keahlian para
spesialis dengan bidangnya masing-masing, mampu memanfaatkan kapasitas setiap
anggota selektif mungkin pada saat-saat dan kondisi tepat
VI.
PENUTUP
Demikian
makalah yang dapat saya ajukan sebagai tugas Ujian Akhir Semester, semoga dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca Aamiin.
[1] Prof.
Drs. H.A.W. Widjaja,Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: Rinerka
Cipta, 2000. Hlm 120
[2] Julia T
wood, komunikasi interpersonal,Jakarta
: Salemba Humanika, 2013. Hlm 21-22
[3] Prof.
Drs. H.A.W. Widjaja,Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: Rinerka
Cipta, 2000. Hlm 123
[4] Prof.
Drs. H.A.W. Widjaja,Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: Rinerka
Cipta, 2000. Hlm 100
[5] Prof.
Drs. H.A.W. Widjaja,Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: Rinerka
Cipta, 2000. Hlm 100
[6] Prof.
Drs. H.A.W. Widjaja,Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: Rinerka
Cipta, 2000. Hlm 127-130
[7] Ibid .
Hlm 120
[8] Abdullah
Masmuh, komunikasi Organisasi dalam perspektif Teori dan Praktek, Malang
: UMM, 2013. Hlm 5
[9]
Jalalludin Rakhmat, psikologi komunikasi, Bandung : Remaja
Rosdakarya,2008. 155-158
[10] Kartini
kartono, Pemimpin dan kepemimpinan, Jakarta : RajaGrafindo Persada,
1994. Hlm 69-74
[11]
Abdullah Masmuh, komunikasi Organisasi dalam perspektif Teori dan Praktek, Malang
: UMM, 2013. Hlm 85-94
[12] Ibid.
Hlm 286
Subscribe to:
Posts (Atom)
Cerita Nyata
BAPAK HOBI SELINGKUH Cerita ini merupakan pengalaman anak tetanggaku, sebut saja namanya Finsa. Saat ini usianya hampir mendekati 20 t...
-
Math (Soal Cerita Satuan Panjang) 1. Ayla memiliki tanaman hias setinggi 14 dm . Pada saat merapikan tanaman, Ayla memotong bagi...
-
Soal Latihan Pelapukan, Batuan dan Lapisan Atmosfer 1. Pelapukan yang terjadi akibat perubahan suhu udara yang ekstrem disebut pela...
-
I. PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan kita sebagai seorang calon konselor/ penyuluh sosial sebaiknya mengerti te...